Ilham Maulana Asyari
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INDEKS KERENTANAN PESISIR DITINJAU DARI GEOMORFOLOGI, ELEVASI, DAN ANCAMAN GELOMBANG UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN EKOSISTEM PESISIR Andik Isdianto; Faradhillah Adibah; Muchamad Fairuz Haykal; Muhammad Javier Irsyad; Ilham Maulana Asyari; Supriyadi Supriyadi
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 8, No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14912

Abstract

ABSTRAKPantai Clungup merupakan kawasan konservasi dari hutan mangrove. Bentuk substrat di Pantai Clungup cukup beragam mulai pantai berpasir hingga bertebing. Kerentanan pesisir merupakan tingkatan suatu sistem yang mudah terdampak bencana atau tidak. Penelitian dilakukan menggunakan perhitungan indeks kerentanan pesisir (CVI) didukung dengan pembagian wilayah konsep sel sedimen. Konsep sel sedimen dilakukan dengan membagi 5 sel menurut bentuk geomorfologi pesisir. Variabel yang digunakan yaitu Geomorofologi pesisir, Nilai elevasi ketinggian, dan tinggi gelombang signifikan. Data geomorfologi merupakan hasil survei lapang, Data elevasi berupa data Tiff BIG, dan data tinggi gelombang dari European centre for medium-range weather forecasts (ECMWF). Berdasarkan penelitian Pantai Clungup memiliki indeks kerentanan yang berbeda pada setiap lokasi sel. Hasil nilai kerentanan pesisir pada sel 1 yaitu 1,83 dikategorikan rentan. Sel ini rentan karena berada di mulut teluk. Selanjutnya pada sel 2 senilai 2,89 dikategorikan cukup rentan. Sel 3 didapatkan hasil senilai 2,89 kategori yang dihasilkan yaitu cukup rentan. Pada sel 4 didapatkan nilai 1.73 yang berarti masuk kedalam kategori kurang rentan, hal ini di karenakan memiliki elevasi yang lebih tinggi. Kemudian sel 5 didapatkan nilai kerentanan senilai 3,16 sel ini dapat di kategorikan dalam golongan cukup rentan. Nilai kerentanan yang rendah menunjukkan indikator ketahanan ekosistem pada wilayah tersebut tinggi.Kata kunci: CVI, ECMWF, Nilai Kerentanan, Perhitungan Indeks, Sel Sedimen.ABSTRACT Clungup Beach is a conservation area. It has quite a variety of substrate forms ranging from sandy beaches to cliffs. Coastal vulnerability is the level of a system that is easily affected by disasters or not. The research was conducted using the calculation of the coastal vulnerability index supported by the concept of sediment cells. The concept of sediment cells is carried out by dividing 5 cells according to the form of coastal geomorphology. The variables used are coastal geomorophology, elevation values, and significant wave heights. Geomorphological data is the result of field surveys, elevation data in the form of Tiff BIG data, and wave height data from the European center for medium-range weather forecasts. The results of the Clungup Beach research have different vulnerability indexes. The value of coastal vulnerability in cell 1, namely 1.83, is categorized as vulnerable, because it is located at the mouth of the bay. Furthermore, in cell 2, the value of 2.89 is categorized as quite vulnerable. In cell 3, the resulting 2.89 categories were quite vulnerable. In cell 4, it is obtained 1.73, which means it is included in the less vulnerable category, this is because it has a higher elevation. Then cell 5 got the value of 3.16 these cells can be categorized as quite vulnerable. A low vulnerability value indicates a high indicator of ecosystem resilience in the area.Keywords: CVI, ECMWF, Index calculation, Sediment cells, Vulnerability index.