Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kegagalan Combustion Chamber Aeroderivative Gas Turbine Dengan Metode FMEA Dan RCFA Widyhutomo, Prima Nurfarhan; Mardiansyah, Deby; Ridwan, Emir
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan saat ini pada pembangkit PT. X adalah terjadinya kegagalan proses pembakaran pada operasi combustion chamber atau ruang bakar turbin gas aeroderivative. Kegagalan proses pembakaran menyebabkan operasi turbin gas yang terganggu sehingga menurunkan waktu operasi turbin gas dan meningkatnya waktu pemeliharaan turbin gas. Penelitian ini bertujuan menganalisa kegagalan pada ruang bakar turbin gas aeroderivatif PT.X dengan pendekatan analisis FMEA dan RCFA . Kuesioner analisis FMEA disusun berdasarkan identifikasi komponen yang berpengaruh terhadap kegagalan ruang bakar turbin gas aeroderivatif oleh karyawan PT.X. Setelah kuesioner disusun, kuesioner diberikan kepada responden yang berjumlah 11 orang, dipilih berdasarkan faktor keterkaitan dan serta pemahaman terhadap masalah yang diteliti. Hasil kuesioner menunjukan penilaian terhadap indikator utama, yang terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu nilai severity (kerusakan kegagalan), occurrence (frekuensi terjadi) dan detection (deteksi kegagalan). Kemudian diimplementasikan dalam perhitungan RPN (Risk Priority Number), untuk mendapatkan komponen yang memiliki tingkatan kegagalan tertinggi dari segi severity, occurrence dan detection. Nilai RPN tertinggi kemudian dianalisa dengan pendekatan RCFA (root cause failure analysis) yang terbagi ke dalam lima faktor , yaitu faktor manusia, , faktor material, faktor lingkungan, faktor metode operasi dan faktor peralatan (machine). Hasilnya adalah berdasarkan data FMEA diperoleh kerusakan fuel nozzle dengan kerusakan coating loss dengan nilai RPN 294 . Berdasarkan analisa RCFA hal ini disebabkan oleh nilai suhu aktual dan kelembaban aktual melebihi standar serta Hasil reaksi melebihi batas titik lebur base material fuel nozzle.Tingginya suhu yang berlebih akan menyebabkan overheating dan thermal fatigue pada fuel nozzle.
Analisis Pengaruh Trial Weight Terhadap Amplitudo Vibrasi pada GT X PLTG Y Rubania, Destri Rachma; Abadi, Cecep Slamet; Ridwan, Emir
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vibrasi merupakan gerak bolak-balik atau gerak osilasi pada suatu benda yang mempunyai massa dan mempunyai elastisitas seperti sistem pegas, sehingga dapat menyebabkan benda tersebut dapat bergetar. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Y, nilai vibrasi pada Gas Turbine X (GT X) selalu dijaga agar dalam batas aman. Hal ini dikarenakan meningkatnya nilai vibrasi pada GT X secara terus menerus dapat menimbulkan efek domino bagi PLTG Y. meningkatnya nilai vibrasi pada GT dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, ketidakseimbangan (Unbalance), missaligment, kerusakan bearing, kerusakan roda gigi, Ecentric Sheaves, gaya Aerodinamis, oil whirl, rubbing (gesekkan), resonansi dan mechanical looseness. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi nilai amplitudo vibrasi pada GT X karena faktor ketidakseimbangan (Unbalance) serta mengetahui pengaruh pemasangan trial weight terhadap amplitudo vibrasi pada GT X. Balancing diperlukan untuk mengurangi gaya yang disebabkan oleh ketidakseimbangan rotor. Balancing dilakukan pada GT X dengan memasang trial weight untuk mengetahui massa penyeimbang yang akan dipasang pada hole rotor sehingga dapat mengurangi amplitudo vibrasi GT X. Perhitungan yang telah dilakukan berdasarkan pengambilan data vibrasi dan pemasangan trial weight seberat 395 gr yang diletakkan pada posisi 315? CCW menunjukkan bahwa, untuk menurunkan amplitudo vibrasi pada bearing 2 dari 98.4 ?m menjadi 50 ?m diperlukan massa penyeimbang seberat 853.39 gr pada posisi 64.61? CCW.
Desain Shell and Tube Heat Exchanger untuk Pemanasan Gas dengan Pemanfaatan Air Deaerator Fauzi, Akhmad; Widiawaty, Candra Damis; Ridwan, Emir
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem preheater bahan bakar telah diyakini dapat menghemat konsumsi bahan bakar pada semua jenis mesin pembakaran. Menurut teori pembakaran, dengan meningkatkan temperatur un-burn suatu bahan bakar, maka dapat menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat, kecepatan pembakaran menjadi lebih cepat, energi minimum menjadi lebih rendah, dan starting point menjadi lebih rendah. Jadi semakin tinggi temperatur bahan bakar yang masuk ke proses pembakaran, maka semakin baik kinerja mesin saat beroperasi. Penelitian bertujuan untuk mendesain heater gas pada sistem bahan bakar turbin gas yang berfungsi untuk menaikkan temperatur gas pembakaran sebelum masuk ke ruang bakar turbin gas. Desain heater gas berupa heat exchanger tipe shell and tube. Metode desain shell and tube menggunakan Metode Kern. Desain berdasarkan asumsi bahwa tidak ada perubahan fasa dalam sistem penukar panas. Media pemanas yang digunakan adalah air dari deaerator dengan temperatur dalam rentang 90-100oC. Pada heat load sebesar 153 kW dan diameter tube berukuran 17 mm didapatkan jumlah tube sejumlah 91 tubes two-passes pada susunan square 90o sepanjang 4 m. Dengan jumlah dan susunan tube tersebut didapatkan diameter shell senilai 243 mm. Desain mampu menaikkan temperatur gas dari 30oC menjadi 65oC. Menjadikan efisiensi Heat Exchanger diperkirakan senilai 83,3%. Berdasarkan perhitungan terjadi saving cost operational senilai Rp293.197.976 setiap tahun pada hitungan beban 25 MW.
Simulator Lift 3 Lantai dengan PLC OMRON CP1E Sholikah, Anis; Pangestu, Erick Dimas; Firdausia, Nanda; Adji, Riezky Budhi; Santoso, Budi; Ridwan, Emir
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan simulator lift 3 lantai ini ditujukan sebagai simulasi lift 3 lantai pada bangunan berlantai 3. Di zaman modern, bangunan bertingkat tidak lagi menggunakan tangga melainkan menggunakan lift sebagai alat transportasi untuk memindahkan barang atau manusia dari suatu titik acuan ke ketinggian tertentu. Pembuatan simulator lift sangat penting digunakan untuk mensimulasikan lift dalam ukuran yang lebih kecil agar tidak terjadi kesalahan saat pembuatan lift yang sebenarnya. Rancangan simulator lift 3 lantai ini berbasis PLC Omron CP1E dengan menggunakan software CX-programer. Dalam Simulator lift 3 lantai terdapat tombol Hall Car, Car Call, Emergency, tombol pintu open dan close, serta lampu indicator. penggerak utama dari simulator lift 3 lantai ini adalah motor induksi. Pada perancangan simulator lift 3 lantai terdapat input dan output yang terhubung pada panel kendali. Rancangan simulator lift 3 lantai diharapkan memiliki nilai jual dan dapat diaplikasikan secara nyata pada gedung ? gedung bertingkat.
Konversi Energi Panas Surya menjadi Listrik menggunakan Peltier TEC 1-12706 Salsabiila, Firanda Permata; Apriansyah, Muhammad Hijriy; Rachmatika, Nabila; Maulana, Taufik; Nufus, Tatun Hayatun; Ridwan, Emir
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan letak geografis, Indonesia merupakan negara yang kaya akan energi surya. Cahaya dan panas matahari (energi surya) kemudian dikonversi untuk dimanfaatkan dalam bentuk energi listrik. Pemanfaatan panas energi surya yang dikonversi menjadi bentuk energi listrik biasa ditemukan dalam solar thermal. Makalah ini memiliki bahasan yang berbeda dari solar termal, yaitu membahas pengujian peltier yang termasuk peralatan termoelektrik. Peltier yang digunakan pada makalah ini adalah tipe TEC 1-12706. Pengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa peltier adalah salah satu perangkat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Komponen yang digunakan pada pengujian ini meliputi 8 buah peltier TEC 1-12706 yang dirangkai seri serta sebuah heat sink untuk menghomogenkan temperatur pada sisi lain peltier yang tidak menghadap matahari. Pengujian dilaksanakan selama 5 hari dengan pengambilan data setiap 10 menit selama 8 jam, dimulai dari pukul 08:00 hingga 16:00 WIB. Pengujian meliputi pengukuran intensitas cahaya, arus, tegangan serta beda temperatur dan perhitungan daya keluaran. Dari hasil pengujian diperoleh rata ? rata intensitas matahari dan daya keluaran tertinggi pada pukul 11:40.