Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sejarah Perjuangan Perempuan Indonesia Mengupayakan Kesetaraan Dalam Teori Feminisme Risma Fauzia
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 1 No. 4 (2022): Journal of Comprehensive Science (Jcs)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/jcs.v1i4.115

Abstract

Dilihat secara global perjuangan perempuan di Indonesia sebagai gerakan yang terjadi juga di berbagai negara. Pergerakan perempuan Indonesia memiliki sejarah yang panjang sejak sebelum kemerdekaan dan hingga saat ini. Tuntutan terhadap persamaan dimata hukum dan politik sudah diperjuangkan sejak sebelum masa kemerdekaan. Perjuangan yang dilakukan perempuan Indonesia bertujuan untuk mengupayakan kesetaraan hak yang diperjuangankan sebelum kemerdekaan hingga saat ini. Tinjauan terhadap studi gerakan perempuan tidak hanya memberi gambaran tentang perjuang perempuan namun menjelaskan juga tentang representasi gerakan perempuan didalam sejarahnnya. Studi tersebut dengan menuliskan sejarah perjuangn perempuan dilihat dari prespektif teori Feminisme dengan menggambarkan kedudukan dari perempuan vis a vis pemerintahan kolonial, nasionalisme dan adannya kekuasaan pasa saat setelah kemerdekaan. Beragam aliran dari teori hukum Feminisme yang dapat menjadi suatu acuan dalam melihat cara pandang dalam menganalisis keadilan perempuan sudah sejauh mana didapatkannya. Dapat dilihat juga gerakan perempuan Indonesia yang dilihat dari literatur asing dengan beberapa pendapat dari beberapa pengamat perempuan yang melihat dari berbagai problem yang terkait dengan hak perempuan. Perjuangan perempuan tidak terlepas dari salah satu perempuan Indonesia yang sangat dikenal memperjuangkan hak – hak perempuan yang berkaitan dengan pendidikan yaitu RA. Kartini. RA Kartini salah satu pejuang perempuan Indonesia dalam memperjuangkan hak perempuan yang dilakukan sebelum kemerdekaan. Sejarah dari perjuangan perempuan dapat kita tahu dari sebelum kemerdekaan, masa penjajahan jepang dan hingga saat ini. Seiring berkembangnya zaman terdapat teori Feminisme yang merupakan aliran ilmu baru yang menjadi dasar mengenai hubungan laki – laki dengan perempuan yang bertujuan memperkokoh hubungan sosial yang patriarkis
Diskriminasi Terhadap Kelompok Waria di Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta Andika Dwi Amrianto; Inggrit Prischa Maharany Kereh; Risma Fauzia; Rizka Masturah; Nikmatul Fajrin
Binamulia Hukum Vol. 12 No. 1 (2023): Binamulia Hukum
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37893/jbh.v12i1.185

Abstract

Pondok Pesantren Waria Al-Fatah didirikan dengan tujuan sebagai wadah untuk para santri waria dapat memperbaiki diri dan memberikan pemahaman tentang agama. Meskipun pembangunan pesantren ini bertujuan baik, pada dasarnya kelompok waria adalah kelompok yang rentan diskriminasi. Sehingga beberapa oknum masyarakat menganggap pondok pesantren waria ini sebagai bentuk penyelewengan terhadap kegiatan beribadah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viktimisasi terhadap waria korban diskriminasi serta bagaimana memberikan perlindungan hukum terhadap waria di pondok pesantren tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian normatif-empiris. Penelitian ini menggunakan teori viktimologi dan transgender serta konsep diskriminasi dan labeling sebagai kerangka konseptual. Hasil penelitian menunjukkan beberapa jenis viktimisasi yang terjadi kepada waria di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah seperti persekusi pembubaran pondok pesantren, diskriminasi persoalan ibadah, kekerasan seksual, kekerasan verbal, dan diskriminasi pekerjaan. Viktimisasi sekunder juga terjadi kepada waria dikarenakan adanya homophobia dari masyarakat maupun aparat penegak hukum. Upaya perlindungan hukum terhadap kaum minoritas dalam hal ini waria telah diupayakan oleh berbagai macam organisasi masyarakat pro-waria seperti IWAYA dan KEBAYA.