Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pulp Dan Kertas (Studi Kasus Sebelum Dan Sesudah Pandemi Covid-19) Ulfa Anggraini; Wiradinata Lambok Silaban; Yani Sara Bauti; Sandi Firmansyah; Ferry Irawan
Akuntansiku Vol 1 No 4 (2022)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/akuntansiku.v1i4.285

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan kinerja keuangan perusahaan kimia pada sub sektor pulp dan kertas, yaitu PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk., PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk., dan PT Fajar Surya Wisesa, Tbk., pada masa sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 (2019-2021). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif dengan cara membandingkan hasil analisis rasio keuangan, yang terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas, pada ketiga perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang meliputi laporan neraca dan laporan laba rugi yang diperoleh dari situs resmi Indonesia Stock Exchange (IDX). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk. yang memiliki rasio likuiditas yang cukup baik dibandingkan dengan 2 (dua) perusahaan lainnya. Berdasarkan rasio solvabilitas, PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk. dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk. mengalami perbaikan pada tahun 2021. PT Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk. satu-satunya yang konsisten mengalami peningkatan dalam rasio profitabilitas. Berdasarkan rasio aktivitas, PT Fajar Surya Wisesa, Tbk. memiliki kinerja paling bagus dibandingkan dua perusahaan lainnya dan lebih tahan terhadap dampak pandemi Covid-19.
Determinan Produk Domestik Regional Bruto (Studi Kasus Provinsi Sulawesi Tengah 2014-2021) Wiradinata Lambok Silaban; Masruri Muchtar; Pardomuan Robinson Sihombing
Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial (JIES) Vol 11, No 3 (2022): November 2022 (in press)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jies.v11i3.17855

Abstract

Provinsi Sulawesi Tengah adalah provinsi yang berhasil menorehkan pertumbuhan ekonomi yang positif bahkan ketika pandemi COVID-19 dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi PDRB Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2014-2021. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah PDRB Provinsi Sulawesi Tengah, sedangkan variabel independennya adalah IPM, jumlah penduduk, PAD, belanja daerah, penanaman modal asing, dan penanaman modal dalam negeri. Penelitian ini menggunakan data panel dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPM, PAD, belanja daerah, dan PMA berpengaruh positif dan signifikan, jumlah penduduk berpengaruh negatif dan tidak signifikan, sementara itu PMDN berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam merumuskan kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi semakin baik.      
Dampak Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah atas Kendaraan Bermotor terhadap Perekonomian Indonesia di Masa Pandemi: Pendekatan Tabel Input Output Wiradinata Lambok Silaban
JUDICIOUS Vol 3 No 2 (2022): Judicious
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/jdc.v3i2.1151

Abstract

Kebijakan fiskal insentif Pajak Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (GB STLG) untuk kendaraan bermotor ditujukan untuk menyelamatkan industri kendaraan bermotor roda empat di tengah pandemi Covid-19. Insentif yang membebankan belanja pajak sebesar Rp 4,9 triliun pada 2021 ini tentu diharapkan memberikan dampak yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Studi ini mengukur dampak ekonomi secara kuantitatif setelah penerapan insentif GB STLG pada tahun 2021. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Tabel IO Indonesia 2016 (185 produk) dan diketahui bahwa insentif GB STLG memberikan tambahan output ekonomi sebesar Rp12,6 triliun. Baterai dan produk baterai, produk, produk dasar besi dan baja, serta produk dan peralatan mesin listrik adalah yang paling terpengaruh dalam peningkatan output. Sementara itu, produk perhiasan, produk rokok, produk tembakau, produk tembakau olahan, dan sektor jasa dana pensiun paling sedikit terpengaruh dalam hal peningkatan output. Kebijakan ini terbukti efisien karena mendatangkan keuntungan ekonomi sebesar 2,58 kali lipat dari biaya yang dikeluarkan.