This Author published in this journals
All Journal JURNAL AGROHITA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) AKIBAT PEMBERIAN NAUNGAN DAN ZAT PENGATUR TUMBUH Dewi Silvia Putri; Eny Fuskhah; Sutarno Sutarno
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 4 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i4.7268

Abstract

Kebutuhan bayam merah mengalami fluktuasi dan produksinya perlu ditingkatkan untuk mencapai kebutuhan. Penggunaan naungan dan pemberian zat pengatur tumbuh giberelin harapannya bisa menjadi salah satu usaha guna meningkatkan pertumbuhan serta produktivitas bayam merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi bayam merah dengan perbedaan intensitas dan dosis zat pengatur tumbuh giberelin. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (split plot design) pada RAK, dengan perlakuan intensitas naungan (0, 50, 60, dan 70%) sebagai petak utama, dan perlakuan dosis zpt giberelin (0, 100, 200, dan 300 ppm) sebagai anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan naungan tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang, panjang akar, dan volume akar, tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan bobot segar tanaman. Pemberian giberelin tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, panjang akar, dan volume akar tanaman, serta terdapat interaksi antara penggunaan naungan dengan pemberian giberelin pada tanaman. daerah daun. Penggunaan naungan 50% memberikan hasil terbaik dalam hal tinggi tanaman, luas daun, dan berat segar tanaman. Penggunaan naungan 50% dan pemberian giberelin 100 ppm memberikan hasil yang optimal terhadap luas daun tanaman. Disimpulkan bahwa penggunaan intensitas naungan lebih dari 60% pada budidaya bayam merah sangat tidak dianjurkan.