Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Identitas Visual pada Coffeeshop dan Warung Kopi di Surabaya Miftahul Adi Suminto
Jurnal Kajian Seni Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Kajian Seni Vol 9 No 1 November 2022
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jksks.73169

Abstract

Tulisan ini membahas tentang Makna Identitas yang dapat dikonstruksikan ke dalam bentuk Visual berupa Warung Kopi & Coffeeshop yang merupakan bagian dari The Wave Culture Of Coffeeshop yang dapat mencerminkan konsep indentitas sendiri antara Warung Kopi & Coffeeshop di Surabaya sebagai ruang ublik privat. Penelitian ini sangat unik karena Makna & tanda visual yang tampak didalamnya mampu mengidentifikasi sebuah tempat sesuai dengan klasifikasi demografis & geografis pengunjungnya. Kategori dalam penelitian ini masuk ke dalam ranah budaya visual dengan model deskriptif kualitatif, menggunakan metode semiotika. Permasalahan yang dibaca peneliti mencoba untuk menjawab apakah sebuah artefak budaya berupa identitas visual mampu menggambarkan konsep ruang publik privat berupa Warung Kopi & Coffeeshop yang dipengaruhi oleh keberadaan budaya warga Kota Surabaya. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, proses observasi dilakukan dengan mengamati & mendokumentasikan identitas visual, kemudian dianalisis menggunakan Metode Analisis Visual Saussure untuk menemukan makna dibalik dokumentasi dari tempat-tempat ‘ngopi’ yang diproduksi oleh pemiliknya. Sudut pandang peneliti merupakan poin utama dibantu dengan referensi dari sumber-sumber terkait dengan topik dalam penelitian sebagai perspektif dalam membedah unit analisis penelitian. Metodelogi visual digunakan sebagai pisau analisis pada keberadaan branding, tipografi (teks & tulisan), ilustrasi/gambar, peralatan, & keseluruhan desain ruang. Urgensi dalam penilitian dapat menambah khasanah penelitian budaya visual yang memberikan kesimpulan keberadaan tempat/ruang publik privat memiliki identitas yang menyangkut pada aspek fisik & sosial, dimana Kota Surabaya sebagai aspek kajian. Warung kopi lekat dengan Budaya ‘Arek’ & ‘Cangkrukan’  yang ada di Surabaya. Warung Kopi identik dengan tempat ‘ngopi’ yang sederhana & terbuka. Sedangkan Coffeeshop identik dengan ruang publik privat yang eksklusif untuk masyarakat. Diferensiasi terhadap dua objek ini membuat penelitian mengenai identitas visual ini perlu untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. Karena benda dalam objek penelitian merupakan artefak budaya yang dapat mengindikasikan suatu peradaban, sehingga akan selalu ada unsur ideologis dalam elemen visual yang terus berkembang mengikuti budaya & teknologi. Dimana komoditi utama didalamnya adalah kopi yang terus diproduksi, dikonsumsi, & dikembangkan.Kata kunci: Identitas, brand, warung kopi, coffeeshop, semiotika
KAJIAN IKONOGRAFI IKONOLOGI : “HELLO ANDY, THIS IS INDIE” (2008) DALAM SEJARAH SENI KONTEMPORER INDONESIA Pungky Febi Arifianto; Miftahul Adi Suminto
Tanra: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 10, No 1 (2023): Januari - April
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v10i1.42666

Abstract

This study analyzes paintings by Yogyakarta artists named Indieguerillas. They have an artist duo fronted by Miko Bawono and Santi Ariestyowanti. Their painting entitled “Hello Andi, This is Indie”  will be dissected using art history as an approach to Erwin Panofsky's main theories, namely iconography and iconology. Qualitative historical research methods include searching for data through literature studies, both books and exhibition catalogues. The results of this study contain a description of the use of wayang elements with Punakawan figures in Indieguerillas' works. This is a self-reflection of satire and self-assimilation of western and eastern cultural values that exist within them. On the other hand, it provides an understanding of the spirit of the era at that time in the process of its creation so as to produce history at this time. The analysis carried out has three stages, namely pre-iconographic iconography and iconology. Through this analysis, it is found that the psychological experience and social background of the people that shape culture so that it can be considered that the work of Indieguerillas artists is a crystallization of symbols regarding the existence of artistic developments that represent human life in their time.
Penerapan Digital Marketing pada UMKM “ESM Collection” di Kota Surabaya Nanang Shonhadji; Evi Sistiyarini; Sholikha Oktavi Khalifaturofiah; Moch. Anang Karyawan; Miftahul Adi Suminto; Emma Yulianti; Jowi Ratna Sari; Safrinda Dwika Maulani Haqni
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 2 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i2.12510

Abstract

Fenomena Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ESM Collection sampai saat ini masih belum memaksimalkan strategi pemasaran dengan digital marketing yang sangat diperlukan dalam situasi saat pandemi maupun pasca pandemi Covid 19. Penjualan masih banyak dilakukan secara konvensional menunggu pembeli datang ke rumah, ke workshop ataupun melalui pameran. Tujuan program pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah memberikan pelatihan dan pendampingan guna meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan kemampuan digital marketing, merancang content digital marketing untuk produk ESM Collection dan memberikan pendampingan penguasaan penjualan online. Mitra dalam program ini aadalah UMKM ESM Collection yang terletak di Semolowaru Surabaya dengan produk kreatif seperti tas, dompet, kap lampu, payung dan kipas yang terbuat dari kertas semen bekas. Metode pelaksanaan program pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah melakukan pendampingan dan pelatihan penggunaan digital marketing melalui aktivitas mempersiapkan konten sosial media, redesain konten, melakukan pendampingan penggunaan digital marketing dan pelaporan pelaksanaan kegiatan. Hasil program pengabdian masyarakat ini adalah UMKM ESM saat ini telah memiliki akun dan mampu menggunakan media sosial youtube.com, facebook dan instagram sebagai strategi digital marketing. Melalui pemanfaatan media sosial yang optimal oleh UMKM mitra dapat memberikan alternatif pengenalan dan pemasaran produk yang tidak hanya menunggu pembeli datang ke rumah atau memanfaatkan media pameran kolektif. Hasil lain yang dicapai menginformasikan bahwa mitra sudah mampu melakukan transaksi penjualan berbasis online.
Perancangan E-Catalog Ardent Signature Sebagai Media Pemasaran Digital Produk Kursi Kantor Premium Miftahul Adi Suminto; Pungky Febi Arifianto
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 24 No. 1 (2024): JANUARY 2024
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.24.1.60-71

Abstract

Media pemasaran kini mengalami siklus perkembangan yang pesat sesuai dengan kebutuhan industri di beragam sektor dengan tujuan sebagai alat untuk mempromosikan produk-produk yang dimilikinya. Salah satu media pemasaran yang saat ini sangat dibutuhkan berupa produk pemasaran dengan berbasis digital terkait dengan informasi produk yang ingin dipasarkan dan kelengkapan jumlah produk yang dapat diketahui oleh audiens. Pada umumnya, media pemasaran merupakan suatu kolaborasi dalam bidang keilmuan menejemen dengan bidang desain komunikasi visual yang diharapkan mampu memberikan solusi terkait saluran pemasaran dengan berbasis digital yang mudah diakses, lengkap, dan menjawab permasalahan dari tim sales & marketing. Dalam alur penerapannya, metode perancangan design thinking digunakan guna mendukung berlangsungnya kegiatan perancangan ini. Metodologi design thinking yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan lima langkah, yaitu Emphasize, Define, Ideate, Prototype, dan Test/Implementation. Proses dalam design thinking menuntun desainer untuk mampu melaksanakan tahapan analisis, menuangkan ide, eksperimen pada pembuatan sebuah prototipe, hingga mengumpulkan feedback terhadap desain yang dibuat. Tujuan penelitian ini guna menghasilkan media pemasaran yang dapat berfungsi ganda, yaitu sebagai media informasi dan media promosi berbasis digital. Dengan demikian, dihasilkan desain buku katalog elektronik yang tepat guna dan sasaran, untuk kemudian dapat diterapkan sebagai media promosi oleh tim sales & marketing dari CV Ardent Furniture.
Pelatihan siswa & guru jurusan desain komunikasi visual SMK Negeri 1 Surabaya membuat animated sticker dan memasarkannya secara digital Miftahul Adi Suminto; Nanang Setiyoko; Thomas Hanandry Dewanto; Haekal Ridho Afandi; Sabina Raniah Yuandi; Yudha Herlambang Cahya Pratama; Saqira Kaila; Deny Hermansyah; Muhammad Zakariya Alif Ridwan; Tatik Suryani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23403

Abstract

Abstrak Keterampilan membuat animated sticker guna menunjang aspek pemasaran dan penjualan mengalami puncak popularitas dan menjadi tren di industri digital. Animated sticker dapat dikembangkan di berbagai platform untuk dijadikan sebagai video animasi yang mudah diaplikasikan. Bentuk aplikasi dari animated sticker bisa digunakan sebagai media promosi produk, jasa, dsb. Saat ini keterampilan membuat animated sticker dilihat sebagai peluang yang dapat dikembangkan melalui keahlian dan kompetensi pada kegiatan pelatihan di Institusi Pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang memiliki beragam program keahlian yang ditawarkan. Pada pembelajaran SMK orientasi capaian akhir belajar mayoritas berupa penugasan berbasis proyek. Sehingga lulusan SMK dituntut memiliki keilmuan dan kompetensi yang dapat langsung diterapkan pada aktifitas dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dengan banyak program keahlian pada SMK, masing-masing siswa perlu ada pembekalan terhadap perkembangan industri digital yang menyajikan beragam peluang untuk siswa dapat menyalurkan minat dan bakatnya pada industri kreatif, menjadi hal yang potensial memerlukan tambahan keterampilan teknis dan pengalaman praktis khusunya pada siswa jurusan desain komunikasi visual (DKV). Peluang terhadap kebutuhan animasi digital yang dapat diintegrasikan pada platform digital seperti sosial media, website, dsb menciptakan peluang bagi siswa-siswi SMK jurusan DKV sebagai potensi bisnis dan pengembangan portofolio digital, guna menambah nilai diri dan keahlian siswa sesudah lulus. Sebab itu, diperlukan adanya bentuk pelatihan terhadap pembuatan animasi digital dalam bentuk animated sticker baik pada siswa maupun guru SMK jurusan DKV sebagai pembekalan kompetensi di industri digital, berupa perancangan desain animated sticker yang dapat dipublikasikan dan dipasarkan secara digital. Kata kunci: animated sticker; animasi; media sosial. AbstractThe skill of making animated stickers to support marketing and sales aspects is experiencing peak popularity and has become a trend in the digital industry. Animated stickers can be developed on various platforms to be used as animated videos that are easy to apply. The application form of animated stickers can be used as a promotional medium for products, services, etc. Currently, the skill of making animated stickers is seen as an opportunity that can be developed through skills and competencies in training activities at educational institutions, especially Vocational High Schools (SMK), which have a variety of skills programs on offer. In vocational school learning, the majority of final learning achievement orientations are in the form of project-based assignments. So that vocational school graduates are required to have knowledge and competencies that can be directly applied to activities in the business and industrial world (DUDI). With many skills programs at vocational schools, each student needs to be equipped with the development of the digital industry which presents various opportunities for students to channel their interests and talents in the creative industry, which has the potential to require additional technical skills and practical experience, especially for students majoring in communication design. visual (DKV). Opportunities for digital animation needs that can be integrated on digital platforms such as social media, websites, etc. create opportunities for vocational school students majoring in DKV for business potential and digital portfolio development, in order to increase students' self-worth and skills after graduation. For this reason, there is a need for training in the creation of digital animation in the form of animated stickers for both students and vocational school teachers majoring in DKV as a competency provision in the digital industry, in the form of designing animated sticker designs that can be published and marketed digitally. Keywords: animated sticker; animation; social media.