Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Perbaikan Tanah Lunak Dengan Fly Ash Dan Sodium Silikat Hiskia Misael; Fabian J. Manoppo; Steeva G. Rondonuwu
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lunak merupakan tanah kohesif yang terdiri dari tanah yang sebagian besar terdiri dari butiran yang sangat kecil seperti lempung dan lanau, mempunyai sifat gaya geser rendah, kemampatan tinggi, koefisien permeabilitas rendah dan mempunyai daya dukung rendah. Terdapat tiga metode yang dapat dilakukan untuk perbaikan (stabilisasi) tanah, pada penelitian ini digunakan metode kimia yaitu dengan cara penambahan limbah batubara (fly ash) sebesar 10% dan 20% serta penambahan 2% Natrium Silikat (Na2SiO3). Dalam penelitian ini dilakukan pengujian sifat fisis pada tanah asli di laboratorium untuk mengetahui karakteristik tanah dan pengujian mekanis berupa pemadatan (compaction) serta pengujian CBR (Caliornia Bearing Ratio) dengan menggunakan bahan stabilisasi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai daya dukung tanah dasar. Hasil pengujian menunjukkan karakteristik tanah masuk dalam kategori simbol CH yaitu lempung tak organik dengan plastisitas tinggi yang mengindikasikan tanah merupakan tanah lunak. Pada pengujian pemadatan variasi fly ash tanpa sodium silikat dengan kadar 10% dari berat tanah, kadar air optimum (OMC) dari 30% turun menjadi 29,5%, setelah penambahan kadar fly ash menjadi 20%, OMC menjadi 28,5%. Pada variasi fly ash dengan sodium silikat dengan kadar fly ash 10%, OMC turun menjadi 28,2%, setelah ditambahkan dengan kadar sebesar 20%, nilai-nya menjadi 28%. Pengujian CBR tanah uji tanpa sodium silikat pada kadar fly ash sebesar 10% nilai-nya meningkat menjadi sebesar 4,63% dari 3,86% dan ketika ditambahkan kadar-nya menjadi 20%, nilai CBR juga meningkat menjadi 5,79%. Pada pengujian menggunakan sodium silikat dengan kadar fly ash 10% nilainya berada di angka 5,14% dan ketika ditambahkan kadar-nya menjadi 20%, nilai CBR kembali meningkat menjadi 6,04%. Hal ini menunjukkan penambahan fly ash dan sodium silikat berpengaruh terhadap nilai kadar air optimum, berat isi kering dan CBR dari tanah. Kata kunci – tanah lunak, perbaikan tanah, fly ash, sodium silikat, CBR, pemadatan tanah, kadar air optimum
Analisis Self Healing Capacity (SHC) Pada Geosynthetic Clay Liners (GCL) Dengan Lempung Lunak Sebagai Material Pengisi Melalui Uji Direct Shear Rexy P. Mallawa; Steeva G. Rondonuwu; Alva Sarajar
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geosynthetic Clay Liners (GCL) telah banyak digunakan dalam liner Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sistem penutup. Di lapangan, untuk kerusakan lokal yang disebabkan oleh mesin kontruksi berat atau benda tajam seperti batu yang ada di lapangan, atau cacat pada area jahitan antara panel GCL tidak dapat sepenuhnya dihindari. Lindi dari TPA dapat menyebar melalui kerusakan atau cacat lokal ini dan masuk ke tanah atau air tanah di sekitarnya, dan menyebabkan masalah lingkungan. Perlu dilakukannya upaya mengatasi sebaran lindi tersebut. Salah satunya dengan pemasangan penghalang lempung (Clay Barrier), sebagai lapisan kedap penahan kontaminasi polutan agar tidak mencemari air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemampuan memperbaiki diri dari GCL diberikan material pengisi berupa lempung melalui uji geser langsung (Direct Shear Test) dan juga pengujian laju kebocoran laboratorium dengan kondisi tinggi energi turun (falling head). Dari hasil pengujian menggunakan uji direct shear untuk GCL dengan tambahan lempung didapatkan grafik tegangan normal terhadap tegangan geser sehingga menghasikan nilai sudut geser terbesar 2,46° dan nilai kohesi terbesar (c) 6,11 kN/m2. Untuk luasan lubang yang tertutup didapatkan nilai optimum pada beban 9 kg dengan persentase tertutup lubang 97%. Dari hasil uji permeabilitas dengan kondisi tinggi energi jatuh didapatkan nilai koefisien permeabilitas optimum sebesar (k) 9,74 x 10-6 cm/detik dengan rata-rata nilai k terhadap persentase penambahan bentonite sebesar 8,67x10-6 cm/detik. Kata kunci – lindi, Gesynthetic Clay Linears, Direct Shear, bentonite, clay barrier
Analisis Pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba Di Tanah Lunak Jeffray R. Dalle; Fabian J. Manoppo; Steeva G. Rondonuwu
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lunak adalah tanah yang memiliki kuat geser rendah dan kompresibilitas yang sangat tinggi. Dalam rekayasa geoteknik istilah lunak khusus didefinisikan untuk tanah lempung dengan kuat geser 12.5 – 25 kPa, mempunyai daya dukung lebih kecil dari 0,5 kg/cm2 dan nilai standard penetration test lebih kecil dari 4 (N-value<4). Dari karakteristik tanah lempung tersebut, maka perlu adanya perbaikan tanah agar tanah lunak dapat digunakan dalam mendirikian suatu bangunan. Dalam penelitian ini akan digunakan pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) sebagai solusi untuk mendirikan suatu gedung pada kondisi tanah lunak. KSLL mempunyai keuntungan mereduksi total penurunan, mempertinggi kestabilan bangunan, dan juga memperbesar daya dukung karena adanya sistem perbaikan tanah diatara rib-rib beton. Dalam melakukan analisis penurunan dan daya dukung terhadap pondasi KSLL dan juga tiang bor, digunakan software PLAXIS 3D FOUNDATION yang merupakan suatu program dengan metode elemen hingga. Adapun hasil analisis yang telah dlikukan didapat nilai penurunan sebesar 0,02531 m dan nilai daya dukung sebesar 1090908,9 kN pada pondasi KSLL, dan nilai penurunan sebesar 0,02554 m dan nilai daya dukung sebesar 1189458,9 kN untuk pondasi tiang bor. Kata kunci – PLAXIS 3D FOUNDATION, KSLL tiang bor
Karakteristik Geoteknik Geosynthetic Clay Liners Sebagai Lapisan Penahan Lindi Pada Sanitary Landfill Melalui Uji Konsolidasi Endridel B. Ragang; Steeva G. Rondonuwu; Jack H. Ticoh
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung merupakan tipe tanah lunak yang memiliki karakteristik indeks mampat besar, daya dukung rendah, kemampuan mengikat air besar dan mengalami konsolidasi. Konsolidasi merupakan peristiwa terjadinya deformasi pada lempung lunak akibat keluarnya air pori dari dalah tanah. Serangkain pengujian konsolidasi telah di lakukan di laboratorium terhadap tanah lempung dengan tambahan bentonite sebagai material pengisi geosynthetic clay liners (GCL). Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian di ambil dari Desa Pulutan Kecamatan Remboken kabupaten Minahasa. Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat-sifat fisis dari sampel tanah pulutan dan bentonite, kemudian dilakukan pengujian konsolidasi untuk mendapatkan nilai indeks pemampatan (Cc) dan koefisien konsolidasi (Cv) pada sampel tanah asli dan sampel tanah dengan penambahan bentonite dengan variasi 0%, 50%, dan 100%. Dari hasil pengujian konsolidasi menggunakan alat Oedeometer maka di temukan koefisien konsolidasi (Cv) untuk tanah asli adalah 0, 0015 cm/menit, untuk tanah dengan variasi 0% lempung (100% bentonite) adalah 0,00009 cm/menit, sedangkan untuk variasi campuran 50% adalah 0,0012 cm/menit. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi penambahan bentonite semakin kecil nilai koefisien konsolidasi Cv dan semakin kecil penurunan yang terjadi. Kata kunci - Gesynthetic Clay Linears, konsolidasi, lempung
Pengaruh Beban Gempa terhadap Kestabilan Lereng Menggunakan Perkuatan Soil Nailing (Studi Kasus : Ruas Jalan Manado Outer Ring Road III) Joshua T. Sihotang; Steeva G. Rondonuwu; Alva N. Sarajar
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa bumi merupakan salah satu faktor terjadinya kelongsoran pada lereng. Di ruas jalan Manado Outer Ring Road III terdapat lereng yang cukup curam sehingga dapat memungkinkan terjadi kelongsoran. Salah satu alternatif untuk mencegah kelongsoran adalah perkuatan soil nailing. Penelitian ini dimodelkan menggunakan program slide dan menggunakan metode Bishop dan Morgenstern-Price. Dari hasil uji laboratorium didapatkan nilai kohesi (c), sudut geser dalam (φ), dan berat isi tanah (γ). Lereng pada kondisi adanya gempa Respon Spektra dan muka air tanah (mat) untuk metode Bishop didapatkan FK (Faktor Keamanan) yaitu 0,03 dan 0,060 dan untuk gempa USGS yaitu 0,03 dan 0,051. Metode Morgenstern-Price, didapatkan FK gempa Respon Spektra yaitu 0,062 dan 0,080 dan untuk gempa USGS yaitu 0,050 dan 0,086. Untuk kondisi tanpa gempa dan ada mat, didapatkan FK untuk metode Bishop yaitu 0,10 dan 0,094. Metode Morgenstern-Price, didapatkan FK yaitu 0,103 dan 0,093. Sehingga disimpulkan bahwa lereng tidak stabil. Dengan menggunakan perkuatan, untuk kondisi adanya mat pada variasi nail sudut inklinasi 13º panjang 10 m didapatkan lereng stabil dengan FK yaitu 1,557. Pada kondisi adanya gempa Respon Spektra dan USGS serta mat, didapatkan FK yaitu 1,123 dan 1,008 pada variasi nail sudut inklinasi 17º panjang 10 m dan didapatkan lereng dalam keadaan stabil. Kata kunci: soil nailing, gempa, stabilitas lereng, slide, faktor keamanan
Analisis Kestabilan Lereng dan Desain Struktur Penahan Tanah (Studi Kasus : Ruas Jalan Manado Outer Ring Road III) Reygen Pangkey; Steeva G. Rondonuwu; Agnes T. Mandagi
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada ruas jalan Manado Outer Ringroad III khususnya pada pengerjaan Tahap II akan dibuat jalan dimana terdapat lereng yang cukup curam sehingga memungkinkan terjadinya longsor. Untuk mencegah terjadinya kelongsoran diperlukan pengaman lereng pada area tanah timbunan. Pada penelitian ini dilakukan analisis kestabilan lereng dan desain struktur penahan tanah dengan menggunakan dinding Mechanically Stabilized Earth (MSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lereng eksisting pada ruas jalan Manado Outer Ring Road III STA 8+775 tidak aman terhadap pengaruh muka air tanah dalam kondisi statis maupun kondisi pengaruh gempa (dinamis) karena faktor keamanan kurang dari 1,5. Pemodelan dinding MSE menggunakan program Slide yang direncanakan dengan tinggi dinding 20 m, panjang perkuatan 1,0 He atau 20 m, jarak vertikal antar perkuatan 0,5 m, dan jenis geogrid yang digunakan UX 1800. Dalam desain dinding MSE dengan pengaruh muka air tanah dan pengaruh gempa, didapat nilai faktor keamanan adalah 3,324 dengan menggunakan kohesi tanah 15 kPa sebagai facing dikatakan aman dan memenuhi syarat karena memiliki nilai diatas 1,3 sehingga lereng dengan perencanaan perkuatan dinding MSE dapat digunakan. Kata kunci: lereng, desain dinding MSE, Slide, muka air tanah, gempa
Evaluasi Kapasitas Pengolahan Air Lindi TPA Tobelo Marahai Di Desa Gosoma Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Chatrin A. Toreh; Hendra Riogilang; Steeva G. Rondonuwu
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air lindi merupakan air dengan konsentrasi kandungan organik yang tinggi, terbentuk dalam landfil akibat adanya air hujan yang masuk. Setiap hari volume sampah yang dihasilkan di Kabupaten Halmahera Utara mencapai sekitar 82,345 L/orang perhari atau sampah mencapai 50 ton/hari. Bak penampungan Air Lindi semakin banyak dan berlimpah apabila hujan terjadi terus menerus. Semakin bertambah timbunan sampah setiap hari dan mempengaruhi kinerja instalasi pengolahan Air lindi di TPAS Tobelo Marahai Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi kapasitas pengolahan Air Lindi di TPAS Tobelo Marahai. Pengolahan dan analisis data yang dilakukan adalah menghitung besarnya debit lindi yang dihasilkan dari TPAS Tobelo Marahai dengan melakukan pengukuran secara langsung. Metodologi yang dilakukan adalah mengambil data di lapangan berupa TSS, TDS, COD, BOD kemudian sampel lindi yang diambil dilakukan pemeriksaan kadar kontaminan di Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Halmahera Utara dan diperoleh hasil TSS 38 mg/L, TDS 829 mg/L, BOD 141mg/L, dan nilai COD 304 mg/L, nilai ini sedikit melebihi baku mutu yang diperbolehkan yaitu 300 mg/L serta melakukan perhitungan debit lindi dengan metode Thornweite-Matter. Hasil perhitungan perkolasi air tertinggi bulanan pada Februari dengan nilai perkolasi air 420m³ sehingga memperoleh debit lindi rencana 430m³. Mengevaluasi kondisi instalasi pengolahan lindi eksisting sehingga kolam lindi yang direncanakan menggunakan metode pengolahan kombinasi antara lain kolam anaerobik, kolam stabilisasi, maturasi, dan biofilter. Penyelenggaraan prasarana dan sarana sampah sejenis rumah tangga dan kinerja dari instalasi pengolahan lindi. Mengoptimalisasi instalasi pengolahan lindi TPAS Tobelo Marahai Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Kata kunci: air lindi, instalasi pengolahan, Tempat Pembuangan Akhir
Optimalisasi Pengelolaan Sampah Di Kecamatan Malalayang Kota Manado Titti M. S. Sitorus; Oktovian B. A. Sompie; Steeva G. Rondonuwu
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan sampah di Kecamatan Malalayang kurang optimal yakni pengolahan sampah yang dilakukan belum dapat menghasilkan reduksi sampah dengan nilai yang besar. Sehingga diperlukan metode pengolahan sampah yang efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan secara signifikan. Dalam hal ini akan dilakukan perbandingan jumlah pereduksian sampah setelah metode pengomposan, pembakaran dan pemadatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pengelolaan sampah pada bagian aspek operasional pengolahan sampah. Metode analisis data berupa perhitungan efektivitas pengolahan sampah dan analisis proyeksi penduduk dengan metode eksponensial. Hasil penelitian ini menunjukkan pengomposan dapat mereduksi sampah sebesar 80%, dalam hal ini pada tahun 2036 sampah di Kecamatan Malalayang dapat tereduksi sebesar 60.104,25 kg/hari. Pembakaran sampah yang dilakukan dapat mereduksi sampah sebesar 75.58% dan pada tahun 2036 sampah di Kecamatan Malalayang akan tereduksi sebesar 56.783,49 kg/hari. Dan setelah dilakukan pemadatan sampah tereduksi secara volume sebesar 17.39% yaitu sampah di Kecamatan Malalayang akan tereduksi sebesar 45.341,5 liter/hari. Upaya optimalisasi pengelolaan sampah pada aspek pengolahan sampah di Kecamatan Malalayang adalah dengan mengolah sampah dari sumbernya. Berdasarkan metode pengolahan yang dapat mereduksi sampah dengan nilai yang besar, metode yang dapat dilakukan adalah dengan pengomposan pada sampah organik. Untuk jumlah komposter pada tahun 2036 adalah sebanyak 301 buah komposter. Dan berdasarkan kondisi eksisting Kecamatan Malalayang diperlukan penambahan bank sampah di setiap kelurahan untuk memudahkan masyarakat dalam mendaur ulang dan berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Kata kunci: optimalisasi, pengolahan sampah, reduksi sampah
Studi Penerapan 8 Atribut Green City Di Kota Manado Aldhia S. D. Putri; Hendra Riogilang; Steeva G. Rondonuwu
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) merupakan program Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR yang bekerja saman dengan Pemerintah Kabupaten atau Kota. Terdapat 8 Atribut Kota Hijau yang harus diterapkan agar suatu kota bisa disebut Kota Hijau yaitu green planning and design, green open space, green waste, green water, green building, green energy, green transportation, dan green community. Kota Manado belum sepenuhnya menerapkan 8 Atribut Kota Hijau dilihat dari hasil penelitian menggunakan metode Kualitatif-Deskriptif dan Metode Matriks Cross-Tabs dengan variable 8 Atribut Kota Hijau dan dilakukan pengamatan kondisi eksisting terlebih dahulu. Untuk itu perlu adanya perhatian khusus dan kerja sama dari Pemerintah maupun masyarakat Kota Manado agar bisa mewujudkan Kota Manado menjadi Kota Hijau dan berkelanjutan. Kata kunci: implementasi konsep kota hijau, Green City, Kota Manado
Studi Stabilitas Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever Pada Oprit Jembatan (Studi Kasus: Jembatan Boulevard II) Jeshika D. Mandiangan; Roski R. I. Legrans; Steeva G. Rondonuwu
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinding penahan tanah tipe kantilever yang digunakan pada oprit jembatan Boulevard II perlu dipastikan kestabilannya terhadap guling, geser, daya dukung tanah, kestabilan global dan deformasi lateral yang terjadi. Tulisan ini menitikberatkan pada analisis kestabilan dinding penahan tanah tipe kantilever menggunakan metode analitik dan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak PLAXIS 2D. Hasil analisis diperoleh nilai faktor keamanan terhadap kestabilan terhadap guling yakni 3,36, terhadap geser yakni 5,22 dan terhadap daya dukung sebesar 10,78. Analisis kestabilan global dilakukan terhadap dinding penahan tanah dengan dan tanpa perkuatan geogrid pada tanah timbunan. Pada analisis metode LEM (Simpilfied Bishop) diperoleh nilai factor keamanan masing-masing 1,470 untuk dinding tanpa perkuatan dan 1,954 untuk dinding dengan perkuatan. Analisis kestabilan dengan metode elemen hingga (PLAXIS 2D) menghasilkan factor keamanan sebesar 1,467 untuk dinding tanpa perkuatan dan 1,764 untuk dinding dengan perkuatan. Analisis deformasi lateral dilakukan dengan bantuan perangkat lunak PLAXIS 2D, menghasilkan deformasi lateral sebesar 0,46 m untuk dinding tanpa perkuatan, dan 1.0 m untuk dinding dengan perkuatan. Deformasi untuk dinding tanpa perkuatan melebihi deformasi lateral maksimum sebagaimana diatur dalam SNI 8460:2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik. Deformasi lateral pada dinding dengan perkuatan memenuhi defomasi maksimum untuk dinding dengan perkuatan menurut AASHTO 2017. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa dinding penahan tanah tipe kantilever dengan perkuatan geogrid pada oprit jembatan memenuhi persyaratan kestabilan terhadap guling, geser, daya dukung, global dan deformasi lateral. Kata kunci: stabilitas, dinding penahan tanah tipe kantilever, oprit Jembatan Boulevard II