Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The existence of the community of historical interest in the effort of preserving the cultural conservation of Malang City Irwan Yulianto; Estikowati Estikowati
Jurnal Pariwisata Pesona Vol 7, No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jpp.v7i2.7692

Abstract

The heritage left in Malang City is very diverse, one example is cultural heritage but public ignorance about the existence of cultural heritage in Malang City such as buildings and historical events introducing Malang City cultural heritage to the public and tourists in a light and educative way, namely historical tourism. The History Enthusiast Community is one of the associations concerned with saving history that is serious about organizing historical tours, the Malang Old Photo community carries the theme Mbloesoekan en Djagongan every month holding activities with the aim of informing all people about historical zones in Malang City and outside Malang City. The introduction of historical zones to the community consisting of millennials is routinely carried out considering vandalism against cultural heritage buildings in Malang is still rampant. The activity of the history enthusiast group in broadcasting the historical zone gave researchers ideas to find out the process of delivering the material used in history enthusiast activities, as well as knowing the existence of the History Enthusiast Community in preserving the cultural heritage of Malang City. The method used is a qualitative method through data collection techniques such as exploration, conducting questions and answers, and documentation. As for the results and discussion, the process of delivering materials used in the History Enthusiast Community is the delivery of materials, panel discussions, and building tours. The existence of History Enthusiast Community in maintaining cultural heritage in Malang City by conducting an inventory of cultural heritage by matching photos uploaded on Instagram to save buildings, and publications.
PENGEMBANGAN POLA PERJALANAN DAN AKTIVITAS WISATAWAN PADA DAYA TARIK WISATA DI KOTA MALANG Irwan Yulianto; Andini Risfandini; Sagita Anas Sifa
Jurnal Warta Dharmawangsa Vol 17, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/wdw.v17i4.3656

Abstract

Tujuan dari penelitan ini adalah untuk membuat pola perjalanan wisata heritage, wisata budaya, wisata kuliner dan wisata Intangible serta aktivitas wisatawan pada daya tarik sehingga menghasilkan suatu rekomendasi untuk wisatawan yang berkunjung di Kota Malang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, variabel aktivitas ada dua jenis kegiatan meliputi aktivitas budaya dan minat khusus. Pada penelitian yang dilakukan terdapat indikator aktivitas wisatawan yaitu aktivitas budaya seperti melakukan kunjungan budaya ke kampung budaya, melakukan wisata kuliner dan melakukan wisata ke museum. Indikator aktivitas wisata minat khusus terdiri dari wisata heritage seperti melakukan perjalanan yang sudah disediakan oleh operator wisata lokal seperti mengunjungi bangunan / landmark bersejarah. Teknik pengumpulan data mengunakan kuesioner daring. dan wawancara.Sampel dilakukan dengan mencari responden yang memiliki usia 17-50 tahun dan pernah melakukan perjalanan wisata ke Kota Malang. Dari hasil penelitian dapat diperoleh bahwa pola perjalanan wisatawan yang menggunjungi kota Malang khususnya tempat tujuan wisata dengan pola perjalanan Base Site dan Chaining Loop. Bisa di lihat bahwa wisatwan memilih Base Site seperti menggunjungi bangunan bersejarah dan melakukan kunjungan ke tempat tujuan lainnya yang masih dalam kawasan yang sama.Pola perjalanan yang kedua adalah Chaining Loop yang mana wisatawan melakukan perjalanan memutar tanpa mengulangi rute yang sama, dan wisata yang dipilih oleh wisatawan yaitu wisata budaya, wisata kuliner dan wisata intangible,  seperti menggunjungi kampung budaya polowijen dan kampung heritage kayutangan atau menggunakan kuliner sebagai tempat tujuan yang akan mereka kunjungi seperti sate kelapa, sate gebug, lodeh hingga soto.Aktivitas wisatawan lebih melakukan aktivitas wisata budaya dan wisata minat khusus seperti menikmati kearifan local berupa kuliner dan berbaur dengan budaya yang berada di Masyarakat seperti belanja di pasar tradisional. Fakta menarik yang muncul adalah wisatawan lebih nyaman dan menikmati berada di kota Malang adalah perpaduan budaya dan urban tourism yang menjadi daya tarik.Kata Kunci: Pola Perjalanan, Aktivitas Wisatawan, Wisata Heritage, Wisata Budaya, Wisata Kuliner
Pengaruh Aspek MICE Terhadap Kunjungan Wisatawan Ke Kota Malang Di Era New Normal Aisya Lowine Sativa; Irwan Yulianto
Journal of Event, Travel and Tour Management Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jett.v1i1.611

Abstract

This research was conducted to determine the influence of MICE aspects on tourist visits to Malang in the New Normal Era. Researchers conducted this study as an effort to provide answers that aspects of MICE have an effect in increasing tourist visits to Malang during the recovery of the tourism sector in the new normal era. This study research uses quantitative method by describing secondary data through archives and records obtained from the Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang. The results showed that the simultaneous test (Fhitung =74.6 > F table =3.48), then the variable Meeting (X1), Incentive (X2), Convention (X3), Exhibition (X4) stimultan significantly and positively affect the variable tourist visits (Y). The test result t (partial) on the Meeting variable (X1) has a (thitung 2,720 > T table 2,262) and Convention (X3) has a (thitung 3,457 > T table 2,262) so that the variable Meeting (X1) and Exhibition (X3) have a significant effect on tourist visits. In variable Incentive (X2) has a (thitung 1,479 < T table 2,262) and Variable Exhibition (X4) has a (thitung 0.501 < T table 2,262), so the Incentive variable (X2) and Exhibition (X4) have no significant effect on tourist visits.The result of multiple correlation coefficients (R) is 0.980; shows that together there is a strong and direct relationship between meeting variables (X1), Incentive (X2), Convention (X3), Exhibition (X4) with tourist visits (Y) of 98% while 2% are influenced by other variables outside of this study. The more MICE in Malang, the more tourists visit Malang.
PENGEMBANGAN POLA PERJALANAN DAN AKTIVITAS WISATAWAN PADA DAYA TARIK WISATA DI KOTA MALANG Irwan Yulianto; Andini Risfandini; Sagita Anas Sifa
Jurnal Warta Dharmawangsa Vol 17, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/wdw.v17i4.3656

Abstract

Tujuan dari penelitan ini adalah untuk membuat pola perjalanan wisata heritage, wisata budaya, wisata kuliner dan wisata Intangible serta aktivitas wisatawan pada daya tarik sehingga menghasilkan suatu rekomendasi untuk wisatawan yang berkunjung di Kota Malang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, variabel aktivitas ada dua jenis kegiatan meliputi aktivitas budaya dan minat khusus. Pada penelitian yang dilakukan terdapat indikator aktivitas wisatawan yaitu aktivitas budaya seperti melakukan kunjungan budaya ke kampung budaya, melakukan wisata kuliner dan melakukan wisata ke museum. Indikator aktivitas wisata minat khusus terdiri dari wisata heritage seperti melakukan perjalanan yang sudah disediakan oleh operator wisata lokal seperti mengunjungi bangunan / landmark bersejarah. Teknik pengumpulan data mengunakan kuesioner daring. dan wawancara.Sampel dilakukan dengan mencari responden yang memiliki usia 17-50 tahun dan pernah melakukan perjalanan wisata ke Kota Malang. Dari hasil penelitian dapat diperoleh bahwa pola perjalanan wisatawan yang menggunjungi kota Malang khususnya tempat tujuan wisata dengan pola perjalanan Base Site dan Chaining Loop. Bisa di lihat bahwa wisatwan memilih Base Site seperti menggunjungi bangunan bersejarah dan melakukan kunjungan ke tempat tujuan lainnya yang masih dalam kawasan yang sama.Pola perjalanan yang kedua adalah Chaining Loop yang mana wisatawan melakukan perjalanan memutar tanpa mengulangi rute yang sama, dan wisata yang dipilih oleh wisatawan yaitu wisata budaya, wisata kuliner dan wisata intangible,  seperti menggunjungi kampung budaya polowijen dan kampung heritage kayutangan atau menggunakan kuliner sebagai tempat tujuan yang akan mereka kunjungi seperti sate kelapa, sate gebug, lodeh hingga soto.Aktivitas wisatawan lebih melakukan aktivitas wisata budaya dan wisata minat khusus seperti menikmati kearifan local berupa kuliner dan berbaur dengan budaya yang berada di Masyarakat seperti belanja di pasar tradisional. Fakta menarik yang muncul adalah wisatawan lebih nyaman dan menikmati berada di kota Malang adalah perpaduan budaya dan urban tourism yang menjadi daya tarik.Kata Kunci: Pola Perjalanan, Aktivitas Wisatawan, Wisata Heritage, Wisata Budaya, Wisata Kuliner