Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

POTENSI BAKTERI ENDOGEN DALAM MEMINIMALISIR SENYAWA AMONIA DI SUNGAI KALIOTIK LAMONGAN Megasari, Miatri; Sulistiono, Eko; Syakbanah, Nur Lathifah; Prasidya, Denaya Andrya
Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jkpl.v4i2.8945

Abstract

The Kaliotic River is the water that flows in several villages in the Lamongan area. The Kaliotic River is a stream of water that is used as a disposal site for liquid waste left over from agriculture and leftover fish markets. The condition of the Kaliotic river which is used as a garbage disposal site is the basis of this research. This research was conducted with the aim of analyzing the potential of endogenous bacteria in the degradation of Kaliotic river waste. Based on the problems that exist in the Kaliotic river, this research was conducted using a quantitative descriptive method and using a true experimental method. Based on the isolation results, isolates were produced, namely isolates suspected to be ammonia degrading bacteria (bacteria A). Ammonia levels also decreased at point 1 by 17.6%; at the 23.3% point; and at point 3 that is 16.21%. The results of the bacterial potency test using a bacterial isolate concentration of 2% each and 98% water sample and can minimize ammonia compounds but do not comply with quality standards.
Analysis of the Influence of Tambakrigagadung Landfill Leachate Characteristics on Water Quality and Heavy Metal Contamination of Reservoirs, Tikung District, Lamongan Regency Prasidya, Denaya Andrya; Hendrawanto , Feri; Wilda Aniriani, Gading; Sulistiono , Eko
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Vol 21 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Lingkungan Volume 21 No. 2, Juli 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkl.v21i2.812

Abstract

The Final Disposal Site (TPA) of Tambakrigadung Village, Lamongan Regency, implements a semi-sanitary landfill system in which waste processing still piles up piles of waste with soil for a certain period, causing a foul odor due to the leachate that collects. Leachate that is not managed correctly is feared to flow into reservoirs as irrigation and productive land that is used by local communities for rice fields or ponds around the Tambakrigadung TPA so that it can disrupt workers, reduce the quality and yield of rice fields, and affect the development of pond fish around the Tambakrigadung landfill. This research aims to test the quality of reservoir water, which refers to the leachate water quality standards of PermenLHK RI No. P.59 Tahun 2016. It analyzes the influence of leachate on reservoir water around Tambakrigadung. The method used in this research is grab sampling. Analysis of pH, BOD, COD, and TSS parameters using simple linear regression quantitative analysis. Quantitative parameter analysis shows that TPA Tambakrigadung leachate influences the pH and TSS parameters of reservoir water in Tikung District, Lamongan Regency, which is indicated by a significance value of <0.05. The analysis of heavy metal parameters shows that the leachate does not meet quality standards, with a total N of 187.7 ppm and cadmium of 0.15 ppm. The mercury parameter meets quality standards, namely 0.00065 ppm. Meanwhile, heavy metal parameters in reservoir water have met quality standards based on PP No. 22 of 2021.
Penambahan Effective Microorganisme-4 (EM4) Sebagai Agen Peningkatan Kualitas Air Pada Sungai Dinoyo Lamongan Khasanah, Nurul Dwi; Sulistiono, Eko; Wicaksono, Rizky Rahadian; Prasidya, Denaya Andrya
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2024): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v16i1.263

Abstract

Sungai Dinoyo merupakan salah satu sungai penting di Kabupaten Lamongan yang mengalir di tengah keramaian kota dan melintasi kawasan pemukiman, pasar dan pertanian di sepanjang sungai.  Sehingga berdampak terhadap penurunan mutu kualitas lingkungan baik dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologi. Salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas air dan menurunkan beban pencemar pada air yaitu penambahan EM4. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas penambahan EM4 sebagai agen dalam peningkatan air pada Sungai Dinoyo Lamongan termasuk Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu rancangan penelitian eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan pada dua titik lokasi Sungai Dinoyo dan pengujian di laboratorium, Analisis data menggunakan pengujian statistic secara Uji Normalitas Shapiro-Wilk dan Anova one way. Penambahan (EM4) yang paling efektif dalam meningkatkan kualitas air pada sungai Dinoyo Lamongan untuk parameter TDS yakni penambahan EM4 50%, parameter TSS yaitu penambahan EM4 75% , dan parameter BOD yaitu penambahan EM4 75%. Uji parameter fisika  TDS menunjukan sig= 0,000, TSS menunjukan sig= 0,01, Parameter Kimia BOD sig= 0,001 nilai tersebut < 0,05 maka hasil uji tersebut bebeda secara signifikan.
Pengaruh Konsentrasi Bioaktivator Effective Microorganism 4 terhadap Waktu Penyerapan Air, Massa, dan Kualitas Kompos Pada Lubang Biopori: Effect of Effective Microorganism 4 Bioactivator Concentration on Water Absorption Time, Mass, and Quality of Compost in Biopori Pits Aulia, Shofiyah; Putri, Marsha Savira Agatha; Prasidya, Denaya Andrya; Syakbanah, Nur Lathifah
Jurnal Ecosolum Vol. 12 No. 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ecosolum.v12i2.27857

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi hal tersebut sebagai akibat dari semakin berkurangnya kemampuan tanah dalam menyerap air akibat kerusakan struktur tanah, ditambah dengan pembuangan sampah dengan jumlah yang makin bertambah ke badan-badan air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi aktivator EM4 yang berbeda pada Lubang Resapan Biopori terhadap waktu penyerapan air, massa kompos dan kualitas kompos selama rentang waktu 15 dan 30 hari. Metode pada penelitian ini adalah waktu penyerapan air dihitung menggunakan stopwatch dan massa kompos dihitung menggunakan timbangan. Perlakuan dibagi menjadi empat antara lain Non-EM4, konsentrasi EM4 sebanyak 1% (5 mL), 5% (25 mL), 10% 50 mL dalam larutan aquades sebanyak 500 mL yang dicampur sampah organik 1,5 kg pada masing-masing lubang. Kualitas kompos yang diukur pada Laboratorium Sumber Daya Lahan Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur, berdasarkan parameter antara lain (C-organik, P-total, N-total, K- total, suhu, pH dan rasio C/N). Hasil observasi menunjukkan bahwa penambahan EM4 pada lubang resapan biopori tidak signifikan mempengaruhi waktu penyerapan air. Massa kompos paling kecil ditunjukkan pada perlakuan EM4-10%. Hal ini menunjukkan proses dekomposisi terjadi lebih cepat dan banyak mikroorganisme yang membantu proses tersebut. Dari keempat perlakuan, didapatkan perlakuan EM4-10% yang lebih dominan memenuhi standar baku mutu SNI. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah takaran bioaktivator yang direkomendasikan adalah pada perlakuan EM4-10%.
PENDAYAGUNAAN SAMPAH DIAPERS MENJADI PUPUK ORGANIK SEBAGAI PROGRAM KOLABORASI PENINGKATAN EKONOMI HIJAU BERBASIS LINGKUNGAN Putri, Marsha Savira Agatha; Rusminah, Sani; Prasidya, Denaya Andrya; Mustika, Elisa Ayu
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i1.48147

Abstract

Berawal dari permasalahan timbunan sampah yang menjadi masalah utama Desa Sekaran Lamongan, khususnya sampah popok sekali pakai (diapers) yang kuantitasnya mencapai 120 kg/hari. Sehingga perlu dilakukan program penanganan khusus untuk menanggulangi permasalahan tersebut dengan metode daur ulang (recycle). Untuk mengatasi masalah tersebut dan sebagai perwujudan komitmen menuju visi desa mandiri sampah pada tahun 2025, program ini perlu dilaksanakan. Dengan pemilahan sampah yang telah dilakukan oleh warga Desa Sekaran, sehingga program ini tinggal meneruskan untuk pengelolaan dan pengolahan sampah yang telah dipilah. Walaupun demikian, masih ada beberapa permasalahan yang dialami oleh mitra antara lain: sampah diapers pada TPS 3R yang dikelola oleh mitra memiliki kapasitas yang tinggi, dan mitra tidak mengetahui bagaimana solusi pengolahan sampah diapers dan manajemen sampah. Dengan demikian, kami tim pengusul berkolaborasi dengan mitra memberikan solusi antara lain: memberikan pengetahuan dampak lingkungan akibat pencemaran yang diakibatkan oleh sampah diapers, memberikan penyuluhan terkait manajemen pemilahan sampah diapers untuk disalurkan ke bank sampah, dan memberikan pengetahuan berupa pemanfaatan/pengelolaan sampah diapers menjadi pupuk cair dan pupuk padat yang bernilai ekonomis. Program-program yang direncanakan untuk mengatasi permasalahan mitra dilakukan dengan metode antara lain: melakukan rapat dan focus group discussion (FGD) dengan mitra, melakukan penyuluhan dampak sampah diapers terhadap lingkungan, melakukan penyuluhan pengolahan sampah diapers menjadi pupuk cair dan pupuk padat, setelah itu dilakukan kegiatan evaluasi program dan rencana tindak lanjut kolaborasi kedepannya, setelah itu akhir dari rangkaian program ini adalah mitra bersama warga Desa Sekaran dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan sehingga tercipta sustainable environment skala desa. It begins from the landfill problem as the main problem of Sekaran Lamongan Village, especially disposable diapers whose quantity reaches 120 kg/day. Thus, it is necessary to do a special handling program to overcome these problems with the recycling method (recycle). To overcome this problem and as a manifestation of commitment towards the vision of an independent waste village in 2025, this program needs to be implemented. With the segregation of waste that has been carried out by the residents of Sekaran Village, this program only remains for the management and processing of the sorted waste. Even so, there are still some problems experienced by partners, including: diapers waste at TPS 3R which is managed by partners has a high capacity, and partners do not know how to solve diapers waste management and waste management. Thus, our proposing team collaborates with partners to provide solutions including: providing knowledge of the environmental impact due to pollution caused by waste diapers, providing counseling regarding the management of segregating diapers waste to be distributed to waste banks, and providing knowledge in the form of utilizing/managing diapers waste into fertilizer liquid and solid fertilizers with economic value. Programs planned to address partners' problems are carried out using methods including: holding meetings and focus group discussions (FGD) with partners, conducting counseling on the impact of diapers waste on the environment, conducting counseling on processing diapers waste into liquid fertilizer and solid fertilizer, after that it is carried out program evaluation activities and follow-up plans for collaboration in the future, after that the end of this series of programs is that partners with Sekaran Village residents can produce products that are economically valuable and environmentally friendly to create a sustainable village-scale environment.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN ECO-ENZYME SEBAGAI PROGRAM PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA WARGA KELURAHAN BANJARSARI, GRESIK Prasidya, Denaya Andrya; Syakbanah, Nur Lathifah; Aniriani, Gading Wilda; Sameida, Sameida
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i1.48483

Abstract

Permasalahan timbunan sampah yang semakin meningkat setiap hari dan kurangnya lahan pembuangan sampah menjadi masalah utama lingkungan. Selain itu, pemilahan dan pengolahan sampah yang kurang efektif sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan oleh sampah. Eco- enzyme merupakan metode inovasi yang dibuat dari sampah organik rumah tangga sehingga dapat mengurangi pembuangan sampah organik ke TPA. Wilayah RW 12 Cluster Sportivo Desa Banjarsari, Gresik belum ada pelopor penggerak warga sekitar untuk dapat melakukan pemilahan dan pengolahan sampah terutama eco- enzyme ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan warga agar dapat mengolah sampah organik menjadi bahan yang dapat dipergunakan kembali dan mencegah pencemaran lingkungan. Kegiatan dilakukan dalam bentuk pendidikan atau penyuluhan kesehatan lingkungan, demonstrasi pembuatan ecoenzyme, dan pendampingan. Setelah dilakukan penyuluhan, warga mendapatkan pengetahuan yang baik mengenai pengolahan sampah organik dengan eco- enzyme. Kegiatan demonstrasi pembuatan eco- enzyme dilakukan secara langsung di fasilitas umum. Kegiatan yang terakhir adalah pendampingan, yaitu dilakukan selama 2 minggu berdiskusi mengenai kesulitan selama membuat eco- enzyme ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari mitra. Pengetahuan serta keterampilan warga untuk mengolah sampah organic menjadi meningkat. Untuk kegiatan selanjutnya yaitu mengadakan pengolahan sampah dalam bentuk lain sehingga lingkungan terpelihara dengan baik. The problem of landfills that are increasing every day and the lack of land for waste disposal is a major environmental problem. In addition, the sorting and processing of waste is less effective, causing environmental pollution by waste. Eco-enzyme is an innovative method made from household organic waste so that it can reduce the disposal of organic waste to landfill. In the area of RW 12 Cluster Sportivo, Banjarsari Village, Gresik, there are no pioneers to mobilize local residents to conduct sorting and processing of waste, especially this eco-enzyme. This community service activities aims to increase the knowledge and skills of citizens so that they can process organic waste into materials that can be reused and prevent environmental pollution. Activities are carried out in the form of 3 activities, namely environmental health education or counseling, demonstrations for making ecoenzymes, and mentoring. After counseling, residents get good knowledge about processing organic waste with eco-enzyme. Activity demonstrations of making eco-enzymes are carried out directly in public facilities. The last activity is mentoring, which is carried out for 2 weeks using it to discuss the difficulties in making this eco-enzyme. This community service activity can run smoothly and get a positive response from partners. The knowledge and skills of residents to process organic waste increased. Suggestions for further activities are holding deep waste processing other forms so that the environment around can be maintained properly.