Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Induksi Kalus Embriogenik Pepaya (Carica papaya L.) Kultivar Caliso dan Callina Lolliani; Darda Efendi; Dewi Sukma
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 3 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.3.163-169

Abstract

Embriogenesis somatik pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu cara memproduksi tanaman true to type dalam skala massal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan protokol embriogenesis somatik pepaya kultivar Caliso dan Callina pada media in vitro dengan kombinasi zat pengatur tumbuh 2,4-D (2,4-dichlorophenoxy acetic acid) dan sukrosa. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB, Bogor, dari November 2018 hingga Februari 2020. Eksplan yang digunakan adalah embrio zigotik muda (immature zygotic embryo) pepaya Caliso dan Callina. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Penelitian ini dibagi menjadi dua sub percobaan: a) optimalisasi konsentrasi 2,4-D dan sukrosa untuk induksi kalus embriogenik dengan faktor pertama 2,4-D yang terdiri dari 3 taraf (9.05; 22.6 dan 45.2 µM) dan faktor kedua sukrosa yang terdiri dari 2 taraf ( 30 dan 60 g L-1) dan b) optimalisasi konsentrasi 2,4-D untuk proliferasi kalus embriogenik pada media kultur padat dan cair dengan faktor pertama 2,4-D yang teridiri dari 3 taraf (4.52; 6.78 dan 9.04 µM) dan faktor kedua yaitu media MS yang terdiri dari 2 taraf (padat dan cair). Induksi kalus pepaya dengan penambahan 2,4-D 9,05 µM dan sukrosa 30 g L-1 menghasilkan eksplan berkalus 92.5% (Caliso) dan 100% (Callina). Media terbaik untuk proliferasi kalus embriogenik direkomendasikan 2,4-D 6.78 µM dalam media padat pada kultivar Caliso dan dan 2,4-D 4.52 µM untuk kultivar Callina pada media padat.Kata kunci: 2,4-dichlorophenoxy acetic acid, kalus embriogenik, persentase kalus, sukrosa