Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Keunggulan Kompetitif Teknologi Modular Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) Jayagiri Mia Wimala; Benjamin Bonardo; Wisena Perceka; Carissa Carissa
ARSITEKTURA Vol 20, No 2 (2022): Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/arst.v20i2.60111

Abstract

The RISHA applied to the Jayagiri house was compared with conventional technology, in terms of construction duration, costs, and environmental friendliness. The strength of the RISHA structure was be analyzed based on existing standards using SAP2000 and spColumn. The data were the literature studies and interviews with RISHA users, applicators, and the Directorate of Engineering Affairs for Human Settlements and Housing. Compared to conventional, the Jayagiri house is proven to be more eco-friendly with an efficiency value of 48.6 points. It was also built four weeks faster, with a lower cost of IDR123,043.90 per square meter, or 3.97%. The strength analysis shows that the capacity of the column reinforcement is still capable of carrying the designed load, the anchorage capacity of the X-direction beam has not met the requirements.
Evaluasi Modul RISHA pada Rumah Susun Kampung Deret Petogogan Carissa Carissa; Dewi Larasati; Sugeng Triyadi; Virginia Slamat
Journal of Sustainable Construction Vol. 1 No. 2 (2022): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.632 KB) | DOI: 10.26593/josc.v1i2.5708

Abstract

Penyediaan rumah susun merupakan salah satu program pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak dan murah. Untuk mempercepat pembangunan rumah susun tersebut, Pemerintah Indonesia telah mengembangkan teknologi prapabrikasi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) sejak tahun 2004 . Modul Risha yang digunakan pada hunian di Kampung Deret Petogogan adalah modul berukuruan 3 m x 3 m x 3 m. Hunian di Kampung Deret Petogogan memiliki tiga tipe yaitu: 18, 36, dan 36 khusus untuk dua kepala keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh tipe hunian pada Kampung Deret Petogogan yang terbentuk dari modul Risha dapat mengakomodasi aktivitas yang ada sesuai fungsinya sebagai hunian. Penelitian kualitatif ini terdiri dari tiga tahapan analisis, yaitu: analisis ketersediaan ruang dan isi ruang, hubungan antar ruang, dan dimensi ruang terhadap aktivitas yang terjadi dalam fungsi hunian. Pengumpulan data primer dilakukan melalui observasi dan wawancara langsung ke penghuni Kampung Deret Petogogan, sedangkan perolehan data sekunder didapat dari standar desain hunian dari studi literatur yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul Risha 3 m x 3 m x 3 m yang diterapkan di Kampung Deret Petogogan belum efektif untuk mengakomodasi aktivitas yang ada di seluruh tipe hunian.
Pengukuran Tingkat Risiko Aplikator dalam Penerapan Teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Indonesia Mia Wimala; Theodorus Rasta; Carissa Carissa
Journal of Sustainable Construction Vol. 2 No. 1 (2022): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.279 KB) | DOI: 10.26593/josc.v2i1.6196

Abstract

Dalam upaya pengadaan rumah RISHA, Direktorat Bina Teknik Perumahan dan Permukiman melatih, memberikan lisensi, dan menugaskan para aplikator untuk melakukan produksi dan perakitan. Pada praktiknya, berbagai masalah masih dihadapi oleh para aplikator. Berbagai permasalahan ini perlu diidentifikasikan, dievaluasi, dan dicarikan solusinya agar penerapan RISHA semakin membaik di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat risiko yang kemungkinan dihadapi oleh para aplikator berdasarkan permasalahan yang ada, dengan mempertimbangkan nilai probabilitas dan dampaknya. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Data diperoleh melalui kajian literatur, wawancara serta penyebaran kuesioner kepada aplikator RISHA. Hasil penelitian menunjukkan beberapa masalah yaitu kendala mobilisasi material dan/atau panel RISHA, banyaknya tenaga kerja baru yang senantiasa berubah, belum adanya pedoman yang seragam terkait ukuran cetakan, serta ketidaksesuaian gambar desain dengan kondisi di lapangan termasuk ke dalam kategori risiko tinggi. Sementara itu, risiko yang termasuk ke dalam kategori sedang meliputi permasalahan kenaikan harga baja tulangan dan permintaan calon pengguna yang seringkali tidak dapat diakomodasi oleh teknologi RISHA, sedikitnya tenaga ahli yang tersedia, serta pemasangan panel tidak sesuai standar karena kurangnya pelatihan. Permasalahan yang termasuk dalam kategori rendah terkait dengan ketidakpahaman masyarakat mengenai RISHA, pengadaan panel oleh pihak ketiga, dan besarnya anggaran untuk modal awal.
INOVASI BENTANG MODUL STRUKTURAL UNTUK PENERAPAN TEKNOLOGI RUMAH INSTAN SEDERHANA SEHAT (RISHA) PADA KONSTRUKSI RUMAH SUSUN KAMPUNG DERET PETOGOGAN Carissa Carissa; Dewi Larasati; Sugeng Triyadi; Mia Wimala; Virginia Slamat
Tesa Arsitektur Vol 21, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i1.10179

Abstract

Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) adalah teknologi prapabrikasi beton yang awalnya dikembangkan untuk perumahan masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia. Penerapannya yang diperluas hingga ke konstruksi rumah susun Kampung Deret Petogogan di Jakarta menunjukkan bahwa RISHA ternyata belum mampu memfasilitasi seluruh aktivitas di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentang optimal modul struktural yang harus disediakan pada studi kasus ini dan mengkaji kesesuaian RISHA dalam memfasilitasi bentang optimal tersebut. Kajian kuantitatif akan dilakukan dalam bentuk simulasi untuk setiap dimensi ruang di Kampung Deret Petogogan berdasarkan beberapa parameter yaitu organisasi ruang, relasi antar ruang, dan standar dimensi ruang. Agar RISHA dapat digunakan dengan baik, penataan ruang pada Kampung Deret Petogogan masih perlu diperbaiki, demikian pula dengan hubungan antar ruang dan juga ukuran standar ruangnya. Selanjutnya, hanya tiga ukuran bentang, yaitu 1,8 m, 2,7 m, dan 2,9 m yang dapat diakomodasi oleh RISHA saat ini, sedangkan bentang lain dengan ukuran 3,3 m dan 3,6 m masih perlu dikembangkan untuk kepentingan proyek serupa di masa mendatang