Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH ( Allium Ascalonicum L ) PADA LAHAN DATARAN TINGGI DAN LAHAN DATARAN RENDAH DI KELURAHAN BARUGA KECAMATAN BANGGAE TIMUR KABUPATEN MAJENE Muhammad Sabir Laba; Auliah Nurul Hikmah; Hamsiah Hamsiah
Jurnal Ilmiah Maju Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Maju Vol.5 No.1 Januari - Juni 2022
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu daerah penghasil pangan salah satunya yaitu bawang merah, pemerintah Kabupaten Majene mengupayakan memperoduksi tanaman holtikultura khususnya tanaman bawang merah agar bisa bersaing dengan daerah lain, Kelurahan Baruga Dua di Kabupaten Majene yang dikenal sebagai penghasil bawang merah dengan asumsi kurang lebih 8 ton perhektar dalam satu tahun, Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data tentang dokumentasi kinerja bidang pertanian di Kabupaten Majene dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk menjelaskan karakteristik dan keragaman usaha tani bawang merah di Kelurahan Baruga Dhua. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha tani bawang merah dan kelayakan ekonomi usaha. Besarnya jumlah pendapatan atas rata-rata biaya total per satu kali musim tanam yang diterima oleh petani bawang merah Dataran tinggi lebih besar sebanyak Rp. 36.987.265,- dibandingkan pendapatan atas rata-rata biaya total yang diperoleh oleh petani bawang merah Dataran rendah lebih kecil sebesar Rp 26.420.430,- Kegiatan usaha tani yang dilakukan oleh kedua kelompok tani sama-sama menguntungkan. Hal tersebut terlihat pada nilai kelayakan usaha tani yang didapatkan, nilai R/C rasio usaha tani bawang merah dataran tinggi lebih layak dengan nilai 4,34 dibandingkan dengan bawang merah dataran rendah senilai3,36.
PERANAN ASSET NAFKAH TERHADAP STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI GUREM LAHAN KERING DI KECAMATAN CAMBA KABUPATEN MAROS Aulia Nurul Hikmah; Muhammad Dassir; Sitti Nadira
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 8, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v8i2.7983

Abstract

Nationally, the large number of smallholders in Indonesia with small land tenure, individual and traditional management patterns have prevented Indonesian agriculture from reaching the desired economic scale. Based on this aim of this study was to determine the livelihoods and livelihood strategies of dryland smallholders. The results show that the livelihood assets that play an important role in the livelihood strategy of smallholders are the social capital of land tenure in the form of acquisition of teseng land and sanra land (land pledge agreements) to conduct agricultural activities and implement livelihood strategies. Livelihood strategies carried out by smallholders in drylands are mostly still in the agricultural (off-farm) sector, namely the strategy of intensification of agricultural land by diversifying cropping patterns in paddy fields and land. in the dry season by planting seasonal crops on dry land. like peanuts. To maintain a year of food subsistence and increase the economic resilience of smallholders, they are implementing a dual livelihood strategy in the non-agricultural sector, such as space engineering by migrating gardening to other provinces. One of the activities of the smallholder dual income strategy is to develop a cocoa plantation and become a construction worker for a project in their village which is a non-farm sector activity. A forward-looking sustainable livelihood strategy for smallholders is through the development of intensive agroforestry diversification by planting legumes, peppers, tomatoes and ginger.
Peranan Aset Nafkah Rumah Tangga Petani Kakao di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat Aulia Nurul Hikmah; Jumriani Dambe; Muhammad Dassir
Media Agribisnis Vol 6 No 2 (2022): November
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v6i2.2644

Abstract

Kakao adalah salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional, seperti sebagai sumber devisa negara dan penyedia lapangan kerja. Salah satu sentra produksi kakao di Indonesia yaitu berada di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk memperoleh data yang bersifat deskriptif berupa fenomena sosial. Metode yang digunakan untuk memperoleh data kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara mendalam, serta pengolahan data sekunder dan observasi lapangan. Unit analisis penelitian ini adalah rumah tangga petani kakao yang tinggal di Kabupaten Polewali Mandar. Adapun objek penelitian ini adalah aset nafkah yang dimiliki rumah tangga petani kakao seperti modal alam, modal manusia, modal fisik, modal finansial, dan modal sosial. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa modal manusia diukur melalui tiga aspek yaitu tingkat pendidikan, tingkat keterampilan, dan tingkat alokasi tenaga kerja. Rata-rata lahan kakao yang digarap oleh responden merupakan lahan milik sendiri yang berasal dari warisan serta penguasaan lahan pertanian petani kakao berada di kategori sempit dan sedang. Modal finansial yang dimiliki responden berbentuk uang dan tidak pernah bertahan lama, dikarenakan mereka tidak memiliki tabungan sebagai alat penyimpanan. Pemanfaatan modal fisik diukur dari kepemilikan aset pertanian dan non pertanian. Modal sosial dalam penelitian ini terkait dengan kelembagaan sosial yang diikuti oleh petani responden.
ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN RUMPUT LAUT PADA CV. XYZ DI KABUPATEN TAKALAR, SULAWESI SELATAN Aulia Nurul Hikmah; Nur Fatonny; Asrandi
Jurnal E-bussiness Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar Vol 2 No 1 (2022): Jurnal E-bussiness Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Polewali Mandar
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITBM Polman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.473 KB) | DOI: 10.59903/ebussiness.v2i1.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan rumput laut menjadi kue kering rumput laut pada CV. XYZ di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Takalar sebagai sentra budidaya rumput laut. Responden dalam penelitian ini sebanyak 3 orang yang terdiri atas 1 orang pimpinan dan 2 orang karyawan. Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Alat analisis data yang digunakan adalah analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah dari pengolahan rumput laut menjadi kue kering rumput laut adalah Rp 304.834/kg dengan rasio sebesar 60,96% dan tergolong bernilai tambah tinggi karena berada di atas 40%.
Keberlanjutan Pembibitan Sapi Potong Berdasarkan Dimensi Ekologi Tanri Giling Rasyid; Ahmad Ramadhan Siregar; ST. Rohani; Ilham Syarif; Muhammad Hatta; Pipi Diansari; Alima Bachtiar Abdullahi; Muhammmad Darwis; Putra Astaman; Aulia Nurul Hikmah; Hariyadi
Tarjih : Agribusiness Development Journal Vol. 3 No. 01 (2023): VOLUME 03, NOMOR 01, JUNI 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/tadj.v3i01.487

Abstract

Pembibitan sapi potong merupakan input yang paling penting dalam budidaya sapi potong namun hal ini kurang diminati oleh peternak. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peternak kurang berminat dalam usaha pembibitan sapi potong, yaitu masalah permodalan yang cukup besar, penguasaan teknologi serta pengetahuan yang kurang memadai dan waktu pembibitan sapi yang cukup lama. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan status keberlanjutan pembibitan sapi potong berdasarkan dimensi ekologi di Kecamatan Barru Kabupaten Barru. Penelitian ini menggunakan metode survey, wawancara, dan Focus Group Discussion. Data diolah dengan teknik ordinasi Rap-Local Beef Cattle Breeding melalui metode MultiDimensional Scaling (MDS) untuk analisis keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlanjutan pembibitan sapi potong berdasarkan dimensi ekologi statusnya cukup berkelanjutan.
Strategi Nafkah Rumah Tangga Petani Padi Sawah dan Ladang Dalam Menghadapi Perubahan Iklim di Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar Aulia Nurul Hikmah; Arfah Sahabuddin; Muhammad Alwi
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 2 (2023): AGROVITAL VOLUME 8, NOMOR 2, NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v8i2.4770

Abstract

Sektor pertanian merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan iklim. Salah satu faktor kerentanan tersebut yaitu ketika ketersediaan pangan rumah tangga petani berada dalam keadaan tidak normal akibat dampak dari perubahan iklim. Hal tersebut dialami penduduk di Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat berupa gagal panen akibat kekeringan dan banjir. Hilangnya beberapa mata pencaharian rumah tangga petani padi sawah dan ladang menyebabkan petani perlu menerapkan strategi nafkah dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi nafkah yang diterapkan rumah tangga petani. Penelitian dilakukan di Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar dengan menggunakan metode survey dan in-depth interview. Hasil penelitian menunjukkan strategi nafkah yang dilakukan rumah tangga petani padi sawah dan ladang di Kecamatan Matakali untuk meminimalisasi dampak negatif dari perubahan iklim yaitu: 1) strategi rekayasa sumber nafkah, 2) strategi diversifikasi pekerjaan (pola nafkah ganda), dan 3) strategi migrasi.
Adaptation Strategies of Wet-Rice and Dry-Rice Farming Households in Facing Local Climate Change in Polewali Mandar, Indonesia Aulia Nurul Hikmah; Putra Astaman; Muhammad Dassir; Sitti Nadirah; Saddam Suliman Mohamed Yousof
Indigenous Agriculture Vol. 1 No. 2 (2023): Indigenous Agriculture
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/ia.v1i2.28398

Abstract

Climate change, such as reduced rain intensity, is the biggest reason for the decline in crop yields and impacts farmers' income. This study aimed to analyze the adaptation strategies of households of wet-rice and field rice farmers in the face of climate change (drought and flood). The research was conducted in Matakali Sub-district, Polewali Mandar Regency, with the research design of survey method and in-depth interviews on Farmer Households as the unit of analysis. The results showed that the adaptation strategies carried out by households of wet-rice and field rice farmers in Matakali District to minimize the negative impacts of climate change include: 1) survival strategy, 2) consolidation strategy, and 3) accumulation strategy. Survival strategies carried out by households of wet-rice and field rice farmers in maintaining their survival are by diversifying their work, economic adaptation, and getting assistance from the government. The consolidation strategy is carried out by households of wet rice and field rice farmers who can still fulfill their needs despite experiencing crop failure. Farming communities that apply consolidation strategies borrow money from relatives, families, banks, and cooperatives. Accommodation strategies are carried out by groups of farming households, namely opening a grocery store business. The application of survival, consolidation, and accumulation strategies is sometimes still needed to meet all the needs of the households of wet-rice and field rice farmers.
FAKTOR HARGA, PENDAPATAN, DAN TANGGUNGAN KELUARGA YANG BERPENGARUH TERHADAP PERMINTAAN DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL KOTA MAKASSAR Putra Astaman; Aulia Nurul Hikmah; Ahmad Ramadhan Siregar; Muhammad Dassir; Muhammad Darwis; Hariyadi Hariyadi; Sadam Suliman Mohamed Yousof
Jurnal Riset Multidisiplin Vol 1, No 2 (2023): Vol 1 No 2 Agustus 2023
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pemberdayaan Potensi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61316/jrma.v1i2.9

Abstract

Animal husbandry is a subsector that is fully responsible for meeting the nutritional needs of animals. Beef contains nutrients that are beneficial to the human body. However, Indonesian consumption is still far below the standard of about 2.2 kg/capita/year. The purpose of this study is to analyze the effect of price, income, and family dependents on beef demand in Makassar City. The research method uses a descriptive quantitative approach with the help of a questionnaire, the data is processed by multiple regression analysis using SPSS. The results showed a significant effect partially, the factors of price, income and number of family dependents had a real influence on beef demand. In the simultaneous test, the factors of price, income and number of family dependents have a significant influence on the total demand for beef in the Terong market in Makassar city.
Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Pengembangan UMKM Di Kabupaten Sinjai Alfira Alfira; Fadilah Nurdin; Aulia Nurul Hikmah; Ervina Yudiyanti; Gustiana Gustiana; St Fatimah; Asmiranda Asmiranda
Jurnal Riset Multidisiplin Vol 1, No 3 (2023): Vol 1 No 3 Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pemberdayaan Potensi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61316/jrma.v1i3.21

Abstract

MSMEs in Sinjai Regency face capital-related challenges hindering their business development and growth. Consequently, government intervention is imperative to address these issues. Kredit Usaha Rakyat (KUR) is a government program aimed at empowering MSMEs. This research aims to investigate the distribution procedures and the role of KUR in fostering MSME development in Sinjai Regency, utilizing a qualitative approach with a focus on fieldwork. The findings reveal a two-stage process for obtaining KUR: initial application and subsequent repayment. Mandiri Bank offers tailored credit limits to match the needs and business types of MSMEs, thereby preventing default risks. Moreover, KUR significantly contributes to enhancing MSME profitability, increasing income levels, and improving overall performance. These outcomes underscore the crucial role of KUR in advancing MSMEs in Sinjai Regency, thereby facilitating economic growth and sustainability at the local level.
KARAKTERISTIK PETERNAK YANG BERGABUNG DI BADAN USAHA MILIK DESA UNIT PETERNAKAN SAPI POTONG ST Rohani; Hastang Hastang; Pipi Diansari; Muhammad Darwis; Muhammad Erik Kurniawan; Putra Astaman; Aulia Nurul Hikmah; Zulkifli Basri
Jurnal Riset Multidisiplin Vol 1, No 2 (2023): Vol 1 No 2 Agustus 2023
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pemberdayaan Potensi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61316/jrma.v1i2.10

Abstract

The phenomenon of national beef supply is still a very interesting polemic to be studied in the world of research. The purpose of this study is to describe the characteristics of farmers who join the BUMDes beef cattle unit. This research was conducted in Bantaeng Regency. The type of research used descriptive research research. The research sample was 30 farmers who were members of the BUMDES beef cattle farming unit which was done by simple randomization. Data were collected through interviews and analyzed using descriptive statistics. The results showed that the characteristics that influenced farmers who joined the BUMDes were based on age, gender, education level, family dependents, farming experience, and number of livestock ownership. The research conclusion is that the characteristics of farmers who join the BUMDES beef cattle farming unit in Bantaeng Regency are at productive age and male, relatively low education level, the number of family dependents of farmers 1-3 people, farming experience between 1 to 3 years with livestock ownership scale ranging from 1-4 beef cattle