Handry Dwiyana
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Menumbuhkan Kerjasama Siswa Melalui Model Cooperative Learning tipe Numbered Head Together dalam Pembelajaran Sejarah Handry Dwiyana; Wawan Darmawan
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 11, No 2 (2022): Materi Sejarah untuk Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v11i2.23251

Abstract

The background of the study is the lack of cooperation between the student’s ability to teach history. This problem can be studied with the action research methods to the research design and Taggart Kemmis models. The findings of the first cycle are that the ability to work in the possession of students is still in the stage quite well. This can be seen in the indicator to encourage participation and show appreciation sympathy. Groups still charge those who can do something other than that; some members focus on mobile phones that do not follow the task process. The group division is too much also contributed to the lack of effectiveness of the work on the assignment. The results from the second cycle are cooperation skills possessed by students beginning there is a change to be good. It can be seen from the indicators to encourage participation and show appreciation and sympathy for the average student who gets a good score. Other indicators of students are still good and quite good. The findings of the third cycle are that the ability to work all achieve good scores. All indicators of cooperation, on average, scored well; in fact, some groups scored very well. This research concludes that cooperative learning type numbered head together learning can foster student cooperation in class XI IPS 1 SMAN 10 Bandung in 3 cycles. The recommendation of this study is to use this learning model, and teachers must prioritize time management in working on assignments and group divisionsKeywords : action research, cooperation, type numbered heads together. AbstrakLatarbelakang dari penelitian ini adalah kurangnya kemampuan kerjasama antara siswa dalam pembelajaran sejarah. Tujuan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan model cooperative learning tipe numbered head together siswa dapat menunjukkan adanya pertumbuhan dalam hal kerjasama.   Permasalahan ini dapat dikaji dengan metode penelitian tindakan kelas (action research) dengan desain penelitian model Kemmis dan Taggart. Hasil temuan pada siklus pertama adalah kemampuan kerjasama yang dimilik oleh siswa masih dalam tahap cukup baik. Ini dapat terlihat pada indikator mendorong partisipasi dan menunjukkan penghargaan simpati terdapat kelompok yang masih memberikan tugas kepada orang yang bisa mengerjakannya selain itu ada anggota yang fokus pada handphone sehingga tidak mengikuti proses pengerjaan tugas. Pembagian kelompok yang terlalu banyak juga turut menyumbang kurangnya keefektifan pengerjaan tugas. Hasil temuan dari siklus kedua adalah kemampuan kerjasama yang dimiliki oleh siswa mulai terdapat perubahan menjadi baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator mendorong partisipasi dan menunjukkan penghargaan dan simpati dengan rata-rata siswa mendapat skor baik. Untuk indikator lainnya siswa masih dalam tahap baik dan cukup baik. Hasil temuan pada siklus ketiga adalah kemampuan kerjasama semua mencapai skor baik. Semua indikator kerjasama rata-rata mendapat skor baik bahkan ada beberapa kelompok yang mendapat skor amat baik. Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran cooperative learning tipe numbered head together dapat menumbuhkan kerjasama siswa di kelas XI IPS 1 SMAN 10 Bandung dalam 3 siklus. Rekomendasi penelitian ini adalah untuk menggunakan model pembelajaran ini, guru harus  mengutamakan manajemen waktu dalam mengerjakan tugas maupun pembagian kelompok.Kata Kunci  : Penelitian tindakan kelas, tipe numbered head together, kerjasama