Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Daya Tarik Desa Wisata Mekar Sari Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Musmiratul Uyun; Juanita Juanita; Dhiafah Hera Darayani
Abdi Masyarakat Vol 4, No 2 (2022): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v4i2.4180

Abstract

Pengembangan sumber daya dan potensi pariwisata daerah dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Pemerintah Daerah Lombok Barat berupaya mendorong tumbuhnya desa-desa wisata berbasis potensi lokal untuk menciptakan destinasi-destinasi wisata baru, salah satunya yaitu Desa Mekar Sari, Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Untuk mengoptimalkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Desa Mekar Sari maka pengembangan dan pengelolaannya akan didorong menjadi Desa Wisata berbasis Agrowisata. Kegiatan yang dilakukan berupa membuat spot foto di lokasi wisata yang menjadi daya tarik bagi pengunjung dan melakukan promosi serta sosialisasi objek wisata Mekar Sari kepada masyarakat menggunakan media sosial berupa Facebook, Youtube dan Instagram. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar dan baik, masyarakat merasakan manfaat yang didapatkan, pembuatan spot foto memperindah tempat wisata yang ada sehingga menarik minat pengunjung untuk datang ke Desa Mekar Sari.
PENGARUH PERENDAMAN BETON MENGGUNAKAN FERMENTASI AIR NIRA TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BETON juanita _
JURNAL HANDASAH Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Handasah, Maret 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.487 KB)

Abstract

Dalam proses pembangunan suatu konstruksi kerap terjadi kesalahan dalam pengecoran akibat dari kelalaian pekerja konstruksi. Hal ini menyebabkan harus dibongkarnya konstruksi yang sudah dibuat. Untuk memudahkan proses penghancuran atau pembongkaran konstruksi, biasanya pekerja memanfaatkan air nira yang sudah di fermentasi (air nira yang berwarna merah muda) dengan cara menyiramkan air nira ke bagian yang ingin dihancurkan. Setelah disiram dengan air nira struktur beton menjadi lebih mudah dihancurkan. Air nira dari aren merupakan minuman khas tradisional yang diambil dari hasil fermentasi dari bahan gula dari sadapan tanaman aren (Arenga pinnata) yang disebut nira. Nira merupakan cairan manis yang mengucur dari tandan kelapa atau aren. Minuman nira yang sudah difermentasi memiliki pH asam dan mengandung alkohol 4-5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan beton normal yang direndaman menggunakan fermentasi air nira dibandingkan dengan beton normal yang direndam menggunakan air biasa. Benda uji berbentuk silinder yang berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. pengujian dilakukan pada saat benda uji berumur 28 hari, dengan jumlah benda uji sebanyak 12 buah silinder dimana 6 buah silinder untuk beton normal yang direndam dengan air biasa dan 6 buah silinder beton normal. Pengujian dilakukan pada saat benda uji berumur 28 hari dengan menggunakan alat Compression Testing Machine (CTM). Dari hasil penelitian didapatkan nilai kuat tekan beton normal (BN) sebesar 31,94 MPa dan nilai kuat tekan beton yang direndam menggunakan fermentasi air nira (BNFN) sebesar 25,34 MPa. Terjadi penurunan nilai kuat tekan beton sebesar 6,60 MPa atau 20,66% dari beton normal. Hal ini dikarenakan fermentasi air nira memiliki PH asam yang dapat merusak beton sehingga menurunkan nilai kuat tekan beton.
PENGARUH PENAMBAHAN KAWAT BENDRAT PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN _ Juanita; Dimas Renjani Putra
JURNAL HANDASAH Vol 1 No 1 (2021): maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.389 KB)

Abstract

Beton merupakan bahan utama konstruksi yang banyak digunakan saat ini dikarenakan mudah dibentuk sesuai keinginan dan harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, akan tetapi beton dianggap tidak mampu dengan baik menahan beban tarik. Kuat tarik beton dapat ditingkatkan dengan penambahan serat, salah satunya adalah serat kawat bendrat. Selain dihadapkan dengan permasalahan bagaimana cara meningkatkan kuat tarik beton, saat ini kebutuhan akan material bahan penyusun beton seperti pasir dan kerikil semakin sulit didapatkan dan eksploitasi yang berlebihan. Pada penelitian ini menggunakan serat kawat bendrat dengan variasi 4%; 6% dan 8%. Panjang serat kawat bendrat yang digunakan 50 mm dengan diameter 1 mm. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian kuat tekan beton dan kuat tarik belah beton. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai pengujian kuat tekan beton rata-rata pada beton normal 20.10 MPa, variasi 4% 19.34 MPa, 6% 20.95 MPa, 8% 21.51 MPa dan kuat tarik belah rata-rata pada beton normal 2.83 MPa, variasi 4% 2.95 MPa, 6% 3.21 MPa, 8% 3.96 MPa.
PENINGKATAN NILAI KUAT TEKAN DAN PERBAIKAN RETAK-RETAK PADA BETON DENGAN MENGGUNAKAN FIBER KAWAT BENDRAT BENTUK “Z” DENGAN 3 (TIGA) VARIASI CAMPURAN: Indonesia Juanita Juanita
J-ENSITEC Vol. 8 No. 01 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.478 KB) | DOI: 10.31949/jensitec.v8i01.1982

Abstract

Concrete is the main basic material used for the planning and design of widely used structures. This is because concrete has a very high compressive strength value when compared to other materials. However, concrete also has weaknesses, one of which is its brittle nature. Therefore, in this study, the use of Z-shaped bendrat wire will be carried out to increase the value of the compressive strength of concrete while improving the brittle nature of the concrete.In this study, bendrat wire fiber in the form of Z was used with a mixed variation of 0.5%, 0.75% and 1%. The number of test objects made is 12 pieces. The test was carried out when the specimen was 28 days old by using a Compression Testing Machine (CTM). From the results of the study, the average compressive strength value for normal concrete (SN) was 26.46 MPa, for Z-shaped bendrat wire fiber concrete with a mixed variation of 0.5% (SF1) the average compressive strength value was 27.27 MPa, for fiber concrete bendrat wire Z shape with a mixed variation of 0.75% (SF2) the average compressive strength value is 28.03 MPa, and for fiber concrete wire bendrat Z shape with a mixed variation of 1% (SF3) the average compressive strength value is 28.21 MPa. The more Z-shaped bendrat wire fibers added to the concrete mix, the higher the compressive strength value and the smaller the cracks that occur in the concrete.
PENINGKATAN NILAI KUAT GESER BETON DENGAN MENGGUNAKAN FIBER LOKAL KAWAT BENDRAT BENTUK “U” DAN “Z” DENGAN 3 VARIASI CAMPURAN: indonesia Juanita Juanita
J-ENSITEC Vol. 8 No. 02 (2022): May 2022
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.082 KB) | DOI: 10.31949/jensitec.v8i02.2460

Abstract

Concrete is the main basic material used for planning and designing building structures and is widely used as a building material. One of the efforts to improve the unfavorable properties of the concrete in this case is to add bendrat wire fiber to the concrete mix. In this study, bendrat wire fibers in the shape of "U" and "Z" were used with variations in the addition of fiber in the concrete mix of 0.5%, 0.75% and 1% of the cement weight. The bendrat wire used has a length of 60 mm and a diameter of 1 mm. The test specimens were made in the form of a double-L beam with dimensions (200 x 150 x 300) mm as many as 21 pieces. Double-L beam testing was carried out at the age of 28 days using a Compression Testing Machine (CTM). From the results of the research, the highest shear strength of concrete was obtained in "U" shape bentrat wire fiber concrete with 1% bendrat wire percentage (BF3) with an average value of 6.00 MPa or an increase in concrete shear strength of 46.33% compared to Normal Concrete (BN). The value of the shear strength of the double-L beam with "U" shape bendrat wire fiber is higher than the value of the double-L shear strength beam with "Z" shape bendrat wire fiber although the difference in the shear strength value is not too significant. The addition of "U" and "Z" bentrat wire fibers can reduce cracks in the concrete.
Pengaruh Penambahan Serat Kulit Bambu Petung Terhadap Kuat Tekan Beton ahmad; Surya Hadi; Juanita; Jauhari Prasetiawan
Jurnal Handasah Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Handasah, Maret 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Islam Al-azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan bahan konstruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Salah satu upaya untuk meningkatkan sifat mekanik beton yaitu dengan menambahkan serat. Salah satunya dengan menggunakan serat bambu karena bambu banyak dijumpai, harga yang murah, memiliki kuat tarik yang cukup tinggi serta mudah dalam pengerjaannya. Pada penelitian ini menggunakan serat alami yaitu dari serat kulit bambu petung yang bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton. Persentase penambahan serat kulit bambu petung pada campuran beton sebesar 0,35%, 0,45%, dan 0,55% dari berat beton, panjang serat kulit bambu petung 2 cm dengan diameter 1 mm sampai 2 mm. Penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder (15 cm x 30 cm) dengan jumlah benda uji sebanyak 24 buah, pengujian dilakukan pada saat beton berumur 28 hari menggunakan alat Compression Testing Macine (CTM). Dari hasil penelitian didapatkan penambahan serat kulit bambu petung dapat meningkatkan kuat tekan beton. Dimana hasil uji kuat tekan beton normal sebesar 25,67 MPa, sedangkan penambahan serat kulit bambu petung sebesar 0,35%, 0,45%, 0,55% menghasilkan kuat tekan secara berturut-turut yaitu, 26,04 MPa, 26,94 MPa, dan 26,33 MPa. Penambahan serat kulit bambu petung lebih dari 0,55% dapat menurunkan nilai kuat tekan dari nilai maksimum karena terjadinya gumpalan serat. Peningkatan kuat tekan terbesar terdapat pada persentase 0,45%, meningkat 5% dari beton normal.