Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD), ASI EKSKLUSIF, ANTENATAL CARE (ANC) TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS MEURAH DUA KECAMATAN MEURAH DUA KABUPATEN PIDIE JAYA Yani, Ninda; Ramadhaniah, Ramadhaniah; Aramico, Basri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i1.11431

Abstract

Abstrak: Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Asi Eksklusif, Antenatal Care (ANC) Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Meurah Dua Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya. Stunting merupakan masalah yang masih dihadapi oleh dunia terutama pada negara miskin dan berkembang. Pada tahun 2016 kasus stunting di Aceh adalah 26,4%, dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 35,7%. Berdasarkan laporan PSG dapat diketahui bahwa prevalensi kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Meurah Dua pada tahun 2021 adalah 33%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif dan Antenatal Care (ANC) terhadap kejadian stunting pada balita usia > 6-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Meurah Dua Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2022. Metode penelitian deskriptik analitik dengan desain penelitian case control. Populasi penelitian ini adalah stunting dan Bukan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas meurah dua. Sampel terdiri dari sampel kasus berjumlah 100 responden dan sampel kontrol berjumlah 100 responden. Pengumpulan data dilakukan 19 Juli sampai dengan 29 juli 2022. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang IMD salah sebesar 54.5%, tidak ASI Eksklusif sebesar 49.5%, dan yang ANC tidak sesuai standar sebesar 49.5%. Hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan IMD dengan Stunting pada balita (p=0,011 dan OR=1,999), asi eksklusif (p=0,012 dan OR=1,987), dan ANC (p=0,045 dan OR=1,687). Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Pemberian ASI Eksklusif dan Antenatal Care(ANC) memiliki hubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Meurah Dua. Diharapkan kepada kepala Puskesmas Meurah Dua Pidie Jaya agar lebih meningkatkan hubungan dengan masyarakat salah satunya dengan cara melakukan penyuluhan kesehatan yang rutin kepada masyarakat sehingga akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang terjadinya Stunting pada anak. 
DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS KEUMALA KAPUBATEN PIDIE Azkia, Nisa Ulfa; Aramico, Basri; Ichwansyah, Fahmi
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 6, No 3 (2024): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v6i3.24202

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi pada balita di dunia saat ini khususnya di negara berkembang yang ditandai dengan tinggi badan tidak sesuai dengan umurnya dan tinggi badan kurang jika dibandingkan anak lain seusianya. Kebaruan penelitian menganalisis data tiga tahun berturut-turut menggunakan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM). Penelitian bertujuan untuk mengetahui determinana kerjadian stunting pada balita. Penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita sebanyak 1.293 ibu balita. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu balita yang berjumlah 1.270. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Keumala Kabupaten Pidie pada bulan Desember-Mei 2023. Pengumpulan data di lakukan dengan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dan di uji menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan analisis chi square. Hasil uji chi square diketahui ada hubungan status gizi balita dengan kejadian stunting pada tahun 2020, 2021, dan 2022 dengan P-value secara berturut turut (0,001), (0,002), (0,004). Ada hubungan usia balita dengan kejadian stunting pada tahun 2020, 2021, dan 2022 dengan P-value secara berturut turut (0,001), (0,002), (0,002). Tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada tahun 2020 dan 2021 dengan P-value berturut (0,673), (0,603). Ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada tahun 2021 dengan Pvalue (0,006). Kesimpulan terdapat hubungan antara status gizi balita, dan usia balita dengan kejadian stunting selama pada tahun 2020-2022, tidak hubungan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada tahun 2020-2021, namun ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada tahun 2022.
Analysis of the Utilization of Posbindu for Non-Communicable Diseases among the Elderly in the Region Kerja Public Health Center Kuta Krueng District of Pidie Jaya Sibrina; Aramico, Basri; Azwar, Eddy
International Journal of Applied Research and Sustainable Sciences Vol. 2 No. 4 (2024): April 2024
Publisher : MultiTech Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59890/ijarss.v2i4.1671

Abstract

The Integrated Development Post for Non-Communicable Diseases (Posbindu PTM) is one of the facilities that involves community participation in carrying out early detection and monitoring of NCD risk factors. Quantitative research with a cross-sectional approach. The population of all elderly people in the Kuta Krueng Health Center working area is 581 people. The sample was 85 people. The research results showed that 76.5% did not utilize Posbindu PTM. The research conclusion is that there is a relationship between family support (p-value 0.034), physical condition (p-value 0.016), perceived benefits (p-value 0.000), knowledge (p-value 0.004) and the use of Posbindu PTM. Efforts are needed to increase family support, improve physical condition, perception of benefits, and increase knowledge of elderly people about non-communicable diseases and efforts to prevent them