Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perancangan Model Bisnis dengan Pendekatan Social Enterprises Sabun Cair Pencuci Tangan dengan Minyak Biji Mimba dan Minyak Atsiri Sereh: Business Model Design using a Social Enterprises Approach Handwashing Liquid Soap with Neem Seed Oil and Lemongrass Essential Oil Delfitriani Delfitriani; Fina Uzwatania; Gandung Wibatsu
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Agroindustri Halal 8(2)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jah.v8i2.4590

Abstract

Persaingan dalam pemasaran produk sabun mengharuskan para pemilik usaha memiliki keunggulan atau diferensiasi produk agar tetap diminati konsumen. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang model bisnis untuk sabun cair pencuci tangan dari minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh menggunakan kanvas model bisnis. Elemen penyusun kanvas model bisnis terdiri atas 9 elemen diataranya customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue stream, key resources, key activities, key partnerships, dan cost stuctures. Segmentasi pelangan dalam model bisnis ini yaitu masyarakat kalangan menengah ke atas serta masyarakat pengguna produk natural. Hal ini sesuai dengan proporsi nilai yang ditawarkan yaitu produk dengan tren back to nature. Produk ini aman digunakan karna bahan natural sebagai komposisi produk. Peran segmentasi yang mendukung sangat diperlukan dalam perancangan model bisnis agar produk dapat bersaing dan sesuai dengan keinginan konsumen terhadap produk sabun cair. Kanvas model bisnis dengan pendekatan social emterprises diharapkan memberikan nilai keberlanjutkan dalam usaha sabun cair berbahan baku minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh. Perancangan model bisnis social enterprises diperoleh berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini dan analisis modifikasi elemen kunci kanvas model bisnis.
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL (SJH) DAN SISTEM TRACEABILITY UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN UMKM DI MASA PANDEMI COVID 19 Aditia Ginantaka, S.TP, M.Si; Fina Uzwatania; Delfitriani Delfitriani
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.489 KB) | DOI: 10.30997/qh.v8i1.4809

Abstract

Sertifikat halal sebagai mandatory pemeritah telah diberlakukan sejak tahun 2019 di Indonesia. Kebijakan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal Nomor 33 Tahun 2014. Salah satu manfaat dari sertifikasi halal adalah dapat meningkatkan daya saing produk. Berbagai Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) telah melakukan dan membuktikan hal tersebut. Kondisi ekonomi di masa pandemi Covid 19 menyebabkan penurunan signifikan pada pendapatan UMKM. Namun, salah satu UMKM yang dapat bertahan dan tumbuh saat pandemi adalah UMKM di bidang makanan yang memanfaatkan pemasaran online. Melalui kegiatan pengabdian ini dilakukan pendampingan penyusunan sistem jaminan halal (SJH) pada produk UMKM mi basah. Kegiatan pengabdian ini juga memberikan pendampingan pendataan secara digital untuk mendukung sistem traceability sebagai salah satu kriteria sistem jaminan halal. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan cara melaksanakan berbagai kegiatan secara daring. Diantaranya pemberian kuliah umum dan pelatihan secara online, evaluasi tertulis mengenai capaian materi kuliah umum dan pelatihan, penyusunan dokumen manual SJH serta pemeriksaan SJH melalui kegiatan audit internal oleh pihak UMKM. Pihak UMKM mi basah mampu menyusun dokumen manual SJH sesuai kriteria yang ditetapkan oleh lembaga pemeriksa halal (LPH) dalam hal ini yaitu LPPOM MUI. Pelaksanaan audit internal menunjukan bahwa hanya ditemukan perbaikan minor pada SJH UMKM. Dokumen SJH juga telah sesuai dengan proses bisnis perusahaan. Seluruh karyawan lulus dalam evaluasi pelatihan internal SJH dengan metode tes tertulis. Pengajuan sertifikasi halal pun telah dilakukan, hasil audit menunjukan sistem jaminan halal telah memenuhi dengan beberapa perbaikan minor berdasarkan masukan dari auditor LPPOM MUI. Diantaranya kelengkapan data bahan baku, pemenuhan perlengkapan sanitasi dan perbaikan beberapa deskripsi pada standar operasional prosedur (SOP). Umumnya UMKM belum memiliki kesadaran akan pentingnya proses dokumentasi kegiatan operasional. Evaluasi dengan diagnostic model, sistem traceability berada di level bawah. Melalui program pengabdian ini juga akan dilakukan pendampingan pendataan data operasional produksi secara digital sebagai bentuk implementasi SJH serta sistem traceability sebagai salah satu kriteria kritis pada SJH.
Pengembangan Konsep Desain Kemasan Produk Lealoe dengan Pendekatan Kansei Engineering Delfitriani Delfitriani; Fina Uzwatania; Iqhfar Maulana; Dodik Ariyanto
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Agroindustri Halal 9(2)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jah.v9i2.7465

Abstract

Persaingan dalam pemasaran produk sabun mengharuskan para pemilik usaha memiliki keunggulan atau diferensiasi produk agar tetap diminati konsumen. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang model bisnis untuk sabun cair pencuci tangan dari minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh menggunakan kanvas model bisnis. Elemen penyusun kanvas model bisnis terdiri atas 9 elemen diataranya customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue stream, key resources, key activities, key partnerships, dan cost stuctures. Segmentasi pelangan dalam model bisnis ini yaitu masyarakat kalangan menengah ke atas serta masyarakat pengguna produk natural. Hal ini sesuai dengan proporsi nilai yang ditawarkan yaitu produk dengan tren back to nature. Produk ini aman digunakan karena bahan natural sebagai komposisi produk. Peran segmentasi yang mendukung sangat diperlukan dalam perancangan model bisnis agar produk dapat bersaing dan sesuai dengan keinginan konsumen terhadap produk sabun cair. Kanvas model bisnis dengan pendekatan social emterprises diharapkan memberikan nilai keberlanjutkan dalam usaha sabun cair berbahan baku minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh. Perancangan model bisnis social enterprises diperoleh berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini dan analisis modifikasi elemen kunci kanvas model bisnis.