This Author published in this journals
All Journal ANDHARUPA
Abdul Majid Sutarya
Universitas Negeri Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penanda Budaya Visual pada Desain Kemasan Jamu Tradisional Banyuwangi Jawa Timur Abdul Majid Sutarya; Pujiyanto Pujiyanto
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol 8, No 02 (2022): June 2022
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v8i02.5313

Abstract

AbstrakJamu tradisional merupakan warisan budaya Indonesia diantara keragaman, hasil dari budaya yang memiliki keragaman jamu tradisional. Salah satunya daerah Banyuwangi yang merupakan penghasil jamu tradisional yang terdapat di wilayah Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes yang menganalisis elemen visual pada desain kemasan jamu Banyuwangi. Hasil dari penelitian ini adalah Konotasi, Denotasi dan Mitos dalam visual sangat tampak budaya yang terdapat pada desain kemasan jamu di Banyuwangi sehingga prinsip desain terbantuk seirama dan memiliki kesatuan. Hal ini membuat desain kemasan jamu melekat pada masyarakat Banyuwangi sehinga produsen mempertimbangkan elemen visual untuk memikat masyarakat dalam hal ini sebuah kebutuhan. Segmentasi yang ditujukan oleh produsen jamu dapat memikat dan membuat jamu tradisional Banyuwangi mempunyai jati diri identitas dalam desain Kemasan Jamu.Kata Kunci: Banyuwangi, desain kemasan, elemen visual, jamu tradisional, semiotika AbstractTraditional herbal medicine is Indonesia's cultural heritage among diversity, the result of a culture that has a diversity of traditional herbs. One of them is banyuwangi area which is a producer of traditional herbal medicine found in the East Java region. This research uses qualitative descriptive with Roland Barthes’s semiotics approach that analyze visual elements in the packaging design of Banyuwangi herbal medicine. The result of this study is Connotation, Denotation and Myth in visuals are very visible culture contained in the design of herbal medicine packaging in Banyuwangi so that the design principles are helped in harmony and have unity. This makes the design of herbal medicine packaging attached to the banyuwangi community so that manufacturers consider visual elements to lure the community in this case a need. Segmentation aimed at herbal medicine manufacturers can attract and make traditional Banyuwangi herbal medicine has an identity identity in the design of Jamu Packaging.Keywords: Banyuwangi, packaging design, semiotic, tradisional herbal medicine, visual element