p-Index From 2019 - 2024
1.285
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Agnes T. Mandagi
Universitas Sam Ratulangi

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : TEKNO

Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Fellenius Menggunakan Software Slide 6.0 (Studi Kasus: Ruas Jalan Trans Sulawesi, Desa Lelema, Kecamatan Tumpaan) Daniel R. Pesak; Agnes T. Mandagi; Hendra Riogilang
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Raya Trans Sulawesi (Trans-Sulawesi Highway) adalah sebuah jalan raya nasional yang menghubungkan daerah-daerah yang ada di kepulauan Sulawesi, mulai Manado, Sulawesi Utara sampai dengan Makassar, Sulawesi Selatan dengan panjang 2000 km. Pada ruas jalan Trans Sulawesi tepatnya di Desa Lelema, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan, lereng disekitar lokasi ini merupakan lereng yang rawan longsor, terlebih pada musim hujan. Pada Desember 2018 lalu pernah terjadi longsor yang mengakibatkan kemacetan panjang yang merugikan pengguna jalan, keamanan, ataupun keselamatan pengendara yang lewat. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk menghitung kestabilan lereng tersebut untuk mengetahui nilai faktor keamanan (FK) dari lereng dalam kondisi kering, dengan pengaruh tinggi muka air tanah (MAT), dan pengaruh gempa pada lokasi penelitian dengan nilai Peak Ground Acceleration (PGA) = 0.495, yang akan dihitung secara manual dan menggunakan Software Rocsience Slide 6.0 dengan metode Fellenius. Faktor Keamanan (FK) ijin pada lereng berdasarkan SNI 8460-2017 untuk kondisi tanpa pengaruh gempa (statis) yaitu FK ³ 1.25 dan untuk kondisi dengan pengaruh gempa yaitu FK ³ 1.1. Pada penelitian yang dilakukan diperoleh hasil kestabilan lereng pada kondisi kering dengan perhitungan manual yaitu FK = 1.61 dan perhitungan menggunakan Software Rocsience Slide 6.0 didapat FK = 1.64, dengan demikian lereng pada kondisi kering dikatakan aman. Hasil analisis perhitungan dengan pengaruh muka air tanah (MAT) untuk kondisi statis pada perhitungan manual FK = 1.30 dan menggunakan Software Rocsience Slide 6.0 FK = 1.28, lereng masih dikatakan aman karena masih memenuhi FK ijin. Untuk lereng dengan kondisi pengaruh gempa (dinamis) perhitungan Respon Spektra diperoleh FK = 1.07 dan perhitungan menggunakan USGS diperoleh FK = 1.14, lereng kondisi kritis atau bisa terjadi kelongsoran. Kata kunci – lereng, faktor keamanan, metode Fellenius, Rocscience Slide
Analisis Kuat Geser Tanah Lempung Ekspansif Dengan Perkuatan Geomembrane Ficky C. Boway; Hendra Riogilang; Agnes T. Mandagi
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tanah sangat dibutuhkan untuk menjamin stabilitas konstruksi karena kekuatan struktur bangunan secara langsung akan mempengaruhi kemampuan tanah dasar atau fondasi dalam menerima dan meneruskan beban yang bekerja. Dalam penelitian ini untuk menstabilisasi tanah, dilakukan pengujian untuk menambah nilai kuat geser tanah lempung dengan perkuatan Geomembrane. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tanah dalam hal ini parameter kohesi “Undrained” (Cu) dan sudut geser dalam (qu) terhadap nilai kuat geser tanah lempung ekspansif setelah perkuatan Geomembrane. Untuk mengetahui nilai kuat geser tanah lempung dapat dilakukan dengan beberapa pengujian di laboratorium seperti pengujian geser langsung (Direct Shear Test), pengujian triaxial (Triaxial Test). Parameter dari pengujian – pengujian di atas dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah perkuatan Geomembrane terhadap nilai kuat geser tanah lempung ekspansif. Parameter tersebut antara lain, tegangan runtuh (qu) dan nilai kohesi (C). Kuat geser tanah lempung ekspansif adalah yang terkecil diantara variasi sampel yang lain yaitu sebesar 0,088 kg/cm2 karena tanah lempung ekspansif memiliki sedikit kohesi serta sudut geser yang kecil, dibandingkan dengan kuat geser variasi sampel perkuatan Geomembrane 2 lapis dan Geomembrane 4 lapis yaitu 0,273 kg/cm2 dan 0.362 kg/cm2 karena Geomembrane menambah kekuatan tegangan geser kearah vertikal. Kuat geser variasi sampel campuran belerang 30%, 40% dan 50% yang dihasilkan besar karena material belerang memiliki daya ikat yang kuat (kohesi tinggi) serta membantu memperbesar arah sudut geser maka nilai kuat geser meningkat yakni, 0,417 kg/cm2, 0.451 kg/cm2, dan 0,465 kg/cm2. Kata kunci – kuat geser, tanah lempung ekspansif, geomembrane
Analisis Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Soil Nailing Terhadap Lokasi Pembangunan RSUD Manado Agnes T. Mandagi; Alva N. Sarajar; Benoni B. A. Soebarkah
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stabilitas tanah pada suatu lereng dapat terganggu akibat adanya pengaruh alam, iklim dan aktivitas manusia. Lereng dapat dianalisis melalui perhitungan Faktor Keamanan dengan melibatkan data sifat fisik tanah, mekanika tanah dan bentuk geometri lereng. Lereng yang tidak stabil sangat berbahaya terhadap lingkungan disekitarnya sehingga mengetahui nilai faktor aman dari lereng tersebut sangat penting. Nilai faktor aman dapat diketahui dengan menghitung besar geser kestabilan lereng dan kuat geser yang menyebabkan longsoran. Perhitungan analisis kestabilan lereng dilakukan dengan perhitungan software GeoStudio analisa Slope. Metode yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng adalah Morgenstern - price dan Spencer. Dari hasil analisis stabilitas lereng di lokasi pembangunan RSUD Manado menggunakan software GeoStudio 2018, metode Bishop didapat nilai faktor keamanan 0.738 dan metode spencer didapat nilai faktor keamanan 0.739. Kedua metode yang dipakai faktor keamanannya kurang dari 1.50 yang berarti lereng dalam keadaan bahaya terhadap longsor namun dengan menggunakan perkuatan soil nailing dengan panjang nail 7 m, sudut inklinasi 15º, dan nail yang berjumlah 6 buah diperoleh FK sebesar 1,7. Kata kunci - stabilitas lereng, soil nailing, Geostudio Slope/w, Morgenstern-Price, Spencer
Analisis Embankment Pada Tanah Rawa Menggunakan Geotekstil Dengan Program PLAXIS 3D Jhonatan Y. Engka; Fabian J. Manoppo; Agnes T. Mandagi
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu tanah timbunan dengan kondisi yang lunak dapat menyebabkan berbagai masalah seperti stabilitas, penurunan, pergerakan mendatar, keruntuhan lereng dan lain-lain. Penyebab dari permasalahan ini dikarenakan tanah lunak memiliki kompresibiltas besar serta kuat geser dan permeabilitas yang kecil. Permeabilitas yang kecil dapat membuat proses konsolidasi menjadi lebih lama. Dalam hal ini, jalan tol dengan aktivitas kendaraan yang cukup padat memerlukan Embankmen diatas tanah lunak yang dalam kondisi baik. Adapun lokasi yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu Jalan Toll Manado-Bitung STA 0+500 yang kemudian direncanakan Embankmen dengan kualitas baik dangan menggunakan Geotekstil guna menopang beban aktivitas jalan toll. Untuk mengetahui masalah stabilitas timbunan di atas tanah lunak ada beberapa metode yang dapat digunakan, dan salah satunya dapat menggunakan program yang bernama PLAXIS 3D. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan deformasi embankmen pada tanah rawa tanpa menggunakan geotextil pada kondisi beban kosong didapat nilai sebesar 0,777 m dan faktor keamanan (FS) 1,146, sedangkan deformasi embankmen pada tanah rawa tanpa menggunakan geotextil pada kondisi diberi beban didapat nilai 0,612 m dan faktor keamanan (FS) 1,117. Sementara deformasi embankmen pada tanah rawa menggunakan geotextil pada kondisi beban kosong didapat nilai sebesar 0,350 m dan faktor keamanan (FS) 1,161, sedangkan deformasi embankmen pada tanah rawa menggunakan geotextil pada kondisi diberi beban didapat nilai 0,185 m dan faktor keamanan (FS) 1,130.Maka dapat disimpulkan bahwa nilai faktor keamanan yang didapatkan dengan menggunakan geotextile lebih tinggi dari pada nilai faktor keamanan embakmen tanpa geotextile. Dan deformasi yang menggunakan geotextile memiliki deformasi yang rendah dibandingkan tanpa menggunakan geotextile. Kata kunci – PLAXIS 3D, embankment, gotekstil, tanah rawa
Analisis Kestabilan Lereng dan Desain Struktur Penahan Tanah (Studi Kasus : Ruas Jalan Manado Outer Ring Road III) Reygen Pangkey; Steeva G. Rondonuwu; Agnes T. Mandagi
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada ruas jalan Manado Outer Ringroad III khususnya pada pengerjaan Tahap II akan dibuat jalan dimana terdapat lereng yang cukup curam sehingga memungkinkan terjadinya longsor. Untuk mencegah terjadinya kelongsoran diperlukan pengaman lereng pada area tanah timbunan. Pada penelitian ini dilakukan analisis kestabilan lereng dan desain struktur penahan tanah dengan menggunakan dinding Mechanically Stabilized Earth (MSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lereng eksisting pada ruas jalan Manado Outer Ring Road III STA 8+775 tidak aman terhadap pengaruh muka air tanah dalam kondisi statis maupun kondisi pengaruh gempa (dinamis) karena faktor keamanan kurang dari 1,5. Pemodelan dinding MSE menggunakan program Slide yang direncanakan dengan tinggi dinding 20 m, panjang perkuatan 1,0 He atau 20 m, jarak vertikal antar perkuatan 0,5 m, dan jenis geogrid yang digunakan UX 1800. Dalam desain dinding MSE dengan pengaruh muka air tanah dan pengaruh gempa, didapat nilai faktor keamanan adalah 3,324 dengan menggunakan kohesi tanah 15 kPa sebagai facing dikatakan aman dan memenuhi syarat karena memiliki nilai diatas 1,3 sehingga lereng dengan perencanaan perkuatan dinding MSE dapat digunakan. Kata kunci: lereng, desain dinding MSE, Slide, muka air tanah, gempa
Desain IPAL Peternakan Babi Di Desa Leilem Kabupaten Minahasa Timoty J. Palapa; Hendra Riogilang; Agnes T. Mandagi
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Leilem adalah desa yang penduduknya memiliki usaha peternakan babi. Air limbah yang dihasilkan dari usaha peternakan yang ada di desa tersebut dibuang/ dialirkan ke sungai yang terdapat di dekat setiap peternakan babi tanpa melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu. Suangi Leilem yang melintas di desa Leilem adalah sungai yang berpotensi terkena dampak langsung dari air limbah peternakan babi. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pengelolaan limbah Peternakan Babi sehingga menghasilkan limbah yang memenuhi baku mutu. Metode yang digunakan adalah pemantauan lapangan dan wawancara untuk mendapatkan data jumlah dan berat ternak babi, kemudian melakukan desain pengolahan limbah peternakan babi. Jenis pengolahan yang digunakan adalah Anaerobic Baffled Reactor (ABR), cocok untuk mengolah limbah cair yang memiliki beban organik yang tinggi. Kelebihan dari unit ini antara lain yaitu menghasilkan metana yang dapat dibuat sebagai biogas, desainnya sederhana, biaya konstruksi relatif murah dan lumpur yang dihasilkan rendah. Perencanaan ABR ini menggunakan data yang diperoleh dari usaha peternakan babi yang lokasinya terdekat dengan sungai Maruasey. Konstruksi ABR tersebut menghasilkan konsentrasi BOD5 effluent, COD5 effluent dan TSS effluent yang rendah, masing-masing 0,02 mg/L, 0,04 mg/L dan 0,01 mg/L. Konsentrasi ini memenuhi standar baku mutu menurut PerMen Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014 yaitu sebesar 100 mg/L untuk BOD, 200 mg/L untuk COD, dan 100 mg/L untuk TSS. Kata kunci: limbah peternakan babi, Desa Leilem, ABR
Pemanfaatan Arang Eceng Gondok Untuk Meningkatkan Kualitas Air Sungai Di Area Pertambangan Analya S. Sondang; Steeva G. Rondonuwu; Agnes T. Mandagi
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Ratatotok menjadi salah satu sumber air bersih bagi masyarakat yang tinggal di area tersebut. Akibat pertambangan rakyat maka air sungai yang semula jernih mengalami kekeruhan, sejak 35 tahun yang lalu mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan.. Hal ini mengindikasikan bahwa Sungai Ratatotok mengalami penurunan kualitas air. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kualitas air Sungai Ratatotok dengan melakukan penambahan arang eceng gondok untuk mereduksi kontaminan yang ada. Pengambilan air sungai sebagai sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan pengambilan sampel pada 2 titik. Penambahan arang eceng gondok dilakukan variasi 5% dan 15% pada sampel air sungai. Selanjutnya di dapatkan hasil pemeriksaan dengan penurunan kadar merkuri dan nilai BOD. Lebih jelas lagi dengan penambahan arang eceng gondok 5% mampu menurunkan kadar merkuri sampai 31 % pada titik 1 dan 92 % titik 2 dan dengan penambahan arang eceng gondok 15% mampu menurunkan kadar merkuri sampai 44% pada titik 1 dan 94,7% pada titik 2. Dan pada parameter BOD dengan penambahan arang eceng gondok sebanyak 5% mampu menurunkan kadar BOD sampai 25% pada titik 1 dan 29% pada titik 2, dengan penambahan arang eceng gondok 15% mampu menurunkan kadar BOD sampai 61 % pada titik 1 dan 67% pada titik 2. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penambahan arang eceng gondok sebanyak 5% dan 15% mampu menurunkan kadar Merkuri dan BOD. Kata kunci: air sungai, arang eceng gondok, pertambangan rakyat
Studi Perencanaan Perkuatan Lereng Metode Grouted Tieback Terhadap Kestabilan Lereng Pada Jl. Manado-Tomohon Km 15 Agnes T. Mandagi; Roski R. I. Legrans; Anggun B. A. Bujung
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi geologis dan geografis yang beragam yang ada di Indonesia membuat daerah bukit dan lereng banyak digunakan sebagai pemungkiman bahkan sebagai jalan raya. Ruas jalan Manado-Tomohon merupakan jalan raya yang terdapat bidang-bidang yang memungkinkan untuk terjadinya longsor. Lereng di lokasi penelitian sering terjadi longsor yang menyebabkan kerugian dalam hal ini kerugian perekonomian karena menghambat jalannya transportasi. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis terhadap kestabilan lereng untuk mengetahui nilai faktor keamanan lereng dan perlu diberikan perkuatan untuk menstabilkan lereng tersebut dengan salah satu alternatif yaitu dengan memasukan atau menanam sebuah perkuatan tanah untuk menambah daya dukung tanah, sehingga faktor keamanan dapat meningkat. Dalam analisis ini dilakukan perencanaan perkuatan lereng dengan metode grouted tieback. Hasil penelitian menunjukan bahwa lereng tanpa perkuatan pada ruas jalan Manado-Tomohon km-15 dengan nilai faktor keamanan perhitungan manual metode Bishop (FK = 0,985), menggunakan software GeoStudio (Slope/W) 2012 (FK = 0,984). Nilai faktor keamanan dengan adanya pengaruh elevasi muka air tanah (5 m) perhitungan manual metode Bishop (FK = 0,826), menggunakan software GeoStudio (Slope/W) 2012 (FK = 0,825). Hasil analisis perkuatan lereng setelah diberikan perkuatan grouted tieback dengan bantuan software GeoStudio (Slope/W) 2012 diperoleh faktor keamanan FK = 1,867. Angka tersebut menunjukan bahwa perkuatan grouted tieback mampu menahan kelongsoran. Kata kunci: kestabilan lereng, Grouted Tieback, muka air tanah, Slope/W