Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efektifitas Pelaksanaan Telemedicine Fajar Kurniawan; Niaty Sauria; Lisnawati Lisnawati; Andriyani Andriyani
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 2, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v2i2.515

Abstract

Pemanfaatan layanan telemedicine merupakan salah satu kebijakan yang strategis guna meminimalisir kontak fisik antara dokter dan pasien dalam upaya pengendalian penyebaran penyakit. Telemedicine memang memiliki banyak kelebihan, tetapi ada beberapa kekurangan telemedicine untuk konsultasi dokter online yang perlu diketahui, seperti sulit mengakses telemedicine, kurang membangun ikatan dengan dokter dan ada penyakit yang tidak bisa diperiksa secara online. Desain penelitian ini adalah systematic review dengan melihat secara sistematis jurnal dan artikel rentang tahun 2020-2022 pada google scholar, portal garuda, dan science direct. Dalam melakukan pengumpulan artikel tentang faktor pelaksanaan telemedicine, penulis melakukan pencarian dengan menggunakan kata kunci yang sudah disusun dan setelahnya dilakukan seleksi dan dihasilkan sebanyak 27 artikel dan diseleksi kembali menjadi 5 artikel saja dikarenakan artikel tersebut memiliki struktur kurang lengkap dan berbentuk review artikel. Hasil review diketahui dari ulasan mengidentifikasi dari 5 (lima) artikel tentang telemedicine memiliki beberapa inovasi yang dapat digunakan dalam mengamati, mengantisipasi, dan mengobati beberapa penyakit tertentu, namun dalam penerapan telemedicine terdapat hambatan antara lain berasal dari sumber daya manusia dan sarana prasarana yang digunakan telemedicine dimana masih banyak masyarakat dengan kalangan menengah ke bawah yang belum dapat mengoperasikan internet maupun handphone berbasis internet. Terdapat korelasi yang kuat dengan himbauan pemerintah untuk pencegahan penularan penyakit pada masa pandemic ataupun infeksi nosokomial. Secara kemanfaatan, telemedicine adalah salah satu solusi masalah kesenjangan pelayanan kesehatan pengetahuan, sikap, kepercayaan, aksesbilitas, peran lingkungan sekitar, penilaian kesehatan individu, dan persepsi manfaat bagi masyarakat.The use of telemedicine services is one of the strategic policies to minimize physical contact between doctors and patients in an effort to control the spread of disease. Telemedicine does have many advantages, but there are some drawbacks of telemedicine for online doctor consultations that need to be known, such as difficulty accessing telemedicine, a lack of building bonds with doctors, and the fact that some diseases cannot be examined online. The research design is a systematic review by systematically looking at journals and articles spanning 2020–2022 on Google Scholar, Garuda Portal, and Science Direct. In collecting articles on telemedicine implementation factors, the author conducted a search using the keywords that had been compiled, and after that, a selection was carried out, and 27 articles were produced and re-selected into 5 only because the articles had an incomplete structure and were in the form of an article review. The results of the review are known from the review, which identified five articles about telemedicine that have several innovations that can be used in observing, anticipating, and treating certain diseases. But in the implementation of telemedicine, there are obstacles, including those coming from human resources and the infrastructure used by telemedicine, where there are still many people from the lower middle class who cannot operate the internet or internet-based mobile phones. There is a strong correlation with government appeals to prevent disease transmission during pandemics or nosocomial infections. In terms of benefits, telemedicine is a solution to the problem of gaps in health services in knowledge, attitudes, beliefs, accessibility, the role of the surrounding environment, individual health assessments, and perceptions of benefits for society.
Edukasi Penggunaan Layanan BPJS Kesehatan bagi Masyarakat Di Kecamatan Lakara Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Rania Fatrizza Pritami; Muhammad Al Rajab; Sultan Andilah; Marheni Fadilah Harun; Fajar Kurniawan; Fitri Kurniawati; Noviani Munsir; Tawakkal Tawakkal; Andriani Andriani; Lisnawati Lisnawati
BARAKTI: Journal of Community Service Vol. 1 No. 2 (2023): Maret
Publisher : PT. Sangadji Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan mengenai BPJS kesehatan diantaranya masih ada masyarakat yang belum tercover sebagai peserta, masyarakat masih belum memahami mengenai cara mendapatkan dan tahapan dalam pengobatan dengan menggunakan BPJS mulai dari rujukan pelayanan kesehatan tingkat pertama ke rujukan pelayanan kesehatan tingkat paling tinggi. Masyarakat juga juga belum mendapatkan informasi secara maksimal mengenai jaminan kesehatan BPJS. Metode pemecahan permasalahan dalam pengabdian masyarakat menggunakan edukasi oleh dosen dan mahasiswa pada masyarakat, Tahapan pelaksanaan kegiatan pada pengabdian masyarakat ini yaitu menggunakan metode penyuluhan atau edukasi oleh dosen dan mahasiswa. Konsep metode edukasi meliputi: 1) tahap orientasi; 2) pre test; 3) resolusi, 4) Post test Memberikan materi meliputi: 1) pengertian BPJS; 2) jenis-jenis BPJS; 3) pelayanan-pelayanan dalam BPJS; 4) pembayaran iuran BPJS; 5) prosedur pendaftaran BPJS; 6) manfaat BPJS ; 7) alur kepesertaan BPJS; 8) Alur pelayanan BPJS; 9) hak dan kewajiban peserta BPJS. Hasil pengabdian masyarakat memberikan materi tentang BPJS selama 30 menit. Kegiatan sosialisasi mengenai pemanfaatan layanan BPJS kesehatan dalam pemenuhan kesehatan sehingga masyarakat lebih produktif dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang terpenuhi secara komprehensif dan bertanggung jawab
PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RSUD dr.H.L.M.BAHARUDIN.,M.Kes KABUPATEN MUNA Nindy Elliana Benly; Julian Jingsung; Lisnawati Lisnawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15421

Abstract

Sensasi nyeri yang dirasakan ibu hamil akan berbeda kadarnya, ada yang benar-benar merasakan sakit yang luar biasa, namun juga banyak merasa nyeri yang tidak terlalu lama. Tentunya hal ini banyak faktor penyebabnya, dimulai dari tindakan dokter/bidan dalam menolong persalinan, partus lama, ibu melahirkan tanpa pendamping, keletihan, tidak siap melahirkan, stres, cemas dan tegang selama kontraksi. Upaya untuk menurunkan nyeri pada persalinan dapat dilakukan baik secarafarmakologi maupun non farmakologi. Pada survei awal yang dilakukan pada bulan diRSUD dr. L.M. Baharudin.,M.Kes pada ibu bersalin didapati yang menjadi keluhan utama ibu dengan persalinan adalah nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri persalinan. Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalin di RSUD dr. H.L.M. Baharuddin,M.Kes dengan teknik pengambilan sampel insidental dan didapatkan 20 sampel kompres dilakukan di bagian perut bawah dengan menggunakan buli-buli panas. Analisis data menggunakan Paired T test. Hasil rata-rata intensitas nyeri sebelum dikompres adalah 9,36 dan setelah dilakukan kompres intensitas nye rinya didapatkan rata-rata menurun menjadi 6.29. Terlihat perbedaan nilai mean antara sebelum dikompres dengan sesudah dikompres adalah -3.07 dengan standar deviasi 1,116. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat