- Asmawati
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Literatur Pembuatan Avocado Fruit Butter (Margarin Buah Alpukat) Annisa Humaira; - Asmawati; Sri Haryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.981 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i3.20767

Abstract

Olesan buah yangsering dibuat atau sering dikonsumsi adalah selai buah (jam), marmalade, jelly, preserves, conserves dan fruit butter. Fruit butter (margarin buah) merupakan salah satu jenis olesan dengan bahan dasar dari buah yang digunakan sebagai olesan roti. Pembuatan fruit butter biasanya memakai gula dengan kadar lebih rendah dibandingkan selai pada umumnya. Pembuatan fruit butter dapat dimodifikasi dengan penambahan lemak atau minyak sebagai penambah nilai kalori dan penambah rasa gurih. Buah alpukat memiliki kandungan lemak yang sehat sehingga baik diolah menjadi olesan buah dibandingkan fruit butter dari buah lainnya. Penstabil juga diperlukan untuk memperbaiki tekstur dan penampakan fruit butter.(Literature Review Of Making Avocado Fruit Butter)Fruit spreads that are often made or often consumed are fruit jam, marmalade, jelly, preserves, conserves and fruit butter. Fruit butter is one type of spread with the basic ingredients is  fruit and or vegetable and  used as a spread for bread. Preparation of fruit butter usually uses sugar with lower levels than jam in general. The production of fruit butter can be modified by adding fat or oil to add caloric value and add savory taste. Avocado has a healthy fat content so it is beneficial to be processed into fruit spread. Stabilizers are  usually needed to improve the texture and appearance of fruit butter.
Kajian Literatur Pembuatan Fruit Leather dari Labu Kuning dan Wortel Nardini Shadiqa Taswin; - Asmawati; Sri Haryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.211 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i3.20766

Abstract

Fruit leather merupakan salah satu produk olahan hasil pengeringan bubur buah atau sayuran sehingga menghasilkan lembaran tipis seperti kulit yang bertekstur kenyal yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Produk ini dapat dikategorikan sebagai makanan sehat karena mengandung berbagai nutrisi bermanfaat. Penggunaan bahan baku kombinasi seperti labu kuning (Cucurbita moschata D.) dan wortel (Daucus carota L.) dapat menghasilkan fruit leather yang tinggi nutrisi dan dapat meningkatkan keanekaragaman produk dari bahan pangan lokal. Perbandingan bahan labu kuning dan wortel yang bervariasi akan menghasilkan fruit leather dengan karakteristik kimia yang berbeda. Kendala yang sering muncul dalam pembuatan fruit leather adalah tingkat elastisitasnya yang rendah. Oleh sebab itu, diperlukan penambahan bahan penstabil, seperti gum arab, untuk dapat meningkatkan kualitas fisikokimia dan organoleptik pada produk. Literature Review of Fruit Leather Productions from Combination of Pumpkin and CarrotsFruit leather is one of processed food  made from the drying of fruit or vegetable puree to produce a thin sheet like leather with a chewy texture that can be stored for a long time. This product can be categorized as a healthy food because it contains a variety of beneficial nutrients. The use of combination raw materials such as pumpkin (Cucurbita moschata D.) and carrots (Daucus carota L.) can produce nutritious fruit leather and  increase product diversity from local  ingredients. Various ratio of pumpkin and carrot will produce fruit leather with different chemical characteristics. Constraints that often arise in the manufacture of fruit leather is a low level of elasticity. Therefore, it is necessary to add a stabilizer, such as gum arabic, to improve the physicochemical and organoleptic quality of the product.