Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN ES KRIM TERSUBTITUSI INULIN TERHADAP LINGKAR PINGGANG, DAN TEKANAN DARAH REMAJA OBESITAS ABDOMINAL Habibi, Nur Ahmad; Pramono, Adriyan
Journal of Nutrition College Vol 5, No 3 (2016): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.959 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i3.16397

Abstract

Latar belakang:. Obesitas abdominal merupakan salah satu faktor risiko terjadinya sinsdrom metabolik. Dimana obesitas abdominal banyak ditemukan pada anak dan remaja. Peningkatan lingkar pinggang yang merupakan indikator obesitas abdominal berhubungan kuat dengan peningkatan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian es krim dengan subtitusi inulin 10 gram pada lingkar pingggang, dan tekanan darah remaja obesitas abdominal. Berdasarkan penelitian sebelumnya inulin sebagai prebiotik mempunyai kemampuan dalam memproduksi short chain fatty acid yang mungkin dapat memperbaiki tekanan darah, dan lingkar pinggang. Metode: penelitian ini menggunakan desain quasi experimental dengan pre-post with randomized control group design dengan durasi intervensi selama 5 minggu dengan subjek 30 remaja obesitas abdominal. Remaja yang masuk dalam kriteria inklusi dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol, dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol mendapatkan intervensi edukasi gizi, dan kelompok perlakuan mendapatkan edukasi gizi, dan es krim 50 gram denga subtitusi inulin sebanyak 10 gram. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan dengan menggunakan metline. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan Sphygmomanometer digital sebelum dan sesudah intervensi.   Hasil: Terdapat penurunan signifikan pada tekanan darah sistolik kelompok perlakuan (p=0.028), dengan rerata penurunan sebesar 7.35 ± 11.59 mmHg . Namun tidak terdapat penurunan yang signifikan pada tekanan darah diastolik, dan lingkar pinggang pada kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol terdapat peningkatan tekanan darah sistolik, diastolik, dan lingkar pinggang.Simpulan: Terdapat pengaruh signifikan pemberian es krim dengan subtitusi inulin terhadap darah sistolik. Namun tidak terdapat pengaruh signifikan pada lingkar pinggang dan tekanan darah diastolic. 
Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Klorinator sebagai Sarana Pelarut Disinfektan di Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Nur Ahmad Habibi; Citra Tristi Utami; Mulyana Mulyana; Ratu Ruri Amelia
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 5, No 1 (2019): JST (Jurnal Sains Terapan )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v5i1.630

Abstract

Water is an important substances in the food industry. The quality of water that is used in the small Industry (UKM) generally has bad quality. This is caused by lack of knowledge and cost. The aim of the study was to evaluate effectiveness and efficiency of using chlorinator as disinfectan (chlorine) solvent in the small industry (UKM). This study used complete randomized design with 2 repetitions and  analyzed water quality before and after treatment. The parameters that was used was coliform and eschericia coli (e. coli) contaminant and total chlorine in the water. The cost efficiency was calculated with evaluate chlorine/m3. Results showed a decrease of coliform and E.coli (p<0.05), from 2,3 x105 cfu/100 ml to 0 cfu/ml for both. Furthermore, total chlorine after treatment showed no decrease significantly (p<0.05). The cost efficiency of using chlorinator was cheap, just  Rp. 916/m3. The use of chlorinator was effective to decrease total microbiology contaminant and can keep total chlorine concentration in the standard of water quality for hygiene and sanitation. Furthermore, chlorinator was also efficience in cost to be  implemented  in small industry (UKM)
Perubahan Karakteristik Bahan Pangan pada Keripik Buah dengan Metode Freeze Drying (Review) Nur Ahmad Habibi; Sarah Fathia; Citra Tristi Utami
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 5, No 2 (2019): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v5i2.634

Abstract

Food processing is changing from thermal to non thermal process nowadays for non thermal process could maintain food quality including sensory and nutrition value. Freeze drying is a non thermal drying method using low temperature. The water content of the product is frozen from the water phase to ice phase and into gas phase (sublimation process) to control the pressure and temperature. There are some changes in food characteristic in fruit chips processing using freeze drying method In the physical charcteristic, there are geometry, mechanic, optical, and other physical value changes. In the physical charcteristic, geometry value, mechanic value, optical value, and other physical value changes, while in sensory characteristic a freeze drying method could maintain food colour, flavour,  texture and odor(aroma). Freeze drying could inhibit bacteria growth but could not kill the spores in microbiological characteristics. Furthermore, freeze drying could maintain vitamin, mineral and active compound in the product instead of thermal drying process.Keywords : freeze drying, non thermal, sensory, chemistry, physic, microbiologyABSTRAKProses pengolahan makanan saat ini beralih dari proses termal ke proses non termal. Hal ini disebabkan karena proses non termal dapat mempertahankan mutu pangan didalamnya, meliputi sensorik dan nilai gizinya. Pengeringan beku/freeze drying merupakan metode pengeringan non termal yang dilakukan dengan menggunakan suhu yang rendah. Kandungan air didalam produk dalam fase air dibekukan  menjadi fase padat (es) kemudian diubah menjadi fase udara dengan menggunakan prinsip sublimasi dengan mengendalikan suhu dan tekanannya. Terdapat perubahan karakteristik bahan pangan pada pengolahan keripik buah dengan metode freeze drying. Dari sifat fisik, meliputi perubahan sifat geometri, sifat mekanik, sifat optik dan sifat lainnya. Dilihat dari karakteristik sensorik proses pengeringan beku dinilai dapat mempertahkan sifat sensorik meliputi warna, rasa, tekstur dan aroma. Metode freeze drying dinilai dapat menghambat pertumbuhan bakteri, namun tidak dapat membunuh spora bakteri apabila dilihat dari karakteristik mikrobiologinya. Selanjutnya dari karakteristik kimia, diketahui metode freeze drying dinilai lebih baik dalam mempertahankan vitamin, mineral, dan bahan aktif di dalam produk dibanding dengan metode pengeringan dengan termal. Kata Kunci :freeze drying, non termal, sensorik, kimia, fisik, mikrobiologi
Stabilitas madu herbal dengan penambahan emulsifier dan antioksidan menggunakan metode spontan Nur Ahmad Habibi; Nur Heni Sri Palupi; Azis Boing Sitanggang
Jurnal Litbang Industri Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v10i2.6114.111-120

Abstract

Herbal honey with blackseed oil and olive oil is susceptible to change in stability during the storage period, such as separation and oxidation. The aim of this study was to observe the effect of emulsifier and antioxidant to stability of herbal honey. This study used a completely randomized factorial design with two repetitions. The first factor was concentration antioxidant tocopherol (0; 0,005; 0,01%) and the second factor was concentration of emulsifier Tween 80 (0; 0,001; 0,002%) so there were 9 combinations. Herbal honey was made using the spontaneous method. The study observed particle size distribution, stability against separation, and predict shelf life. Based on observation, the largest particle size distribution was in the herbal honey T1TW1 group  with size 1004.70 ± 5.80 nm. The smallest particle distribution was in the T3TW3 group with size 117.10 ± 1.56 nm. Based on the stability, T3TW3 group was able to keep the rate of emulsion separation that occurs compared to other groups. Based on ASLT test, herbal honey with antioxidan and emulsifier had shelf life 241 days and without 140 days. Conclusion this study is antioxidant tocopherol and Tween 80 emulsifier can improve the stability of herbal honey significant. 
PENINGKATAN EFISIENSI KERJA SERTA MEMINIMALISIR WASTE PADA DIVISI KAROSERI MENGGUNAKAN METODE LEAN MANUFACTURING (STUDI KASUS PT. SUMBER URIP SEJATI Nurul Habibi Ahmad; Pregiwati Pusporini
JUSTI (Jurnal Sistem dan Teknik Industri) Vol 1 No 1 (2020): Justi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.899 KB) | DOI: 10.30587/justicb.v1i1.2029

Abstract

PT. Sumber Urip Sejati adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perakitan karoseri trailer 40 feet 45 feet dan 60 feet , Kondisi yang terjadi saat ini adalah sering terjadi permasalahan yang diakibatkan karena proses perakitan terlalu lama yang tidak sesuai dengan komitmen awal dengan konsumen. Tahapan-tahapan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah (1) penggambaran VSM current state dan future state (2) mengetahui value added dan non value added didalam proses perakitan (3) membuat skala prioritas terhadap 7 waste untuk meminimalisir pemborosan di proses perakitan trailer 40 feet. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan pemborosan yang paling sering terjadi adalah waiting (20,3%), motion (20,2%), Innappropriate processing (18,8%), dan inventory (18,1%). Mapping tools yang digunakan berdasarkan hasil konversi matrik adalah proses activity mapping (39,3%). Dari proses activity mapping dapat diketahui bahwa proporsi waktu inspection sebesar (6,76%). Setelah perbaikan didapatkan hasil proporsi inspeksi sebesar (4,94%). Untuk nilai value added ratio (VAR) sebelum perbaikan sebesar 88,52% setelah penerapan perbaikan nilai var menjadi (92,29%). Dalam arti perusahaan yang dulunya merakit trailer 40 feet selama 22 hari berkurang menjadi 18 hari sehingga waktu proses pengerjaan nya lebih cepat dari due date konsumen.
Penerapan Sistem Jaminan Produk Halal Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Produsen Kecap Nur Ahmad Habibi
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 5, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v5i1.1754

Abstract

Sistem jaminan produk halal merupakan komponen penting yang harus diterapkan oleh setiap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam rangka sertifikasi halal pada produknya. Kecap merupakan produk makanan yang wajib disertifikasi halal. Hal ini dikarenakan kecap yang belum bersertifikat halal hukumnya adalah syubhat karena bahan yang atau proses digunakan. Studi ini bertujuan melakukan pendampingan UMKM untuk mendesain dan menerapkan sistem jaminan produk halal di UMKM XYZ produsen kecap dalam rangka sertifikasi halal. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah wawancara, observasi untuk melakukan GAP analysis dilanjutkan diskusi bersama dan pendampingan yang dilakukan dari bulan Juli-September 2021. Hasil yang didapatkan dari studi ini UMKM XYZ baru memiliki izin PIRT, namun belum ada komponen sistem jaminan produk halal yang diterapkan. Setelah dilakukan pendampingan, dihasilkan sistem jaminan produk halal mulai dari pembentukan komitmen, struktur organisasi, dokumen pendukung bahan, peralatan, dan komponen lainnya. Sehingga UMKM XYZ mendapatkan sertifikat halal dari lembaga yang berwenang. Kesimpulan dari studi ini, sistem jaminan produk halal dapat diterapkan di UMKM XYZ secara efektif, dan pendampingan dapat membantu UMKM XYZ untuk mendapatkan sertifikat halal.Kata kunci: Halal, Kecap, UMKM
Development of Instant Porridge Complementary Feeding with Catfish Flour and Pumpkin Flour Substitution: Pengembangan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Bubur Instant dengan Substitusi Tepung Ikan Lele dan Tepung Labu Kuning Sri Darningsih; Nur Ahmad Habibi Habibi; Zurni Nurman; Ismanilda Ismanilda
Media Gizi Indonesia Vol. 18 No. 1 (2023): MEDIA GIZI INDONESIA (NATIONAL NUTRITION JOURNAL)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v18i1.94-102

Abstract

The problem of malnutrition in infants and toddlers led to growth and development impairment. In the long term, nutritional problems increased the risk of disease and lower productivity. A method to overcome malnutrition was by using complementary feeding. This study aimed to create and evaluate the quality, safety and shelf life of instant porridge complementary feeding with the substitution of catfish flour and pumpkin flour. The method used in this study was an experimental study with two factorial completely randomized design with two repetitions to evaluate the product sensory. Furthermore, quality and safety testing was carried out according to the parameters set by Indonesia National Standard and Indonesia National Food and Drug Agency. In the final stage, the shelf life evaluation was carried out using the Extended Storage Studies (ESS) method using room temperature 27-37oC. The results showed that the use of catfish flour as much as 15% and pumpkin flour as much as 10% gave the best results on the sensory value of instant porridge. The product had a fairly good nutritional value, and safe in terms of heavy metals and microbiology. However, the water content of the product was still too high from the standard. The result of shelf life testing using the ESS method, instant porridge products had shelf life of 6 months at room temperature 27-37°C. The implications of this research can be used as a reference in the development of complementary feeding made from local food. 
PENGOLAHAN PANGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AIR FRYING : STUDI PUSTAKA Habibi, Nur Ahmad; Utami, Citra Tristi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 4 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.147 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i4.27490

Abstract

ABSTRACTRecently society wanted the healthier products, namely frying products that are low in fat and do not contain harmful chemicals such as acrylamide, free fatty acids, and PAHs. This study using systematic review method. Currently, a new frying technique has been developed, namely the air frying technique, which is a frying technique using hot air and oil droplets that are spread evenly on the surface of the product. The temperature given to the product is 150-200oC with a time of 5-25 minutes depending on the product being fried. This technique can produce a product that is more palatable sensoryly, which is observed from the taste, aroma, color, and texture. The resulting product is crispier on the outside and softer on the inside. From the chemical characteristics, the air frying technique has a lower content of harmful substances than deep frying products. The content of acrylamide, free fatty acids and PAHs is safer in air frying products. Furthermore, on the physical characteristics, this technique can produce the physical structure of the product with the characteristics of being soft on the inside, crunchy on the outside and fluffy. The high temperature in the frying pan is considered to produce a microbiologically safe product.Keywords: Air Frying, Food Processing, Healty Food.ABSTRAKMasyarakat saat ini menginginkan produk yang lebih sehat, yaitu produk hasil penggorengan yang rendah lemak dan tidak mengandung zat kimia berbahaya seperti akrilamida, asam lemak bebas dan PAH (Polisiklik Aromatik Hidrokarbon). Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Studi Sistematik Review. Saat ini telah dikembangkan teknik penggorengan baru yaitu teknik air frying. Teknik penggorengan ini dilakukan dengan menggunakan udara panas dan tetesan minyak yang dipaparkan secara merata pada permukaan produk sehingga secara perlahan produk matang merata. Suhu yang diberikan pada produk pada skala 150-200oC dengan waktu 5-25 menit tergantung produk yang digoreng. Teknik ini dapat menghasilkan produk yang lebih enak secara sensorik, baik dari rasa, aroma, warna dan tekstur. Produk yang dihasilkan lebih renyah di bagian luar dan lembut di bagian dalam. Dari karakteristik kimia, teknik air frying lebih rendah kandungan zat berbahaya nya dibandingkan produk deep frying. Kandungan akrilamida, asam lemak bebas dan PAH lebih aman pada produk yang digoreng dengan teknik produk air frying. Selanjutnya pada karakteristik fisik, teknik ini dapat menghasilkan struktur fisik produk dengan karakteristik lembut di bagian dalam, renyah di bagian luar dan mengembang. Suhu yang tinggi dalam penggorengan dinilai dapat menghasilkan produk yang aman secara mikrobiologi.Kata kunci: Air Frying, Pengolahan Pangan, Pangan Sehat.