Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Digital Literacy in Building a Smart City at Banda Aceh Muhammad Fazil; Asrul Fahmi; Aflia Riski
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 2, No 4 (2022)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v2i4.324

Abstract

The commitment to innovative city-based development must begin with the presence of digital communities that become users and take advantage of all the smarts presented in a smart city. Strengthening digitalization in society by utilizing all the technology offered by the government is interesting to study. Banda Aceh is one of the first cities in Aceh Province to implement the bright city concept successfully; the choice in this study is where the digital literacy strategy in urban communities is the focus. This study aims to describe and analyze digital literacy strategies and their obstacles in building a smart city in Banda Aceh City. This study also uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques using observation, interviews, and documentation studies. The data analysis technique used in this study is an interactive model through three main things: data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study found that digital literacy in building a smart city in the Banda Aceh City government by; First, Providing Smart City Technical Guidance, developing intelligent city policies and institutions, conducting readiness analysis and setting targets, introducing smart cities through social media, Cooperating with the community and actively descending to the village, as well as cooperating with other work units, and Infrastructure Development. The obstacles include the government, budget, community, and public organizations. Furthermore, some people are less responsive and use digital literacy for people with disabilities.
Pemberdayaan Ekonomi Ibu-Ibu PKK Melalui Pembuatan Kerajinan Tangan Merajut Di Desa Hagu Barat Laut Kota Lhokseumawe Zarkasyi Zarkasyi; Asrul Fahmi; Aflia Riski; Muhammad Fazil
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i2.13617

Abstract

Pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi salah satu fondasi utama pembangunan desa. Kesadaran akan peran perempuan mulai tercermin dan berkembang melalui pendekatan yang diterapkan dalam program-program pembangunan. Hal ini dilandasi oleh gagasan kebutuhan perempuan akan kemandirian. Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan dapat dicapai melalui pelatihan, pendampingan dan pengembangan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa Hagu Barat Laut Kota Lhokseumawe ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pelatihan kerajinan tangan merajut kepada ibu-ibu PKK yang menjadi langkah positif untuk mendorong pengembangan produk rajutan yang memiliki potensi nilai jual tinggi. Dengan memperkenalkan berbagai inovasi produk rajutan, diharapkan dapat menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi ibu-ibu setempat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas ibu-ibu PKK dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam dalam mengembangkan keterampilan merajut mereka. Jika pembuatan kerajinan tangan produk rajut ini ditekuni maka dapat menjadi suatu usaha rumahan yang akan dapat membantu perekonomian keluarga. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan memberikan pelatihan langsung melalui beberapa tahap yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pembuatan laporan. Diharapkan setiap peserta yang mengikuti pelatihan ini bisa menghasilkan minimal satu produk rajut. Kemudian diberi sedikit arahan bagaimana cara mempromosikannya di media social. Pengaruh dan dampak pelatihan merajut ini secara keseluruhan dapat memberikan manfaat yang beragam, dari pengembangan keterampilan hingga peningkatan kesejahteraan sosial dan mental. Peserta pelatihan merajut dapat menciptakan barang-barang bernilai seperti konektor masker, bros dan barang lainnya yang dapat digunakan oleh mereka sendiri atau dapat dijual. Beberapa peserta dapat menjadikan keterampilan merajut sebagai sumber penghasilan tambahan atau bahkan memulai bisnis rajutan mereka sendiri. Pelaksanaan kegiatan keterampilan merajut berlangsung dengan sukses dan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Peserta berhasil memahami materi yang diajarkan atau dipraktekkan oleh pembicara, dan mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi. Keikutsertaan ibu-ibu rumah tangga dalam program pelatihan merajut di Hagu Barat Laut, Kota Lhokseumawe, memberikan bukti nyata bahwa kegiatan ini memberikan manfaat yang besar. Tingginya semangat para ibu dalam mengikuti keterampilan merajut menunjukkan keinginan mereka untuk menciptakan karya-karya melalui keahlian merajut tersebut.  Kata kunci: Pemberdayaan, Perempuan, Kerajinan Tangan, Merajut