Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEK PEMBERIAN INFUSA DAN EKTRAK KAYU CENDANA (SANTALUM ALBUM LINN.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH RATTUS NORVEGICUS DIABETIK YANG DIINDUKSI ALOKSAN supri hartini; I Gede Andika Sukarya; Dwi Setyo Prihandono
Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 4 No. 2 (2022): Volume 4, Nomor 2, November 2022
Publisher : Prodi S1 Farmasi, Universitas Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v4i2.455

Abstract

Prevalensi Diabetes Mellitus saat ini mengalami peningkatan. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan jumlah penderita dan kejadian kematian yang disebabkan karena penyakit tersebut dan komplikasinya. Pemanfaatan tanaman obat sebagai terapi tambahan pada kasus diabetes telah banyak dikembangkan. Salah satu ramuan tradisional maksyarakat Kalimanantan adalah penggunaan kayu Cendana (Santalum album linn). Santalum merupakan endemik di Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan pengaruh pemberian infusa dan ektrak kayu cendana (Santalum album Linn.) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan dengan pembandingan dan kombinasi metformin serta glukosa monohidrat sebagai zat induksinya. Desain penelitian pretest and postest with control group design. Besar sampel penelitian ditentukan dengan rumus Federer dan didapatkan sampel 4 ekor tiap kelompok. Semua kelompok hewan uji diinduksi dengan aloksan secara intraperitoneal. Kemudian setelah 4 hari diinduksi aloksan, dilakukan pengukuran kadar gula darah prettest yang sebelumnya telah dipuasakan selama 8 jam dengan tetap diberikan minum. Setelah pemberian perlakuan berupa control, infusa kayu cendana, ektrak kayu cendanan, kombinasi ektrak maupun infusa kayu cendana ditambah metformin selama 15 hari berturut-turut, hewan uji diukur kadar gula darah Posttest yang sebelumnya dipuasakan selama 8 jam dengan tetap diberikan minum. Hasil penelitian pemberian infusa maupun ektrak cendana (Santalum album Linn.) dapat penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) diabetik. Tidak ada efek bermakna kombinasi infusa kayu cendana (Santalum album Linn.) dengan metformin terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) diabetik.
PENGARUH ANTIHISTAMIN TABAT BARITO (FICUS DELTOIDEA) PADA Rattus novergicus YANG DIINDUKSI OVALBUMIN I Gede Andika Sukarya; Supri Hartini; Dwi Setyo Prihandono
Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 4 No. 2 (2022): Volume 4, Nomor 2, November 2022
Publisher : Prodi S1 Farmasi, Universitas Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v4i2.459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberuai Ekstrak Tabat Barito (Ficus deltoidea) (FD) dengan melihat perubahan Eosinofil dan C-Reactif Protein (CRP) dan peran ekstrak Ficus deltoidea (FD) sebagai antihistamin pada tikus yang di induksi ovalbumin. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan Subjek penelitian yang akan digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dewasa galur Sprague dawley. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan di Laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. Tikus yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus)dibagi 3 kelompok perlakuan masing-masing 7 ekor tikus per kelompok Tikus. Tikus kelompok pertama tanpa perlakuan sebagai kontrol. Kelompok tikus kedua injeksi dengan cairan ovalbumin sebanyak 1 ml sebagai kelompok tikus alergi. Tikus kelompok ketiga diinjeksikan ovalbumin sebanyak 1 ml dan diberikan ekstrak Ficus deltoidea (FD) melalui oral menggunakan jarum sonde dengan dosis 0,3 mg sebanyak 2 kali sehari selama 7 hari. Pada hari ke-7 dilakukan pengambilan darah dan dilakukan pemeriksaan hitung jumlah eosinofil dan kadar CRP pada masing masing kelompok. Data hasil penelitian pemberian ekstrak FD nilai eosinofil 1,486 % lebih rendah dari nilai eosinofil pada tikus alergi dengan nilai 4%. Kadar CRP pada tikus diberika FD dengan rata-rata 4,286 mg/L lebih rendah dari tikus alergi sebesar 9,429 mg/L. Ada pengaruh pemberian ekstrak Ficus deltidea (FD) pada tikus alergi dengan penurunan kadar Eosinofil dan penurunan Kadar C-Reactif Protein (CRP) dibandingan dengan tikus alergi. Sehingga Tabat barito (FD) berpotensi sebagai anti alergi.
EFEK PEMBERIAN INFUSA DAN EKTRAK KAYU CENDANA (SANTALUM ALBUM LINN.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH RATTUS NORVEGICUS DIABETIK YANG DIINDUKSI ALOKSAN supri hartini; I Gede Andika Sukarya; Dwi Setyo Prihandono
Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 4 No. 2 (2022): Volume 4, Nomor 2, November 2022
Publisher : Prodi S1 Farmasi, Universitas Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v4i2.455

Abstract

Prevalensi Diabetes Mellitus saat ini mengalami peningkatan. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan jumlah penderita dan kejadian kematian yang disebabkan karena penyakit tersebut dan komplikasinya. Pemanfaatan tanaman obat sebagai terapi tambahan pada kasus diabetes telah banyak dikembangkan. Salah satu ramuan tradisional maksyarakat Kalimanantan adalah penggunaan kayu Cendana (Santalum album linn). Santalum merupakan endemik di Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan pengaruh pemberian infusa dan ektrak kayu cendana (Santalum album Linn.) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan dengan pembandingan dan kombinasi metformin serta glukosa monohidrat sebagai zat induksinya. Desain penelitian pretest and postest with control group design. Besar sampel penelitian ditentukan dengan rumus Federer dan didapatkan sampel 4 ekor tiap kelompok. Semua kelompok hewan uji diinduksi dengan aloksan secara intraperitoneal. Kemudian setelah 4 hari diinduksi aloksan, dilakukan pengukuran kadar gula darah prettest yang sebelumnya telah dipuasakan selama 8 jam dengan tetap diberikan minum. Setelah pemberian perlakuan berupa control, infusa kayu cendana, ektrak kayu cendanan, kombinasi ektrak maupun infusa kayu cendana ditambah metformin selama 15 hari berturut-turut, hewan uji diukur kadar gula darah Posttest yang sebelumnya dipuasakan selama 8 jam dengan tetap diberikan minum. Hasil penelitian pemberian infusa maupun ektrak cendana (Santalum album Linn.) dapat penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) diabetik. Tidak ada efek bermakna kombinasi infusa kayu cendana (Santalum album Linn.) dengan metformin terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) diabetik.
PENGARUH ANTIHISTAMIN TABAT BARITO (FICUS DELTOIDEA) PADA Rattus novergicus YANG DIINDUKSI OVALBUMIN I Gede Andika Sukarya; Supri Hartini; Dwi Setyo Prihandono
Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 4 No. 2 (2022): Volume 4, Nomor 2, November 2022
Publisher : Prodi S1 Farmasi, Universitas Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v4i2.459

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberuai Ekstrak Tabat Barito (Ficus deltoidea) (FD) dengan melihat perubahan Eosinofil dan C-Reactif Protein (CRP) dan peran ekstrak Ficus deltoidea (FD) sebagai antihistamin pada tikus yang di induksi ovalbumin. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan Subjek penelitian yang akan digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dewasa galur Sprague dawley. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan di Laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. Tikus yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus)dibagi 3 kelompok perlakuan masing-masing 7 ekor tikus per kelompok Tikus. Tikus kelompok pertama tanpa perlakuan sebagai kontrol. Kelompok tikus kedua injeksi dengan cairan ovalbumin sebanyak 1 ml sebagai kelompok tikus alergi. Tikus kelompok ketiga diinjeksikan ovalbumin sebanyak 1 ml dan diberikan ekstrak Ficus deltoidea (FD) melalui oral menggunakan jarum sonde dengan dosis 0,3 mg sebanyak 2 kali sehari selama 7 hari. Pada hari ke-7 dilakukan pengambilan darah dan dilakukan pemeriksaan hitung jumlah eosinofil dan kadar CRP pada masing masing kelompok. Data hasil penelitian pemberian ekstrak FD nilai eosinofil 1,486 % lebih rendah dari nilai eosinofil pada tikus alergi dengan nilai 4%. Kadar CRP pada tikus diberika FD dengan rata-rata 4,286 mg/L lebih rendah dari tikus alergi sebesar 9,429 mg/L. Ada pengaruh pemberian ekstrak Ficus deltidea (FD) pada tikus alergi dengan penurunan kadar Eosinofil dan penurunan Kadar C-Reactif Protein (CRP) dibandingan dengan tikus alergi. Sehingga Tabat barito (FD) berpotensi sebagai anti alergi.
EFEK PEMBERIAN DAUN KETEPENG (CASSIA ALATA L) TERHADAP KADAR GAMMA-GT (GAMMA GLUTAMYL TRANSFERASE) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN ALERGI Nada Sifa Sabda Nabila; I Gede Andika Sukarya; Dini Indriaty Yusran
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 7, No 3 (2023): JULI: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNIT
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v7i3.20676

Abstract

Reaksi alergi merupakan sesuatu hal yang menyimpang dari tubuh yang dapat menimpa dan dirasakan oleh siapa saja baik dari bayi hingga dewasa. Reaksi alergi yang biasa terjadi yaitu munculnya rasa gatal pada mata, mata berair, dan bersin. Reaksi alergi maupun inflamasi dapat meningkatkan kadar enzim GGT (Gamma Glutamyl Transferase).  Pemeriksaan kadar GGT dapat dilakukan untuk mengetahui kelainan maupun kerusakan pada hati akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, penyakit perlemakan pada hati dan inflamasi. Kebaruan penelitian ini karena menganalisis efek pemberian daun ketepeng (Cassia Alata L) terhadap kadar Gamma-GT (Gamma Glutamyl Transferase) pada mencit (Mus Musculus) jantan alergi. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek pemberian daun ketepeng terhadap kadar GGT pada mencit jantan alergi sebagai petanda alergi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni (True Experimen Reseacrh) dengan desain Pretest and Posttest-Only Control Group Design dengan menggunakan 27 ekor hewan coba berupa mencit jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok mencit kontrol, kelompok mencit yang diinduksi dengan ovalbumin, dan kelompok mencit alergi yang diberi olesan daun ketepeng. Analisa data menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek pemberian daun ketepeng terhadap kadar GGT pada mencit jantan alergi dengan nilai p=0.000 (P-value 0.05). Kesimpulannya yakni terdapat efek pemberian daun ketepeng terhadap kadar GGT pada mencit jantan alergi.