This Author published in this journals
All Journal Jurnal EMPATI
Fransiska Eveline Magho Begu
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PUSAT KENDALI EKSTERNAL DENGAN STRES AKULTURATIF PADA MAHASISWA ASAL INDONESIA TIMUR DI KOTA SEMARANG Fransiska Eveline Magho Begu; Tri Puji Astuti
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014 (Agustus 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.669 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7541

Abstract

Perpindahan mahasiswa dari Indonesia Timur ke kota Semarang menuntut adanya proses penyesuaian. Mahasiswa perantauan harus melakukan penyesuaian dengan tempat yang baru. Gagalnya proses penyesuaian mahasiswa menimbulkan terjadinya stres yang disebut dengan stres akulturatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pusat kendali eksternal dengan stres akulturatif pada mahasiswa Indonesia timur di Kota Semarang.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berasal dari Indonesia Timur dengan sampel penelitian 42 mahasiswa yang diperoleh melalui teknik sampling incidental. Alat pengumpulan data ini adalah skala yang terdiri dari Skala Pusat Kendali Eksternal dari 19 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,81 dan Skala Stres Akulturatif dari 36 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,91 yang telah diujicobakan kepada 58 mahasiswa Indonesia timur di kota Semarang.Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi antara pusat kendali eksternal dengan stres akulturatif adalah sebesar 0,77 dengan p = 0,000 (p<0,05). Koefisien korelasi yang bernilai positif menunjukkan bahwa arah kedua variabel adalah positif, artinya semakin tinggi pusat kendali eksternalmaka semakin tinggi stres akulturatif. Hal tersebut berlaku pula sebaliknya, semakin rendah pusat kendali eksternalmaka semakin rendah stres akulturatif.Sumbangan efektif  pusat kendali eksternal dengan stres akulturatif sebesar 59%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pusat kendali eksternal mempengaruhi stres akulturatif sebesar 59% sedangkan 41%  faktor-faktor lain yang juga ikut berperan mempengaruhi stres akulturatif seperti dukungan sosial, usia dan jenis kelamin.