Ekna Satriyati
Universitas Trunojoyo Madura

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MAKNA SIMBOLIK PENANAMAN KUNYIT OLEH PETANI PEREMPUAN DI DESA KAJUANAK KECAMATAN GALIS KABUPATEN BANGKALAN Arni Zuha Syahbaniyah; Ekna Satriyati
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v11i4.61104

Abstract

This study aims to find out how turmeric means for women spice farmers in Kajuanak Village, Galis District, Bangkalan Regency. The type of research used is descriptive qualitative with a phenomenological approach. The selection of informants used purposive sampling techniques with criteria, female spice (turmeric) farmers in Kajuanak Village, Galis District, Bangkalan Regency, planted turmeric-type spices, were married, and were 25-65 years old. Data analysis using phenomenology according to Stevick Colaizzi Keen. Data validity checks using data triangulation. The results of this study show that female farmers in Kajuanak Village interpret turmeric as an object to survive, maintain health and treat various diseases and preserve the hereditary teachings of the family.Keywords: symbolic meaning, turmeric farmer, Bangkalan woman AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna kunyit bagi perempuan petani rempah di Desa Kajuanak Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria, petani rempah (kunyit) perempuan di Desa Kajuanak Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan, menanam rempah berjenis kunyit, telah menikah, dan berusia 25-65 tahun. Analisis data menggunakan fenomenologi menurut Stevick Colaizzi Keen. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan petani perempuan Desa Kajuanak memaknai kunyit sebagai objek untuk bertahan hidup, menjaga kesehatan dan mengobati berbagai macam penyakit serta melestarikan ajaran turun temurun dari keluarga.Kata Kunci: makna simbolik, petani kunyit, perempuan Bangkalan
Strategi Pengembangan Paguyuban Potre Madhura Melalui Pendidikan Jamu di Pulau Madura Alfan Biroli; Ekna Satriyati
RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual Vol 4 No 2 (2022): Desember
Publisher : Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/resiprokal.v4i2.226

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap wilayah yang ada memiliki keunggulan dalam menjalankan pembangunan masyarakat. Pulau Madura yang merupakan bagian dari Pulau Jawa mempunyai warisan dari peninggalan leluhur yaitu jamu Madura. Jamu Madura sangat melegenda hingga perkembangan zaman saat ini. Keberadaan jamu Madura tidak terlepas dari peran paguyuban yang menaunginya. Paguyuban Potre Madhura sebagai pelopor dalam mengembangkan jamu madura agar tetap lestari. Penelitian ini dilakukan di Pulau Madura tepatnya di kabupaten Pamekasan. Jenis penelitian kualitatif dengan strategi deskriptif. Tekhnik berbentuk purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Tekhnik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan paguyuban Potre Madhura sebagai kelompok yang menaungi dalam menjaga jamu Madura agar berkembang. Paguyuban Potre Madhura memiliki pengaruh yang luar biasa bagi anggota dalam menjalankan usaha jamu Madura yang semakin meningkat. Peranan paguyuban jamu Madura tersebut juga melakukan sosialisasi pendidikan jamu madura. Sosialisasi dilakukan dengan langkah membekali ilmu kepada paguyuban Potre Madhura secara internal. Tahap berikutnya masing-masing anggota dapat menularkan pendidikan jamu Madura kepada masyarakat secara umum. Strategi pengembangan paguyuban Potre Madhura dalam sosialisasi pendidikan jamu Madura memiliki manfaat bagi kelompok dalam mewariskan pengetahuan, sikap, dan keterampilan jamu Madura dari generasi ke generasi. Paguyuban Potre Madhura yang didalamnya terdapat anggota pelaku usaha jamu Madura memiliki usaha yang berada di rumah, pasar, kegiatan Car Free Day (CFD), dan menaruh produk jamu di outlet terdekat. Paguyuban Potre Madhura juga mengizinkan bagi masyarakat luar yang melakukan kegiatan penelitian ataupun pengabdian kepada masyarakat mengenai jamu Madura.