Potensi sumberdaya perikanan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,40 juta ton per tahun, di mana 4,78 juta ton (73,43%) adalah sumberdaya ikan pelagis. Provinsi Sulawesi Utara memiliki sumberdaya perikanan yang cukup potensial untuk dikelola karena masih di bawah potensial lestari yang ditetapkan oleh pemerintah. Usaha penangkapan ikan merupakan suatu kegiatan nelayan untuk menghidupi/memenuhi perekonomian yang memanfaatkan sumberdaya hayati perairan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Di Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara ada satu alat tangkap soma dampar atau pukat pantai (Beach Seine). Hal ini dikarenakan usaha alat tangkap soma dampar masih sangat menjanjikan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha perikanan pukat pantai dalam bidang teknologi penangkapan ikan di Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan melakukan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian terdapat empat indikator yang dijadikan fokus penelitian ini,yaitu: 1.Pendapatan usaha,2. RevenueCost Ratio (R/C Ratio),3. Payback periode (PP),4. Return of investment (ROI). Berdasarkan observasi yang dilakukan di Kecamatan Posumaen di Kabupaten Minahasa Tenggara terkait kelayakan usaha perikanan pukat pantai sudah cukup baik, akan tetapi masih terdapat beberapa kendala yang ditemui pada pengumpulan data/survei tersebut. Masyarakat nelayan di Kecamatan Pusomaen masih tetap menggunakan pukat pantai (Beach Seine) karena modal yang dikeluarkan dalam mengoperasikan alat tangkap pukat pantai cukup murah, hanya dengan menggunakan tenaga saja.