Nurul Komala
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Induced Mutation by Colchicine in Java Cardamom (Amomum compactum Soland. ex Maton) Generation MV1 Nurul Komala; Syarifah Iis Aisyah; Waras Nurcholis
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 50 No. 2 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.605 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i2.40246

Abstract

Kapulaga jawa merupakan komoditas penting tanaman aromatik yang menghasilkan produk metabolit sekunder. Produk metabolit sekunder kapulaga diyakini memiliki aktivitas antiinflamasi, antijamur, antibakteri dan antikanker. Usaha meningkatkan kandungan metabolit sekunder kapulaga melalui mutasi induksi dengan kolkisin perlu dilakukan untuk mendapatkan kapulaga poliploid. Tanaman poliploid dilaporkan memproduksi metabolit sekunder yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fenotipe tanaman kapulaga hasil perlakuan kolkisin dan mengidentifikasi tingkat ploidi melalui flow cytometry. Penelitian dilakukan dari bulan Juli 2021 sampai Januari 2022 di Kebun Percobaan Leuwikopo, Fakultas Pertanian, IPB menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktor tunggal konsentrasi kolkisin dengan tiga ulangan. Tunas kapulaga direndam dalam larutan kolkisin pada konsentrasi yang berbeda (0, 0.05, 0.10, dan 0.15%) dan dishaker pada kecepatan 100 rpm selama 6 jam. Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang dan lebar daun, diameter batang, jumlah stomata, kehijauan daun, dan tingkat ploidi. Hasil penelitian menunjukkan kolkisin 0.1% menyebabkan malformasi daun dan kimera berupa garis memanjang pada daun. Perlakuan kolkisin dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Kapulaga perlakuan kolkisin memiliki tinggi tanaman lebih pendek selama 16 minggu pengamatan, jumlah daun lebih sedikit saat 10-18 MST, jumlah anakan lebih sedikit saat 14-18 MST. Perlakuan kolkisin tidak menghasilkan poliploid berdasarkan identifikasi flow cytometry. Kata kunci:fenotipe, flow cytometri, tingkat ploidi