Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Desain Tungku Pembakar Sampah Kapasitas 130 L Agustiant, Muhammad Brahmana; Widiawaty, Candra Damis; Ali, Jauhari
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan bahan yang mencemari lingkungan. Cara menanggulangi sampah salah satunya dengan cara pembakaran, hingga dibutuhkan suatu mesin pembakar sampah yang tidak mengakibatkan polusi udara dan dapat menambah nilai guna dari hasil pembakaran tersebut. Pada mesin pembakar sampah terdapat tungku yang memiliki dua ruang yaitu ruang pembakaran dengan bahan bakar kayu meranti kering dan ruang pemanasan untuk memanaskan plastik polyethylene terephthalate (PET). Dibutuhkan kondensor yang berguna untuk mengkondensasi asap hasil pembakaran dengan merubah fasa gas dari asap menjadi fasa cair (asap cair). Pada pelaksanaannya dilakukan beberapa metode yang meliputi identifikasi masalah dan kebutuhan, analisis perhitungan desain, dan pembuatan konsep desain. Desain tungku bertujuan untuk melakukan pembakaran di ruang pembakaran dengan bahan bakar kayu meranti kering dengan temperatur pembakaran 600?
Kajian Kegagalan Cooling System Pada Produksi Lead Acid Battery Saat Proses Charging Wijanarko, Rahman Andre; Widiawaty, Candra Damis
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. X bergerak di bidang pembuatan Automotive battery (AMB). Proses produksi battery secara garis besar terbagi menjadi 4 tahapan yaitu Casting, Pasting, Assembling, dan charging Process. charging process merupakan tahap pemberian arus DC pada battery selama 8 jam untuk tipe 2 shot. Pemberian arus dibagi menjadi 4 tahap dengan arus yang berbeda sesuai tipe battery yang ada. Berdasarkan Control planning proses produksi selama proses pengisian arus, battery harus memiliki temperatur di bawah 60 [?] dengan cara mendinginkan battery menggunakan air yang didinginkan oleh cooling tower. Sejak tahun 2018 data pengukuran temperatur battery saat proses charging menunjukkan terjadinya overheat hingga 68 [?] pada beberapa tipe battery. Sehingga penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi lapangan dan fishbone diagram untuk mengetahui penyebab pasti kegagalan agar dapat ditindak lanjuti oleh PT. X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab pasti kegagalan cooling system disebabkan oleh spesifikasi pompa yang digunakan saat ini tidak sesuai kebutuhan, Area perpindahan panas yang kecil, Temperatur air pendingin yang tidak sesuai kebutuhan.
Prediksi Sisa Umur Heat Recovery Steam Generator (HRSG) Blok 2.2 PT. X Auliya, Nurul; Fachruddin, Fachruddin; Widiawaty, Candra Damis
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Heat Recovery Steam Generator (HRSG) seperti halnya boiler adalah alat perpindahan panas yang berfungsi untuk mengkonversikan fasa cair air menjadi fasa uap untuk memutar turbin uap pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), proses ini mengakibatkan tingginya waktu kontak antara fluida dengan material pada suhu dan tekanan tinggi. Dampak yang membahayakan pada proses tersebut adalah terjadi korosi dan berujung pada pengikisan dinding pipa. Inspeksi dan kajian sisa umur pada pipa HRSG dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini yang akan dibandingkan dengan desain manualnya agar kerusakan fatal saat unit beroperasi akibat tercapainya batas ketebalan minimal material dapat di cegah. Metode pengujian dengan teknik non destructive test yaitu pemeriksaan visual dan ultrasonic thickness test DM5E thickness gauge. Sisa umur pipa HRSG diperkirakan dengan mengasumsi laju penipisan yang konstan terhadap nilai ketebalan aktual hingga mencapai batas ketebalan minimalnya. Ketebalan minimal dihitung mengacu standar ASME B31.1 tentang Power Piping dengan data variabel faktor pengoreksi dari standar yang sama serta maximum allowable stress dari standar ASME Boiler and Vessel Pressure Section II Part D. Hasil penelitian menunjukan bahwa pipa HP Superheater memiliki prediksi sisa umur terendah yaitu 11, 7 tahun dengan laju penipisan 0, 032 mm/tahun dan prediksi sisa umur terpanjang yaitu 90, 7 tahun pada pipa LP Evaporator.
Desain Shell and Tube Heat Exchanger untuk Pemanasan Gas dengan Pemanfaatan Air Deaerator Fauzi, Akhmad; Widiawaty, Candra Damis; Ridwan, Emir
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem preheater bahan bakar telah diyakini dapat menghemat konsumsi bahan bakar pada semua jenis mesin pembakaran. Menurut teori pembakaran, dengan meningkatkan temperatur un-burn suatu bahan bakar, maka dapat menyebabkan laju reaksi menjadi lebih cepat, kecepatan pembakaran menjadi lebih cepat, energi minimum menjadi lebih rendah, dan starting point menjadi lebih rendah. Jadi semakin tinggi temperatur bahan bakar yang masuk ke proses pembakaran, maka semakin baik kinerja mesin saat beroperasi. Penelitian bertujuan untuk mendesain heater gas pada sistem bahan bakar turbin gas yang berfungsi untuk menaikkan temperatur gas pembakaran sebelum masuk ke ruang bakar turbin gas. Desain heater gas berupa heat exchanger tipe shell and tube. Metode desain shell and tube menggunakan Metode Kern. Desain berdasarkan asumsi bahwa tidak ada perubahan fasa dalam sistem penukar panas. Media pemanas yang digunakan adalah air dari deaerator dengan temperatur dalam rentang 90-100oC. Pada heat load sebesar 153 kW dan diameter tube berukuran 17 mm didapatkan jumlah tube sejumlah 91 tubes two-passes pada susunan square 90o sepanjang 4 m. Dengan jumlah dan susunan tube tersebut didapatkan diameter shell senilai 243 mm. Desain mampu menaikkan temperatur gas dari 30oC menjadi 65oC. Menjadikan efisiensi Heat Exchanger diperkirakan senilai 83,3%. Berdasarkan perhitungan terjadi saving cost operational senilai Rp293.197.976 setiap tahun pada hitungan beban 25 MW.
Perancangan Kondensor Asap Hasil Pembakaran Sampah Plastik Polyethylene Terephthalate pada Mesin Pembakar Sampah Priyonggo, Hari Agung; Ali, Jauhari; Widiawaty, Candra Damis
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan bahan yang mencemari lingkungan. Cara menanggulangi sampah salah satunya dengan cara pembakaran. Pembakaran diruang terbuka dapat mengakibatkan polusi udara dan sampah yang dibakar ini tidak memiliki nilai lebih untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Sehingga dibutuhkan suatu mesin pembakar sampah yang tidak mengakibatkan polusi udara dan dapat menambah nilai guna dari hasil pembakaran tersebut. Pada mesin pembakar sampah terdapat tungku yang memiliki dua ruang yaitu ruang pembakaran dengan bahan bakar kayu meranti kering dan ruang pemanasan untuk memanaskan plastik polyethylene terephthalate (PET). Selain itu, untuk menambah nilai guna dari hasil pembakaran dan pemanasan, dibutuhkan kondensor yang berguna untuk mengkondensasi asap hasil pembakaran dengan mengubah fasa gas dari asap menjadi fasa cair yang memiliki nilai tambah. Pada pelaksanaannya dilakukan beberapa metode meliputi identifikasi masalah dan kebutuhan, pembuatan konsep desain, analisa perhitungan rancangan, fabrikasi, dan pengujian alat. Penelitian ini fokus pada perancangan kondensor yang digunakan sebagai pengolah asap pembakaran plastik PET. Perancangan kondensor bertujuan untuk mengubah asap hasil pembakaran plastik menjadi hidrokarbon cair yang dapat digunakan sebagai bahan bakar minyak alternatif . Perancangan ini menghasilkan desain kondensor jenis shell and tube dengan aliran counterflow. Tube yang dipilih adalah pipa tembaga berdiameter 0,5 inch dan shell yang dipilih adalah pipa baja karbon sedang berdiameter 5[inch. Berdasarkan analisa rancangan laju perpindahan kalor yang untuk mengubah fasa gas menjadi cair 1986,827 W, koefisien perpindahan kalor menyeluruh sebesar 38,446 W/m2.K, Sehingga Panjang pipa yang dibutuhkan yaitu 13588,47 mm.
Analisis Variasi Sudut Tilting Burner Terhadap Distribusi Temperatur pada Boiler Furnace Buono, Abi Tonjo; Widiawaty, Candra Damis; Abadi, Cecep Slamet
Jurnal Mekanik Terapan Vol 1, No 1 (2020): Mei
Publisher : Jurnal Mekanik Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tangentially fired pulverized-coal boiler dilengkapi fasilitas tilting burner, dimana fasilitas ini memungkinkan burner untuk dapat diarahkan ke atas maupun ke bawah membentuk sudut tertentu terhadap garis horizontal. Sudut tilting burner berfungsi untuk mengontrol posisi vertikal pembakaran dan juga ukuran nyala api untuk menghasilkan distribusi temperatur yang seragam ke semua tube boiler. Sudut kemiringan yang tidak akurat dapat menyebabkan penyebaran panas tidak merata dan temperatur lokal yang tinggi pada salah satu sisi tube. Dalam penelitian ini, model numerik dikembangkan dan divalidasi dengan data eksperimental yang diperoleh dari pengukuran di tempat untuk menyelidiki efek sudut tilting burner terhadap pembakaran. Turbulensi, perpindahan panas dan reaksi kimia dalam ruang bakar direproduksi secara rinci oleh model. Pada penelitian ini, variasi sudut tilting yang dilakukan adalah +20o, +10o, 0o, -10o, dan -20o terhadap garis horizontal. Perubahan ini dibandingkan dengan sudut tilting 0o. Perubahan sudut tilting +10o akan menaikkan temperatur furnace 90oC serta temperatur flue gas pada outlet furnace 40oC.. Perubahan sudut tilting +20o, akan menaikkan temperatur furnace 170oC serta temperatur flue gas pada oulet furnace 90oC. Perubahan sudut tilting -10o akan menurunkan temperatur pada furnace 130oC, dan temperatur flue gas pada outlet furnace 20oC. Sementara perubahan sudut tilting -20o, akan menurunkan temperatur pada furnace 190oC, dan temperatur flue gas pada outlet furnace 90oC. Sudut tilting yang paling sedikit area yang terkena overheating yaitu sudut tilting 0o.
Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran dan Evaluasi Nilai dengan Memanfaatkan Aplikasi Komputer bagi Guru-Guru di SMA Muhammadiyah 2 Beji Depok Khoirunnisa, Ratna; Ruswanto, Sidiq; Shomami, Amalina; Widiawaty, Candra Damis
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): Mitra Akademia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v1i1.1980

Abstract

Perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 yang kini mulai digunakan oleh sebagian besar Sekolah Dasar di Depok memberikan dampak terhadap kesiapan dan keterampilan guru-guru Sekolah Dasar. Perubahan kurikulum 2013 memerlukan sinergi yang luar biasa dari pemerintah, instansi, guru, dan orang tua. Kendala yang dihadapi guru antara lain pemaduan antara muatan pelajaran dalam pembelajaran tematik, pengusaan teknologi informasi, pembuatan media pembelajaran dan evaluasi nilai. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka program studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan pembuatan media pembelajaran dan evaluasi nilai bagi guru SD dengan mengunakan aplikasi komputer. Tujuan pengabdian masyarakat bagi peserta adalah peningkatan wawasan dan keterampilan peserta dalam pembuatan media pembelajaran dan evaluasi nilai dengan aplikasi komputer. Metode pengabdian kepada masyarakat adalah menyelenggarakan pelatihan selama 10 jam dengan pemateri daridosen-dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta,dan bimbingan langsung dari asisten pemateri yaitu para mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta. Sebelum pelatihan, tim pengabdian kepada masyarakat memberikan kuisioner (pre test) untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para guru dalam mengoperasikan computer. Setelah pelatihan pun dilakukanpost test guna mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam mengoperasikan computer. Pada saat pre test persentase guru yang menggunakan ms.office sebagai media pembelajaran hanya 22%, angka ini menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa guru yang minim pengetahuan dalam memanfaatkan media computer. Kemudian setelah pelatihan selesai, hasil post test menunjukkan peningkatan keterampilan guru dalam memanfaatkan media computer, yakni sebanyak 44%. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan keahlian maupun kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran dan mengolah hasil pembelajaran.