Sulaeman Martasuganda
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN PULAU AMBON PROVINSI MALUKU Donald Noija; Sulaeman Martasuganda; Bambang Murdiyanto; Am Azbas Taurusman
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 1 (2014): MEI 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3520.552 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.5.55-64

Abstract

One of the fishery resources that have high economic value are demersal fisheries resources in deep sea waters. The results ofthis study found 22 demersal fish species with high economic value captured by fishermen. The results ofthe study found as many as 22 species, five fish stretcher 5 that can be foundin nearly all areas and fishing season. Five types of fish are: lencam (Lethrinus sp.), kurisi (Etelis spp), kerapu (Ephinephelus sp), red snapper (Lutjanus spp), bubara fish (Caranx sp). The types of fish catches were found spread around the waters of Ambon Island. The potential at Maxsimum sustainable Yield (MSY) of fish grouper (Epinephelus spp) 572.02 with 15.75 tonnes optimum effort trip. The average production of 178.919 tonnes currently. Thus the average utilization rate of groupers currently 31.27% or 68.72% untapped. If it is based on the MSY allowable catch for the fish species is 457.60 tons / year. MSY red snapper (Lutjanus spp) 146.83 wih 2.631 tonnes optimum effort trip. Average production is currently 67.704 tons. Thus the average utilization rate of the red snapper fish is currently 47.47%, or in other words the potential for red snapper untapped 52.52%. If it is based on the MSY allowable catch for the fish species is 117 464 tons / year. MSY bubara fish (Caranx sp) 270.60 tonnes with optimum effort 3630 trip with an average yield of 72.96 tons.
ANALISIS HASIL TANGKAPAN SET NET JENIS OTHOSIAMI DI TELUK MALASSORO, SULAWESI SELATAN M Yasin U.P Olii; Mulyono S Baskoro; Sulaeman Martasuganda; Wazir Mawardi
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 5 No 2 (2014): NOVEMBER 2014
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3460.851 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.5.153-160

Abstract

Set net adalah alat tangkap yang dipasang secara menetap di daerah penangkapan (fishing ground). Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang mengembangkan alat tangkap set net yang jenis othosiami dan mengoperasikannya pada tahun 2010 di perairan Teluk Mallasoro, Kabupaten Jeneponto. Data informasi mengenai produktivitas, komposisi dan tingkat keanekaragaman hasil tangkapan diambil dari data hasil tangkapan 2011-2013. Penelitian ini bertujuan menganalisis trend tangkapan, komposisi jenis tangkapan dan tingkat keanekargaman hasil tangkapan set net. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2014 di perairan Teluk Mallasoro, Kabupaten Jeneponto. Metode yang digunakan adalah metode secara deskriptif. Berdasarkan data tahun 2011-2013 pada bulan September–Oktober menunjukkan adanya penurunan trend tangkapan. Total jumlah jenis tangkapan sebesar 91 spesies. Ikan yang telah teridentifikasi sebanyak 57 jenis spesies yang terdiri dari 31 jenis ikan pelagis dan 26 jenis ikan demersal, jenis ikan yang paling dominan sebesar 27% adalah peperek (Leiognathus splendens). Indeks keragaman (H’) hasil tangkapan periode 2011-2013 berkisar antara 2.61-2.74 yang berada pada kategori keanekaragaman sedang. Nilai indeks kemerataan (E) berada pada kategori lebih merata 0.63–0.70. Nilai indeks dominansi (D) berkisar antara 0.12– 0.15 tidak terdapat spesies yang mendominasi.