Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efek Enzim Bromelin dari Bonggol Nanas Terhadap Efesiensi Pakan dan Patologi Anatomi pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diinfestasi Argulus japonicus Yustika Rahmawati; Kismiyati Kismiyati; Mirni Lamid
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 4 (2022): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v4i.541

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan konsumsi air tawar memiliki beberapa keunggulan dimana pertumbuhannya cepat, mudah dipelihara, memiliki nilai gizi yang baik dan bernilai ekonomis. Permintaan terhadap produk ikan mas cukup tinggi. Total produksi Ikan mas nasional pada tahun 2019 mendekati 536 ribu ton (KKP, 2021). Peningkatan produksi ikan mas berakibat pada penyediaan ikan mas yang cukup dan berkualitas pada proses budidaya. Menurut Faroq (2020), pemberian pakan yang dicampur enzim bonggol nanas dapat meningkatkan laju pertumbuhan harian tertinggi dan efisiensi pakan. Pakan yang lebih efisien diharapkan ikan dapat lebih bertahan ketika terinfeksi parasit Argulus japonicus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek enzim bromelin pada bonggol nanas terhadap efesiensi pakan dan patologi anatomi pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang diinfestasi Argulus japonicus. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 4x2 perlakuan yaitu faktor pertama dosis enzim bromelin 2,25% dan tanpa penambahan enzim bromelin. Faktor kedua yaitu derajat infestasi argulus ringan, sedang, dan berat. Hasil penelitian menunjukkan efesiensi pakan dan patologi anatomi yang tidak berbeda nyata terhadap pemberian enzim bromelin pada ikan mas yang diinfestasi Argulus japonicus. Namun perlakuan dengan penambahan enzim bromelin yang diinfestasi Argulus japonicus memberikan nilai efesiensi pakan lebih tinggi dan nilai patologi anatomi lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemberian enzim bromelin yang diinfestasi Argulus japonicus.