Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya studi tentang pengasuhan anak yang menggunakan analisis teori Barat seperti parenting style Baumrind yang merujuk pola asuh terbaik adalah pola asuh demokratis. Hal ini menyebabkan standar pengasuhan setiap negara selalu didefinisikan seragam, yakni pola asuh demokratis. Padahal pengasuhan dapat berbeda di setiap negara berdasarkan perbedaan latar belakang geografis dan kulturnya. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia memiliki ciri khas dalam pengasuhan anak dan mengungkap pengasuhan mainstream. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur, literatur yang digunakan terbit dari tahun 2012-2022 yang telah diseleksi. Teknik analisis menggunakan Miles & Huberman terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki alternatif pengasuhan yang dilihat dari aspek histori, budaya, dan karakteristik masyarakatnya, yang kemudian dibahas pada 3 bagian temuan, yakni masyarakat Indonesia dan budayanya, budaya kolektivisme vs individualisme di Indonesia, dan keberagaman etnoparenting Indonesia.