Khaerul Amru
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penanganan Distokia dengan Sectio Caesarea pada Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis) Afifah Hasna; Khaerul Amru; Mario Damanik; Diah Irawati Dwi Arini
Acta VETERINARIA Indonesiana 2022: Special Issues
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi...9-14

Abstract

Distokia merupakan kejadian parturisi berkepanjangan yang dapat terjadi pada hewan sehingga diperlukan penanganan oleh tenaga medik veteriner. Distokia umumnya disebabkan oleh gangguan atau kelainan pada komponen utama proses kelahiran yang meliputi kekuatan induk mengejan, kecukupan saluran kelahiran, serta ukuran dan posisi fetus. Seekor anoa berumur delapan tahun di Anoa Breeding Centre Manado menunjukkan tanda-tanda distokia pada Juli 2021. Umur kebuntingan yaitu 310 hari dan induk merupakan betina nulipara. Anoa teramati sudah mengalami anoreksia dan penurunan suhu tubuh satu hari sebelum partus. Proses partus ditandai dengan induk yang merejan kuat, terjadi poliuria, serta keluarnya vaginal discharge dengan frekuensi yang meningkat disertai darah. Setelah lima jam, proses partus terpantau tidak progresif dan induk berhenti mengejan sehingga dilakukan restrain fisik terhadap anoa ke area isolasi. Hasil pemeriksaan palpasi intravaginal mengindikasikan adanya kesalahan postur fetus dengan postur kaki depan menekuk (bilateral carpal flexion) dan ukuran kepala fetus relatif besar dibandingkan pelvis induk (fetopelvic disporportion). Tindakan yang dilakukan yaitu sectio caesarea dengan kombinasi anastesi umum dan anastesi lokal. Insisi dilakukan pada flank kiri secara vertikal. Terapi pasca operasi yang diberikan yaitu sediaan antibiotik, antiinflamasi, hematopoetik, suplemen, anti hemoragik, dan hormon oksitosin. Anoa menunjukkan persembuhan dua minggu pasca operasi dengan kondisi luka jahitan menutup rapat dan mengering tanpa bantuan pelepasan benang jahit. Siklus estrus induk teramati kembali normal dua bulan pasca operasi sehingga memungkinkan untuk dilakukan perkawinan berikutnya.