Beban penyakit TB menjadi semakin berat dengan meningkatnya kasus diabetes mellitus (DM). Seseorang yang terdiagnosa DM memiliki resiko terinfeksi TB sebesar 3,11 kali. Penatalaksanaan pengobatan TB-DM lebih sulit karena interaksi obat anti-TB (OAT)-obat antidiabetes (OAD) dan efek samping obat. Pendekatan yang dilakukan diantaranya adalah dengan memberikan Pendidikan Kesehatan Penatalaksanaan tentang TB dengan DM pada Kader TB sebagai upaya preventif bagi seseorang untuk terhindar dari TB atau DM. Pendidikan Kesehatan merupakan kegiatan yang memberikan edukasi dengan metode ceramah dan diskusi menggunakan PPT dan leaflet. Selain itu, tim menggunakan kuesioner yang berisi karakteristik responden dan motivasi kerja. Pada kegiatan ini kader yang akan diberikan Pendidikan Kesehatan 19 kader dari 13 desa wilayah kerja PKM Karang Intan 2. Evaluasi peserta dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan sistem tanya jawab dan diskusi. Dari hasil pendidikan kesehatan, didapatkan sebanyak 70% dari responden mampu menjawab evaluasi dari tim penyuluh. Selain itu, hasil kuesioner didapatkan mayoritas kader TB mempunyai motivasi kerja tinggi yaitu 52,6%, sementara motivasi kerja rendah sebesar 47,4%. Kader TB yang memiliki pengetahuan baik dan motivasi kerja yang tinggi lebih banyak, diharapkan hal ini terkait pelaksanaan tugasnya semakin besar usaha dalam penemuan kasus TB BTA (+).