Asprosin merupakan hormon yang dikaitkan dengan obesitas dan sindrom metabolik berdasarkan perannya sebagai hormon oreksigenik dan glikogenik. Asprosin diketahui menyebabkan resistensi insulin melalui jalur inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar asprosin hs-CRP dan indeks HOMA-IR pada pria dewasa dengan obesitas. Penelitian observasional dengan pendekatan studi potong lintang ini melibatkan 58 pria di kota Jakarta, Bekasi, Bandung, Solo dan Surabaya selama bulan Januari sampai Mei 2020. Subjek terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan indeks masa tubuh yaitu normal (18.5 – 22.9), pre-obesitas (23-24.9), obesitas (≥ 25). Pemeriksaan asprosin dilakukan menggunakan metode ELISA. Pada penelitian ini kadar asprosin tidak berbeda secara signifikan antara kelompok normal dengan kelompok obesitas (p = 0.067), kadar asprosin pada kelompok pre-obesitas lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok normal (p = 0.000), dan kadar asprosin pada kelompok obesitas lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok pre-obesitas (p = 0.004). Kadar hs-CRP tidak berbeda signifikan antara kelompok normal dengan pre-obesitas (p = 0.064) dan kelompok pre-obesitas dengan obesitas (p = 0.619), dan kadar hs-CRP pada kelompok obesitas lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kelompok normal (p = 0.026). Indeks HOMA-IR meningkat secara signifikan seiring dengan meningkatnya indeks masa tubuh (normal-pre-obesitas (p = 0.010); normal-obesitas (p = 0.000); pre-obesitas-obesitas (p = 0.030)). Dapat disimpulkan bahwa kadar asprosin lebih rendah pada kelompok pre-obesitas dan obesitas, kadar hs-CRP lebih tinggi secara signifikan pada kelompok obesitas dibandingkan kelompok normal dan indeks HOMA-IR meningkat seiring dengan peningkatan indeks masa tubuh.