Septiansyah Tanjung
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Merayakan Anekarasa: Membangun Multikulturalisme melalui Pembelajaran Sejarah Kuliner di Kota Medan Septiansyah Tanjung; Wawan Darmawan
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 11 No 2 (2022): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPS.112.03

Abstract

The writing of this paper derives from multicultural life in Indonesia, especially Medan, and how to develop the values of multiculturalism among students through history learning. The concept of multicultural education in history learning is then integrated by elaborating local historical studies in the form of culinary development from students’ surroundings. The method used in writing this paper is by developing conceptual ideas through the analysis of literary sources and also oral sources using the historical method. Historical learning that applies multicultural education as a learning goal to instill the values of multiculturalism needs to develop content based on curriculum documents. Core Competencies and Basic Competencies in Indonesian History lessons are the main subjects developed for the aspects of local historical events. This learning management should pay attention to well-formulated planning, organizing, implementation, and evaluation so that the learning objectives can be achieved. The values of multiculturalism formed in students such as recognition, appreciation, and respect, and also learning different cultures through the learning process is believed to be a social capital that can create a harmonization in Indonesia with Bhinneka Tunggal Ika.
Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dalam Menulis Pengalaman Historis Keluarga melalui Pembelajaran Sejarah Konstruktivistik Septiansyah Tanjung; Nana Supriatna; Wawan Darmawan
Yupa: Historical Studies Journal Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.007 KB) | DOI: 10.30872/yupa.v6i1.1071

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan kolaborasi dalam menulis pengalaman historis keluarga bagi siswa Kelas 10 IIS 3 di SMA Negeri 1 Pangkalan Susu melalui desain pembelajaran sejarah konstruktivistik. Metode yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas model Elliot dengan 35 siswa sebagai subjek penelitian. Pengumpulan data memanfaatkan observasi untuk mengamati aktivitas kolaborasi kelompok, penilaian antar teman untuk mengukur peningkatan keterampilan kolaborasi, dan penilaian produk untuk menilai laporan menulis pengalaman historis keluarga. Temuan data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan desain pembelajaran sejarah konstruktivistik mampu meningkatkan keterampilan kolaborasi dalam menulis pengalaman historis keluarga pada siswa Kelas 10 IIS 3 SMA Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2021-2022. Pada Siklus I, hasil observasi aktivitas kolaborasi kelompok mendapatkan rata-rata skor 27 (Cukup) dan sebanyak 74% atau 26 siswa lulus KKM 70 pada pengukuran keterampilan kolaborasi. Kemudian, rata-rata kelompok memperoleh skor 73,8 untuk penilaian menulis pengalaman historis keluarga (Cukup). Pelaksanaan Siklus II mampu memperbaiki aktivitas kolaborasi kelompok dengan skor rata-rata 34,4 (Baik) dan pengukuran peningkatan keterampilan kolaborasi menunjukkan 86% atau 30 siswa lulus KKM. Pada penilaian menulis pengalaman historis keluarga, rata-rata skor kelompok naik menjadi 81,4 (Baik). Peningkatan terjadi pada Siklus III dengan skor rata-rata observasi adalah 39,8 (Baik) dan 94% atau 33 siswa lulus KKM pengukuran peningkatan keterampilan kolaborasi. Pada penilaian produk, seluruh kelompok mendapatkan rata-rata skor 88 yang termasuk kategori mutu Baik.
PEMBELAJARAN SEJARAH BERWAWASAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA MENGGUNAKAN BANGUNAN KEAGAMAAN HISTORIK DI KOTA MEDAN Septiansyah Tanjung; Agus Mulyana
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v6i1p152-163

Abstract

This article backgorunds departs from the diversity of beliefs in Indonesia, especially in the city of Medan and how to achieve inter-religious harmony through learning history. Concepts and facts about the condition of religious life in Indonesia are presented in the discussion of this article. Then, how to achieve harmony through education is explained conceptually through a history learning approach. Historical learning with the perspective of inter-religious harmony is a historical lesson that integrates the values of tolerance in the life of religious plurality. The development of this learning can raise local content and optimize historical heritage as a learning resource. Religious buildings, in this case houses of worship, are historical commodities that have the potential to be used in learning history with the perspective of inter-religious harmony. Good learning planning can realize the internalization of the values of recognition, respect and tolerance in the plurality of religions in the city of Medan through learning history. But in its development, history teachers must still refer to the demands of the applied curriculum. Harmonization pursued through learning history is believed to be an important social capital to create stability in national development. Latar belakang penulisan artikel ini berangkat dari keberagaman berkeyakinan di Indonesia khususnya di Kota Medan dan bagaimana mewujudkan kerukunan antar umat beragama melalui pembelajaran sejarah. Konsep dan fakta data kondisi kehidupan beragama di Indonesia disajikan dalam pembahasan artikel ini. Kemudian, bagaimana upaya-upaya mewujudkan keharmonisan tersebut melalui pendidikan diuraikan secara konseptual melalui pendekatan pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah berwawasan kerukunan antar umat beragama adalah pembelajaran sejarah yang mengintegrasikan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan pluralitas beragama. Pengembangan pembelajaran tersebut dapat mengangkat konten-konten lokal dan mengoptimalkan peninggalan sejarah sebagai sumber belajar. Bangunan-bangunan keagamaan dalam hal ini rumah ibadah merupakan komoditi sejarah yang sangat potensial digunakan dalam pembelajaran sejarah berwawasan kerukunan antar umat beragama. Perencanaan pembelajaran yang baik dapat mewujudkan internalisasi nilai-nilai pengakuan, penghormatan, dan toleransi dalam pluralitas beragama di Kota Medan melalui pembelajaran sejarah. Namun dalam pengembangannya, guru sejarah harus tetap mengacu kepada tuntutan kurikulum yang diterapkan. Harmonisasi yang diupayakan melalui pembelajaran sejarah ini diyakini sebagai suatu modal sosial penting untuk menciptakan stabilitas dalam pembangunan bangsa.