p-Index From 2019 - 2024
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL ILMIAH PLATAX
Rene Ch. Kepel
Sam Ratulangi University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Carbon Absorption in Seagrasses in Tongkaina Coastal Waters, Bunaken District, Manado City, North Sulawesi Dilivia J. Namoua; Adnan S. Wantasen; Khristin I. F. Kondoy; Rene Ch. Kepel; Febry S. I. Menajang; Wilmy Pelle
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 10 No. 2 (2022): ISSUE JULY-DECEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted to determine the types of seagrasses and calculate biomass and calculate how much carbon absorption in seagrasses was found in the location of Tongkaina Beach, Bunaken District, Manado City, North Sulawesi. The sampling procedure in the field is the method of cruising surveys. A cruising survey is a sample collection method that is carried out by walking through the coastal area of all seagrasses found.  After the sampling at the site is completed, the sample in the inventory is then photographed. The samples that have been obtained are analyzed in the laboratory using the loss on ignition (LOI) method. The results of the study on Tongkaina coastal waters covering an area of 25,000 meters with a coastal length of ±500 meters, in an area parallel to the coastline as wide as ±50 meters towards the sea and six types of seagrasses were obtained, namely: Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, and Halodule pinifolia.  The biomass in seagrasses found had an average value of 78.10% with the highest individual seagrass biomass found in seagrass type Enhalus acoroides with a biomass value of 87.23grams of dry weight (gbk)/individual and the lowest type of seagrass individual biomass value was found in seagrass type seagrass with a biomass value of 66.67grams of dry weight (gbk)/individual.  The total carbon content calculated in the entire seagrass obtained was 46,0941gCKeywords: Tongkaina Beach; seagrasses; biomass; carbon absorptionAbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis lamun dan menghitung biomassa serta menghitung berapa serapan karbon pada lamun yang ditemukan dilokasi Perairan Pantai Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. Prosedur pengambilan sampel di lapangan menggunakan metode survei jelajah. Survei jelajah adalah metode pengumpulan sampel yang di lakukan dengan cara menyusuri daerah pantai terhadap semua lamun yang ditemukan. Setelah pengambilan sampel di lokasi selesai, sampel di inventarisir kemudian difoto. Sampel yang telah diperoleh dianalisa di laboratorium dengan menggunakann metode loss on ignition (LOI). Hasil penelitian pada perairan pantai Tongkaina seluas 25.000 meter dengan panjang pantai ±500 meter sejajar garis pantai dan lebar ±50 meter ke arah laut.  Ditemukan enam jenis lamun yaitu: Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis dan Halodule pinifolia. Biomassa pada lamun yang ditemukan memiliki nilai rata-rata 78,53% dengan biomassa individu lamun tertinggi terdapat pada lamun jenis Enhalus acoroides dengan nilai biomassa mencapai 87,23gram berat kering (gbk)/individu dan nilai biomassa individu jenis lamun terendah terdapat pada lamun jenis Syringodium isoetifolium dengan nilai biomassa 66,67gram berat kering (gbk)/individu. Untuk total kandungan karbon yang dihitung pada keseluruhan lamun yang didapat sebesar 46,0941gC.Kata kunci: Pantai Tongkaina; Lamun; biomasa, serapan carbon
Gastropod Community An Vertical Distribution Pattern Of Littoraria Scabra (Linnaeus, 1758) In Mangrove Ecosystem, Tombariri District, Nort Sulawesi Iman Bilaleya; Jans Lalita; Rose O. S. E. Mantiri; Rene Ch. Kepel; Lawrence J. Lumingas; Anneke V. Lohoo
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 11 No. 1 (2023): ISSUE JANUARY-JUNE 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i1.46497

Abstract

The Coast water of Tombariri District is an area that has a main ecosystem like mangroves, seagrass, and reef. This research is to aim to know the species various, the structure of the gastropod community, and the vertical distribution pattern of Littoraria scabra in the mangrove ecosystem in Tombariri District, North Sulawesi. Process of gastropod sampling horizontally where transects were put horizontal coastline on every location including Mokupa, Elu, and Tambala. Every transect long has 65 m and also has every transect has 15 quadrats where every quadrat is one-meter square. Therefore, every transect has 15 quadrats, so a total of 45 quadrats. Every quadrant was put systematic method, that is, at terrestrial closing mangrove of 5 quadrats, middle mangrove of 5 quadrats, and coast close mangrove of 5 quadrats. Process of sampling particularly L.scabra where taking vertically, especially on microhabitats that is, roots, stems, branches, and leaves of mangroves. High measuring by meter unit, conducted from the ground where L.scabra found at mangrove until the top vegetation. Based on the result of observation on the identification of gastropod sampling found in the mangrove ecosystem, Tombariri District, North Sulawesi as many 235 of individuals consisting of 5 orders, 23 families, and 32 genera having 78 species. The density of species on every location Mokupa, Elu and Tambala, that is, (D) = 4.60, 5.47, and 5.60 in ind/m2, index of diversity,(H) = 2.54, 3.07, and 3.51 and index of dominance, ID = 0.04, 0.07 and 0.13. Keywords: Microhabitat, density, diversity, and dominance Abstrak Perairan pantai Kecamatan Tombariri merupakan daerah yang memiliki ekosistim utama pesisir seperti mangrove, lamun, dan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis, struktur komunitas gastropoda dan pola distribusi vertikal spesies Littoraria scabra di ekosistem mangrove Kecamatan Tombariri, Sulawesi Utara. Proses pengambilan sampel gastropoda secara horizontal, di mana transek ditempatkan sejajar garis pantai pada setiap lokasi yakni di Mokupa, Elu, dan Tambala. Panjang setiap transek 65 m dan setiap transek memiliki 15 kuadrat di mana kuadrat berukuran 1 x 1 m. Setiap transek punya 15 kuadrat sehingga total kuadrat seluruh transek adalah 45 kuadrat. Penempatan kuadrat menggunakan metode sistematik yaitu di bagian darat 5 kuadrat, pertengahan 5 kuadrat dan mangrove pinggir laut 5 kuadrat. Proses pengambilan sampel secara vertikal khusus Littoraria scabra, di mikrohabitat akar, batang, cabang dan daun mangrove,Sementara pengambilan sampel L.scabra diukur ketinggian di mana spesies Littoraria scabra ditemukan ldi pohon mangrove dengan menggunakan meteran, dimulai dari dasar sampai ke ujung pohon mangrove. Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi sampel gastropoda yang ditemukan di ekosistem mangrove Kecamatan Tombariri, Sulawesi Utara ditemukan sebanyak 235 individu yang terbagi ke dalam 5 ordo, 23 famili dan 32 genera dari 78 spesies. Kepadatan Jenis pada masing-masing lokasi = 4,60, 5,47, dan 5,60 ind/m2. Keanekaragaman H’= 2,54, 3,07, dan 3,51. Dominansi C= 0,04, 0,07, dan 0,13. Kata Kunci : Mikrohabitat, Kepadatan, Keanekaragaman, Dominansi.
Macroalgae Community Structure in Tanjung Merah Waters, Bitung City Febrio V. Achmad; Rene Ch. Kepel; Stephanus Vianny Mandagi; Ferdinand F. Tilaar; John L. Tombokan; Edwin L. A. Ngangi
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 9 No. 1 (2021): ISSUE JANUARY - JUNE 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.9.1.2021.34427

Abstract

Seaweed is a component of coastal ecosystems that makes a major contribution to the Indonesian economy. This marine plant is a potential food source and industrial raw materials that can be used to improve people's welfare as these marine macroalgae are widely distributed in Indonesian waters. This study was carried out because of its important role for the ecosystems and the economy of the country. The purpose of this research is to determine the community structure of this macroalgae in the waters of Tanjung Merah Village of Matuari District of Bitung City. The data were collected from January 2021 to March 2021 using a transect of 1 x 1 m2 which was placed along a 100 m line transect with 5 m intervals. The macroalgae found were 6 species consisting of 2 types of Chlorophyta class and 4 species of Rhodophyta class. The macroalgae diversity index of around is 1.06 categorized as moderate diversity; the index of dominant is 0.44 moderate and the evenness index is 1.79 or low.Keywords: Macroalgae; Community; Diversity.AbstrakRumput laut merupakkan komponen ekosistem wilayah pesisir yang memberikkan kontribusi yang besar bagi ekonomi Indonesia. Potensi sumberdaya hayati laut Sulawesi Utara, khususnya Kota Bitung yang cukup potensial untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan bahan baku industri guna peningkatan kesejahteran masyarakatkarena makroalga termasuk salah satu sumberdaya hayati laut yang banyak terdapat di perairan Indonesia. Makroalga memiliki potensi besar untuk dikembangkan, karena memiliki peranan penting baik dari aspek ekologi dan memiliki nilai ekonomi.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas makroalga yang ada di perairan Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2021 sampai Maret 2021. Data dikumpulkan dengan cara di sampling menggunakan kuadrat berukuran 1x 1 m2 yang diletakkan pada garis transek sepanjang 100 m dengan interval 5 m. Makroalga yang ditemukan 6 spesies yang terdiri atas Kelas Chlorophyta berjumlah 2 jenis, dan kelas Rhodophyta 4 jenis. Indeks keanekaragaman makroalga sekitar 1.06 dikategorikan sedang, indeks dominasi 0.44 dikategorikan rendah dan untuk indeks kemerataan 1,79 dikategorikkan rendah.Kata kunci: Makroalga; Komunitas; Keanekaragaman