Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLIKASI PERUBAHAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENURUNAN TARIF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM Yosephine Adinda D S; Tifani Rizki Dianisa; Ghina Khalda Naila; Heri Indrajat; Muhammad Haikal Arsya; Asianto Nugroho; Sapto Hermawan
Jurnal Komunitas Yustisia Vol. 5 No. 3 (2022): November, Jurnal Komunitas Yustisia
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jatayu.v5i3.55726

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi perubahan sistem pembayaran dan penurunan tarif pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif. Data sekunder berasal dari literature review yang kemudian dikualifikasi dan dikuantifikasi untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengaruh penerapan modernisasi administrasi perpajakan melalui e-digital belum sesuai dengan harapan. Artinya, banyak wajib pajak, termasuk UMKM, yang memiliki keterbatasan pengetahuan tentang kemajuan teknologi informasi, selain mengalami kesulitan ekonomi di masa pandemi Covid 19. Dampak kebijakan perpajakan terkait penurunan tarif pajak dan berbagai fasilitas pemberian insentif, relaksasi, dan pengembalian pajak (restitusi) kepada UMKM berdampak pada peningkatan kepatuhan dan kelancaran pembayaran kewajiban. utang pajak wajib pajak. Ini merupakan salah satu bentuk perlindungan pemerintah terhadap warganya.
PEMBERDAYAAN LEGALITAS PRODUK LOKAL USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH MELALUI PROGRAM HIBAH MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI DESA PUNTUKREJO Reza Ilham Maulana; Aldi Rizki Khoiruddin; Kadek Dwi Ariani; Tifani Rizki Dianisa; Zufar Maulana Ar-Razaq; Andini Timoer Putri; Keisya Kalyana Mahdy; Yundha Rachmawati; Martina Radin; Elma Dzakya Salsabila Rein Hart; Rysca Indreswari; Muhammad Rustamaji
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Examining the development of the number of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Puntukrejo Village, Ngargoyoso District, Karanganyar Regency, where in 2019 there were 15 MSME actors, then increased by 30 MSMEs in 2020, until the latest data on the number of existing MSMEs reached 50 SMEs. The development of the number of MSMEs and the products of Puntukrejo Village is not proportional to the awareness of MSME actors on the importance of managing the legal aspects of MSME products and registering trademark rights to the Directorate General of Intellectual Property of the Ministry of Law and Human Rights. Therefore, with the problem of the legality aspect of MSMEs and the registration of trademark rights, the service team realized a solution idea to be able to overcome these problems. The service team's service activities are carried out based on the Participatory Rural Appraisal (RPA) method. The purpose of the service is to raise awareness and the active role of MSME actors in Puntukrejo Village in managing the legality of MSMEs and registering Brand Rights. In addition, the service team carried out this activity through the MBKM (Merdeka Belajar Merdeka Campus) program. The form of activities carried out are projects in villages ranging from data collection, socialization, assistance in managing the legal aspects of MSMEs, registration of trademark rights, commercialization to preparing reports and publications. As a result of this activity in the form of completing the legality aspect for MSME actors, the creation of a Trademark Rights certificate for MSME actors in Puntukrejo Village, understanding of the commercialization of Trademark Rights for superior products of Puntukrejo Village, and the independence of Puntukrejo Village MSMEs in developing Mark Rights. Abstrak Menelaah perkembangan jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang mana pada tahun 2019 terdapat 15 pelaku UMKM, kemudian meningkat sebanyak 30 UMKM pada 2020, hingga data terakhir jumlah UMKM yang ada mencapai 50 UMKM. Perkembangan jumlah UMKM dan produk-produk Desa Puntukrejo tersebut tidak sebanding dengan kesadaran pelaku UMKM akan pentingnya mengurus aspek legalitas produk UMKM dan mendaftarkan Hak Merek kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan HAM. Oleh karena itu, dengan adanya permasalahan terhadap aspek legalitas UMKM dan pendaftaran Hak Merek ini, tim pengabdi mewujudkan ide solutif untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian tim pengabdi laksanakan berdasarkan metode Participatory Rural Apprasial (RPA). Tujuan pengabdian adalah menumbuhkan kesadaran dan peran aktif pelaku UMKM Desa Puntukrejo dalam mengurus legalitas UMKM serta mendaftarkan Hak Merk. Selain itu, tim pengabdi melaksanakan kegiatan ini melalui program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Bentuk kegiatan yang dilakukan yakni proyek di desa mulai dari pendataan, sosialisasi, pendampingan pengurusan aspek legalitas UMKM, pendaftaran Hak Merek, komersialisasi hingga penyusunan laporan dan publikasi. Sebagai hasil dalam kegiatan ini berupa telengkapinya aspek legalitas bagi pelaku UMKM, terciptanya sertifikat Hak Merek bagi para pelaku UMKM di Desa Puntukrejo, pemahaman mengenai komersialisasi Hak Merek produk unggulan Desa Puntukrejo, serta mandirinya UMKM Desa Puntukrejo dalam mengembangkan Hak Merek.
OPTIMASI COMMUNITY BASED TOURISM DAN PENGUATAN UMKM BERBASIS ONE VILLAGE ONE PRODUCT UNTUK MENGEMBANGKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DESA BANYUANYAR BOYOLALI Dina Rahmasari; Kenny Reyza Feranda; Tifani Rizki Dianisa; Merinda Putri Dewi; Yundha Rachmawati; Aditya Wisnu; Fitri Wulandari; Manda Ardianingrum; Putri Balqis Salsabila; Tsabbita Ahmilul Husna; Akri Winarto; Akhmad Faahim Fannani; Kadek Merry Parwati; Kharisma Mayang
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The establishment of Banyuanyar Village as a tourism village is a form of realization of the mandate contained in the 2020-2024 RPJMN. The designation, which was made two years ago, has not yet provided significant income generation due to the absence of tourist destinations as leverage for tourist visits and the limited scale of production and marketing of UMKMs because they do not yet have business legality. Based on these problems, the PPK Ormawa KSP "Principium" Team as a service team collaborated with Banyuanyar Village to formulate a solution in the form of community service and empowerment through the initiation of the development of Barendo Coffee Land and Nature Camp as a superior icon that aims to attract tourist visits and institutional strengthening of tourism village managers and UMKMs based on one village one product (OVOP) through training in business legality, tourism management, and online marketing. The service and empowerment method applied is Participatory Rural Appraisal (PRA) by emphasizing active community participation in the development of tourist villages. The results of this service and empowerment have an impact on the strengthening of the Banyuanyar tourism village management institution, the registration of business legality in the form of NIB, PIRT, and the Oveje (Omah Varian Jahe) brand in class 29, the "Omah Susu Cowboy" brand in class 29, and the NIB and service brand of the Banyuanyar Coffee Campus IKM, the construction of the Barendo Coffee Land and Nature Camp, and increased sales of UM products. Abstrak Penetapan Desa Banyuanyar sebagai desa wisata merupakan bentuk perwujudan mandat yang tertuang pada RPJMN Tahun 2020-2024. Penetapan yang dilakukan dua tahun silam, ternyata belum memberikan income generating yang signifikan yang disebabkan belum adanya destinasi wisata sebagai daya ungkit kunjungan wisatawan dan terbatasnya skala produksi serta pemasaran UMKM karena belum memiliki legalitas usaha. Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim PPK Ormawa KSP “Principium” sebagai tim pengabdi berkolaborasi dengan Desa Banyuanyar merumuskan ide solutif dalam bentuk pengabdian dan pemberdayaan Masyarakat melalui inisiasi pembangunan Barendo Coffee Land and Nature Camp sebagai icon unggulan yang bertujuan untuk menggaet kunjungan wisatawan serta penguatan kelembagaan pengelola desa wisata dan UMKM berbasis one village one product (OVOP) melalui pelatihan legalitas usaha, manajemen pengelolaan wisata, dan online marketing. Metode pengabdian dan pemberdayaan yang diterapkan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan menekankan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan desa wisata. Hasil dari pengabdian dan pemberdayaan ini memberikan dampak pada menguatnya kelembagaan pengelola desa wisata Banyuanyar, terdaftarnya legalitas usaha berupa NIB, PIRT, dan merek Oveje (Omah Varian Jahe) di kelas 29, merek “Omah Susu Cowboy” di kelas 29, serta NIB dan merek jasa IKM Kampus Kopi Banyuanyar, terbangunnya Barendo Coffee Land and Nature Camp, dan meningkatnya penjualan produk UMKM dan jumlah kunjungan wisatawan.