Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tantangan Menuju Penerapan Sertipikat Elektronik Di Kota dan Kabupaten Magelang Susilo Widiyantoro; I.G. Nyoman Guntur; Nur Rahmanto; Dwi Wahyuningrum
Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area Vol. 10 No. 2 (2022): PUBLIKAUMA, DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/publika.v10i2.7452

Abstract

Penerapan kebijakan sertipikat tanah elektronik tidak mudah. Salah satu tantangan pelaksanaan kebijakan tersebut berasal dari lingkup eksternal jajaran Kementerian ATR/BPN, seperti pemerintah daerah setempat, masyarakat, dan sejumlah pihak terkait lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukenali permasalahan eksternal tersebut, yang secara khusus terjadi di wilayah Kota Magelang dan Kabupaten Magelang. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, dengan teknik wawancara dan dokumentasi sebagai teknik untuk pengumpulan data primer sedangkan data sekunder diperoleh dari kajian sejumlah pustaka dan peraturan perundang-undangan. Data-data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan analisis konten. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat sejumlah tantangan untuk mengimplementasikan sertipikat tanah elektronik seperti persoalan batas wilayah administrasi yang belum tuntas, ketiadaan kebijakan pembaharuan data pertanahan, faktor sosial masyarakat, dan lain sebagainya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya ketidaktuntasan dalam penetapan batas wilayah adminisitrasi dan budaya analog yang masih berkembang di kalangan masyarakat pemilik sertipikat yang ada di Kota Magelang dan di Kabupaten Magelang menjadi persoalan eksternal yang wajib diselesaikan agar kebijakan sertipikat tanah elektronik dapat dilaksanakan.
Pemanfaatan Informasi Geospasial Untuk Manajemen Bencana Dwi Wahyuningrum; Oktavia Dewi Alfiani; Adhiyatma Srinarbito
Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Vol 9, No 1sp (2022): Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA Edisi Spesial
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jigp.v9i1sp.9403

Abstract

Abstrak – Manajemen bencana menjadi salah satu prosedur penting yang dikembangkan pada wilayah yang sering mengalami kejadian bencana, salah satunya adalah di Indonesia. Berbagai jenis bencana yang terjadi seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung api, dan bencana lainnya mengharusnya sistem manajemen kebencanaan yang dibangun harus memiliki kelengkapan data dan informasi. Salah satu jenis data dan informasi penting yang harus tersedia adalah data yang memiliki aspek lokasi, yaitu data dan informasi geospasial. Berbagai metode dilakukan untuk menyediakan data dan informasi geospasial dalam mewujudkan sistem manajemen bencana yang handal dan akurat. Beberapa metode tersebut adalah pengukuran GNSS, penginderaan jauh, fotogrametri, dan Sistem Informasi Geospasial (SIG). Metode-metode geospasial dilaksanakan di setiap tahap siklus bencana. Dengan memanfaatkan informasi geospasial maka dapat melengkapi sistem dan proses manajemen bencana dalam hal ketersediaan data yang akurat, efektif, dan terbarukan. Hal ini memudahkan proses diseminasi informasi kebencanaan, baik untk pelaporan, visualisasi kondisi, dan pengambilan kebijakan. Kata Kunci: geospasial, sig, data spasial, manajemen bencana, mitigasi Abstract – Disaster management is one of the important procedures developed in areas that frequently experience disasters, one of which is Indonesia. Various types of disasters occur such as floods, landslides, earthquakes, tsunamis, volcanoes, and other disasters. The disaster management system that is built must have complete data and information. One type of important data and information that must be available is data that has a locational aspect; namely geospatial data and information. Various methods are used to provide geospatial data and information in creating a reliable and accurate disaster management system. Some of these methods are GNSS measurements, remote sensing, photogrammetry, and Geospatial Information Systems (GIS). Geospatial methods are implemented at each stage of the disaster cycle. Utilizing geospatial information can complement disaster management systems and processes in terms of the availability of accurate, effective, and renewable data. This facilitates the dissemination process of disaster information, for reporting, visualizing conditions, and making policies.  Keywords: geospatial, gis, spatial data, disaster management, mitigation
Implementasi Analisis Spasial Berbasis Sistem Informasi Geografis Untuk Prediksi Awal Tingkat Kerawanan Bencana Tsunami di Kecamatan Sinjai Utara, Sulawesi Selatan Dwi Wahyuningrum; Lia Lidyani; Naufal Setiawan
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 3, No 1 (2023): April Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.525 KB) | DOI: 10.31315/imagi.v3i1.9554

Abstract

Salah satu kecamatan yang ada di Sulawesi Selatan yang memiliki letak geografis dekat dengan laut adalah Kecamatan Sinjai. Kecamatan ini memiliki sebuah pulau yang terpisah dari daratan utamanya yaitu Pulau Sembilan. Hal ini menjadikan Kecamatan Sinjai Utara memiliki kekayaan sumber daya alam berupa ikan, terumbu karang, dan makhluk laut lainnya, yang tentunya memberikan dampak positif di aspek ekonomi dan pariwisata. Kedekatannya dengan laut membuat wilayah ini perlu untuk mengantisipasi terjadinya bencana laut, salah satunya adalah tsunami. Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan studi dan analisis kondisi geografis terhadap parameter-parameter untuk mengetahui tingkat kerawanan tsunami. Data geografis berupa peta rupa bumi Indonesia, DEMNAS, dan BATNAS dari geoportal nasional Indonesia digunakan untuk menganalisis kerawanan secara spasial. Metode yang digunakan adalah metode analisis spasial seperti proximity, overlay dan geoprocessing. Selanjutnya pemberian skor dan bobot serta klasifikasi dan simbologi juga digunakan untuk memberikan hasil yang lebih baik. Hasil yang diperoleh adalah sebuah peta kerawanan tsunami yang menampilkan tingkat kerawanan. Tingkat kerawanan tersebut dikategorikan menjadi lima kelompok mulai dari kerawanan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, hingga sangat tinggi. 
Visualization of Islamic Boarding School Location at Yogyakarta with Web-Based Geodesain Oktavia Dewi Alfiani; Dwi Wahyuningrum; Shoffan Saifullah; Haekal Haekal
Telematika Vol 20, No 3 (2023): Edisi Oktober 2023
Publisher : Jurusan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/telematika.v20i3.10885

Abstract

Purpose: This research produces a webGIS design that presents the geospatial location of buildings in the Krapyak Yogyakarta boarding school area to facilitate users outside the area when heading to the location of the boarding school whose buildings are scattered.Design/methodology/approach: By combining aerial photos from UAV mapping with Open Street Map. The combined results of both maps are presented in a webGIS built from HTML, CSS and OpenLayers scripting.Findings/result: Building a webGIS to present information on the location of Krapyak Islamic boarding schools that has been equipped with corrected coordinates and routes from the iconic city of Yogyakarta so that immigrants from outside the area can easily understand the use of the webgis. Originality/value/state of the art: From previous research, webGIS development only uses maps presented through openstreetmap where if users use existing online navigation applications have different coordinate system references (Soraya R, 2018). So by equalizing the map reference by combining the results of UAV mapping and correcting the shape of the building presented on openstreetmap, the spatial information from the webgis will have a position accuracy that is more in line with the truth.