Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas pendaratan hasil tangkapan terhadap mutu ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung Shanice Rotama Sitorus; Ixchel Feibie Mandagi; Lusia Manu; Frangky Ernes Kaparang; Lefrand Manoppo; Fransisco Philep Theodorus Pangalila
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.7.2.2022.40237

Abstract

Seperti kita ketahui, ikan merupakan suatu komoditas yang mudah busuk dan cepat rusak sehingga sangat rentan terhadap penurunan kualitas ikannya, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa aktivitas mulai dari pendaratan ikan sampai pendistribusian menuju konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas pendaratan hasil tangkapan terhadap mutu ikan Malalugis (Decapterus spp.) dan mengetahui proses pemasaran hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Kami menggunakan metode deskriptif untuk mengumpulkan semua data pada empat kapal Pukat Cincin berukuran 20-30 GT (KM 01, KM 03, KM 08 dan KM 1) sebagai target dalam pengumpulan data.  Pengamatan dan wawancara telah dilakukan  untuk mengetahui kondisi pelabuhanan perikanan, aktivitas pendaratan hasil tangkapan, dan waktu proses dari palka sampai ke TPI karena aspek-aspek diatas berpengaruh terhadap mutu ikan. Kami menemukan bahwa, proses penurunan dan pengangkutan hasil tangkapan di PPS Bitung belum memperhatikan aspek kebersihan dan kehigienisan. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan air untuk mencuci ikan, keadaan dermaga yang dipenuhi genangan air bekas mencuci ikan dan juga penggunaan es yang diletakkan sembarangan di lantai dermaga tanpa alas. Disamping itu, hasil analisa uji organoleptik berkisar 7-8, hal ini sesuai dengan standar SNI. Berdasarkan data hasil penelitian kami berkesimpulan bahwa peranan aktivitas pendaratan kelihatannya tidak terlalu mempengaruhi mutu ikan yang didaratkan meskipun penanganan terhadap ikan belum terlalu baik dimana cara penanganan ikan belum menerapkan prinsip penanganan ikan yang baik atau 3C1Q yaitu Cold (dingin), Clean (bersih), Carefull (baik) dan Quick (cepat).
Studi teknis dan kelayakan usaha kapal Pole and Line: Technical Studies and Business Feasibility of Pole and Line Vessels David Yusak Gandaria; Frangky Ernes Kaparang; Mariana Elizabeth Kayadoe; Kawilarang Warouw Alex Masengi; Lucia Manu; Fransisco Philep Theodorus Pangalila
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 8 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.8.2.2023.48955

Abstract

The purpose of this study is to understand the technical aspects of fishing using the pole and line method, as well as to analyze the feasibility of the pole and line fishery. The research method used in this study is descriptive with a quantitative approach, conducted at PT Sari Usaha Mandiri, specifically on KM Sari Usaha 09, with a vessel specification of 25.73 m in length, 5.16 m in width, and 2.60 m in height. The components of the pole and line gear are a rod, a fishing line, and a hook. The fishing operation also involves the use of fish aggregating devices, which requires compliance with sea safety, fishing regulations, and storage requirements. The fishing technique employed is known as "banting," with the main catches being skipjack tuna and yellowfin tuna. The fishing area is located in the WPPN-RI 715. Based on the feasibility analysis, it can be concluded that the pole and line fishery is viable for business because the net benefit cost ratio is > 1 (1.097), the production output (351,600 kg) and revenue (IDR 6,328,800,000) exceed the break-even point of production (77,650 kg) amounting to IDR 1,397,704,483. The margin of safety is IDR 4,931,095,517 or 78%, the net present value is > 0 (IDR 3,485,024,022), the internal rate of return is > 5% (86%), and the payback period is 2.3 years.