Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

CNSL Concentration and Natural Dyes Effects in Formulation of Botanical Pesticide on Sitophilus zeamais and Maize Seed Quality Dian Astriani; Wafit Dinarto; Aji Jatmiko
SEAS (Sustainable Environment Agricultural Science) Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.142 KB) | DOI: 10.22225/seas.4.1.1505.1-9

Abstract

Maize is an important commodity in Indonesia and is vulnerable to maize weevil (Sitophilus zeamais) during storage which can cause a 100% yield loss. Chasew Nut Shell Liquid (CNSL) is a botanical pesticide able to control S. zeamais. Increasing CNSL efficiency and effectiveness requires additional adjuvants, such as solvents and dyes. Natural dyes addition is intended to provide seed markers. This study aimed to determine the best CNSL and natural dye formulation to control maize weevil and maintain maize seeds quality during storage. The research was conducted from August to October 2018 at the Agronomy Laboratory, Faculty of Agroindustry, Yogyakarta Mercu Buana University. The research was a single factor consisted of seven treatments with four replications arranged in a completely randomized design (CRD). Treatments were combinations of CNSL concentrations with the addition of natural dyes from suji leaf and teak leaves with one untreated control. The results of the research showed that CNSL as a seed treatment botanical pesticide could cause mortality and suppress S. zeamais populations and maintain the quality of maize seeds during storage for 12 weeks. Treatments with 20% CNSL formulation concentration and the addition of natural dyes both leaf pleomele or teak leaves could cause higher mortality and push down more populations and also could better maintain seed quality than 10 and 0% CNSL formulation concentrations.
Analisis Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Guyub Rukun melalui Program Pengembangan Taman Koleksi Biodiversitas Tanaman Potensi Obat di Dusun Sundi Kidul, Desa Argorejo, Sedayu, Bantul Alya Nur Farida; Reo Sambodo; Dian Astriani; Wafit Dinarto
Media Agribisnis Vol 6 No 2 (2022): November
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v6i2.2861

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses pemberdayaan kelompok wanita tani Guyub Rukun oleh HIMAGRO UMBY melalui program pengembangan taman koleksi biodiversitas tanaman potensi obat di Dusun Sundi Kidul serta mengkaji dukungan stakeholder dalam program tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan informan sebanyak 15 orang anggota kelompok PPK Ormawa HIMAGRO UMBY, 1 orang pembimbing kelompok pelaksana dan 3 orang tokoh masyarakat Desa Argorejo. Penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemberdayaan melalui program pengembangan taman koleksi biodiversitas tanaman potensi obat telah berjalan 3 tahapan proses pemberdayaan yaitu tahap penyadaran, pengkapasitasan dan tahap pendayaan. Secara umum Kelompok Wanita Tani Guyub Rukun telah berdaya ditunjukan dengan berjalannya taman koleksi biodiversitas tanaman potensi obat, terciptanya angkringan jamu dan terbentuknya Kelompok Tanaman Obat. Setiap stakeholder telah berkolaborasi dan bersinergi melalui peran dan dukungannya masing-masing untuk mendukung kesuksesan program. Dengan adanya peran dan dukungan stakeholder memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan dan keberlanjutan program.
Analisis Strategi Pemberdayaan Kelompok Tani Melalui Pengembangan Agribisnis Budidaya Jambu Mete Reo Sambodo; Dian Astriani
Musamus Journal of Public Administration Vol 5 No 2 (2023): Musamus Journal of Public Administration: Volume 5, Nomor 2
Publisher : Department of State Administration - Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjpa.v5i2.5012

Abstract

Abstract: Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale L.) memiliki berbagai kandungan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kelompok Tani Taman Mojo, Dusun Mojolegi, Desa Karangtengah, Imogiri, Bantul sebagian besar anggotanya membudidayakan jambu mete. Permasalahan yang dialami kelompok tani adalah belum tersusunnya strategi pengembangan agribisnis budidaya tanaman jambu mete. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor eksternal dan internal yang menjadi kelemahan, ancaman, peluang dan kekuatan serta bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan agribisnis budidaya mete. Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai dengan November 2022. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Responden ditentukan secara sengaja dengan kriteria merupakan orang yang terlibat langsung, memiliki peran atau jabatan dan memahami kondisi internal dan eksternal kelompok tani. Data yang didapatkan dari penelitian kemudian diproses dengan alat bantu yang dibagi dalam tahapan kerja antara lain tahapan input menggunakan matriks External Factor Evaluation dan matriks Internal Factor Evaluation, selanjutnya tahap pencocokan dilaksanakan dengan matriks Internal eksternal dan matrik SWOT serta tahap perumusan strategi menggunakan matriks Qualitative Strategic Planning. Hasil dari penelitian ini adalah usaha agribisnis budidaya jambu mete Kelompok Tani Taman Mojo memiliki kekuatan utama yaitu pada luas lahan yang dimiliki petani dimana dalam analisis IFE menunjukan skor 0,54. Kelemahan ditunjukan skor tertinggi oleh faktor terbatasnya pengetahuan petani terkait inovasi diversifikasi produk (pengolahan produk sampingan biji mete dan limbah) dengan skor 0,28. Peluang yang ada yaitu adanya dukungan dari pemerintah dan instansi lain dengan skor sebesar 0,71 sedangkan ancaman yang paling tinggi adalah faktor rendahnya harga produk sampingan biji mete (buah jambu mete dan kulit biji mete) dengan skor 0,76. Prioritas strategi yang dapat diambil adalah kerjasama berjangka dengan instansi lain terkait penjualan biji mete, pengolahan dan pemanfaatan produk sampingan biji mete (buah jambu mete dan limbah biji mete) dengan total attractiveness score sebesar 6,62.