This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Fikri Onasis
Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengalaman Komunikasi Antara Orang Tua Dan Anak Pada Kasus Seks Pranikah Di Kota Semarang Fikri Onasis; Wiwid Noor Rakhmad; Amida Yusriana
Interaksi Online Vol 10, No 4: Oktober 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja adalah masa dimana terjadi pertumbuhan fisik, psikologis, dan intelektual secara pesat. Perubahan fisik akan membawa perubahan aspek psikologis yang menyebabkan remaja memiliki tingkat keingintahuan tinggi mengenai suatu hal baru seperti menjalin hubungan yang lebih intim dengan lawan jenis. Hal inilah yang menyebabkan remaja cenderung melakukan seks bebas. Perilaku seks yang dilakukan sebelum terjadinya ikatan pernikahan disebut dengan istilah seks pranikah. Seks pranikah saat ini merupakan permasalahan sekaligus fenomena sosial. Seks pranikah juga dapat dikatakan bukan suatu penyimpangan dan hal yang tabu lagi di kalangan remaja, namun telah menjadi hal yang wajar karena telah menjadi kebiasaan bahkan trend. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kasus seks pranikah pada kelompok remaja dari tahun ke tahun. Karena dampak seks pranikah yang sangat besar inilah yang menjadikan orang tua seharusnya bertanggung jawab untuk memberikan pengawasan yang cukup agar terhindar dari perilaku menyimpang seperti seks pranikah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi interpersonal, teori communication privacy management, dan teori family communication. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengalaman komunikasi antara orangtua dan anak pada kasus seks pranikah di Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengalaman komunikasi antara orang tua dan anak pada umumnya intens namun komunikasi yang terjadi diantara keduanya tidak terbuka, khususnya mengenai kehidupan pribadi anak. Hal ini dikarenakan terdapat batasan privasi antara orang tua dan anak seperti orang tua tidak boleh mengecek handphone anak, anak tidak terbuka mengenai gaya pacaran, anak tidak terbuka dengan aktifitas detailnya bersama teman – temannya.