Nada Salsabila
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI GURU DALAM MENERAPKAN METODE TABARAK DI RUTABA HUDA WAN NUR LANGSA Nada Salsabila; Bahrun .; Siti Naila Fauzia; Rahmi .; Mutmainnah .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 2 (2022): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keywords: Teacher Strategy, Tabarak Method, Early Childhood.The Tabarak method is a method of memorizing the Qur’an by playing murottal Al-Qur’an using audio visual, namely television and speakers and then repeated until the child memorizes the surah being played. The teacher’s strategy in applying the Tabarak method is for the teacher to listen to the murottal Al-Qur’an to the students using audio visual media, namely television and repeating it to the child memorize the surah. The teacher’s job is only to monitor the children so that they continue to listen to the murottal Al-Qur’an and follow it. When class conditions are not condusive, the teacher will tell stories or give rewards to children so they want to be muraja’ah again. In addition, the teacher also teaches about etiquette in daily life so as to make children have good morals. If the teacher can’t control the child, the teacher will give a small punishment such as sitting in a class where no one is there for 5 minutes. If you want to succeed in using the Tabarak method, there must be cooperation between teachers and parents. Children not only muraja’ah at school but also muraja’ah at home. Abstrak. Metode Tabarak adalah metode menghafal Al-Qur’an dengan memperdengarkan murottal Al-Qur’an memakai audio visual yaitu televisi dan speaker kemudian diulang-ulang sampai anak menghafal surah yang sedang diputar. Strategi guru dalam menerapkan metode tabarak adalah dengan guru memperdengarkan murottal Al-Quran kepada murid memakai media audio visual yaitu televisi dan mengulanginya sampai anak menghafal surah tersebut. Tugas guru hanyalah memantau anak agar tetap mendengarkan murottal Al-Qur’an dan mengikutinya. Ketika keadaan kelas sudah tidak kondusif maka guru akan bercerita atau memberikan reward kepada anak agar mau murajaah kembali. Selain itu guru juga mengajarkan tentang adab dalam sehari-hari sehingga menjadikan anak yang berakhlakul karimah. Jika guru sudah tidak bisa mengendalikan anak maka guru akan memberikan hukuman kecil seperti duduk dikelas yang tidak ada orang selama 5 menit. Jika ingin berhasil memakai metode tabarak maka harus ada kerja sama antara guru dan orangtua. Anak tidak hanya murajaah di sekolah tetapi juga murajaah di rumah.Kata Kunci : Strategi Guru, Metode Tabarak, Anak Usia Dini