Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KABUPATEN KARANGANYAR Uyun, Musmiratul; Mardiyana, Mardiyana; Sari Saputro, Dewi Retno
Jurnal Pembelajaran Matematika Vol 4, No 7 (2016): Pembelajaran Matematika
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.133 KB)

Abstract

Abstract: This research aimed to know: (1) which one of the learning models with scientific approach gave a better mathematics achievement, TGT, TAI, or classical; (2) which one has a better mathematics achievement, the students with high logical mathematical intelligence( LMI), the students with the medium LMI, and the students with the low LMI; (3) in each learning models with scientific approach, which one has a better mathematics achievement, the students with high LMI, the students with the medium LMI, and the students with the low LMI; (4) in each category LMI, which one gave a better mathematics achievement, TGT, TAI, or classical. This research used the quasi experimental research method with the factorial design of 3 x 3. This population was all of the students in Grade VII of State Junior Secondary Schools of Karanganyar. The samples of the research were taken by using the stratified cluster random sampling technique. The instruments used to gather the data were test of learning achievement in mathematics and test of LMI. The proposed hypotheses of the research were tested by using the two-way analysis of variance with unbalanced cells. The results of the research were as follows. 1) The students instructed TGT had a better learning achievement in mathematics than those instructed TAI and those instructed with the classical learning model. Furthermore, the students instructed with TAI had a better learning achievement in mathematics than those instructed with the classical learning models. 2) The learning achievement in mathematics of the students with the high LMI was better than that of the students with the medium LMI and the students with the low LMI. In addition, the learning achievement in mathematics of the students with the medium LMI was better than that of the students with the low LMI. 3) In each learning model of the TGT, TAI, and the classical learning models, the students with the high LMI had a better learning achievement in mathematics than that of   those with the medium LMI and those with the low LMI. Moreover, the students with the medium LMI had a better learning achievement in mathematics than that of those with the low LMI. 4) In each of the students with the high, medium, and low LMI, TGT gave  better learning achievement in mathematics than TAI and the classical learning models. Furthermore, TAI gave better learning achievement in mathematics than the classical learning models.Keywords: Teams Game Tournament (TGT) Team Assisted Individualization (TAI),  learning achievement, mathematical intelligence 
PROSES MEMBANGUN PEMAHAMAN KONSEPTUAL PADA SISWA KELAS IX PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT MTs AL ISLAHUDDINY KEDIRI Musmiratul Uyun
JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION Vol. 1 No. 2 (2020): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 1 Nomor 2, Desember 2020
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.614 KB) | DOI: 10.55681/jige.v1i2.56

Abstract

This study aims to describe the process of building conceptual understanding in grade IX students in mathematics at MTs Al-Islahuddiny Kediri. This type of research is a qualitative case study research. The research subjects were three XI grade students with high, medium and low academic abilities. The selection of research subjects was carried out by means of purposive sampling. The data of this research are in the form of data that students disclose regarding the process of building their conceptual understanding. The researcher took 2 observation data and 4 interview data from each research subject. The data analysis process was selected by examining all the data selected from the recording of the learning process and the results of the interviews. This study followed three stages of qualitative data analysis as outlined by Miles and Huberman, which included data reduction, data presentation, and conclusion drawing. This study reveals the process of building students' conceptual understanding of the quadratic equation material. Based on data analysis of three subjects in class XI MTs Al Islahuddiny Kediri, it shows that (1) Students with high academic abilities build conceptual understanding by reviewing the explanations that have been heard during the learning process in class, trying the examples given by the teacher and re-analyzing other questions is the way the first subject. In addition, the first subject always repeats the lesson with his roommate. (2) Students with academic abilities are building their conceptual understanding by relearning lessons learned at school and working on practice questions given by the teacher at school, When the second subject faced differences between the teacher's explanation at school and the material studied on student worksheets, the second subject marked the differences found and then asked his classmates the next day. (3) Students with low academic abilities build conceptual understanding by re-learning the lessons given by the teacher during the learning process in class, it is not uncommon for students to find difficulties when starting to do the exercises given by the teacher. This student asks the roommate about the completion process again when studying together before going to bed, After all the explanations were given by his friends, these students returned to doing the exercises independently and so on.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Blended Learning Musmiratul Uyun
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jupe.v7i1.3064

Abstract

AbstrakDi tengah merebaknya penyebaran covid-19 yang terjadi di Indonesia membawa dampak pada sistem pendidikan di indonesia. Sekolah memberi solusi pembelajaran pada masa ini adalah dengan menggunakan pembelajaran tatap muka dan daring secara bergantian untuk mengurangi jumah siswa yang hadir di sekolah pada saat pembelajaran tatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Blended Learning. Lokasi penelitian ini di M.Ts Al-Islahuddiny Kediri Kabupaten Lombok Barat. Sampel Penelitian ini yaitu siswa kelas IX M.Ts Al Islahuddiny Kediri sebanyak 32 orang siswa.Dari data hasil penelitan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan uji hipotesis yaitu paired sampel t-test. Dari uji hipotesisi penelitian dihasilkan bahwa thitung= 5,3509 >ttabel= 1,6955 dengan  = 0,05 ,ini berarti H0 ditolak dan HA diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Blended Learning. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED Bq Malikah Hr; Musmiratul Uyun
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 5 No. 3 (2019): September 2019
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan literasi matematikasiswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu (quasi-eksperimental) dengan onegroup pretest-posttest design. Lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Masbagik Lombok Timur. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juli 2019. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIPA 3 yang terdiri dari 34 siswa. Data dari hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan uji hipotesis yaitu paired sampel t-test. Dari uji hipotesis penelitian, dihasilkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan literasi matematika siswa sebelum dan setelah penerapanmodel pembelajaran learning cycle dengan pendekatan open-ended. Berdasarkan rerata marginal dari hasil tes kemampuan literasi matematika siswa, diperoleh rerata pretest yaitu 40,24 dan rerata posttest yaitu 67,65. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran learning cycle dengan pendekatan open-ended dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KOTA MATARAM TAHUN PELAJARAN Musmiratul Uyun
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 3 (2018): September 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TGT, NHT, atau model pembelajaran klasikal; (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris atau Phlegmatis; (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris atau Phlegmatis; (4) pada masing-masing tipe kepribadian, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TGT, NHT, atau pembelajaran klasikal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan rancangan faktorial 3 x 4. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri di Kota Mataram Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified cluster random sampling. Hasilnya adalah seluruh siswa SMA Negeri 3 Mataram mewakili kelompok tinggi, seluruh siswa SMA Negeri 2 Mataram mewakili kelompok sedang, dan seluruh siswa SMA Negeri 7 Mataram mewakili kelompok rendah. Teknik pengumpulan data meliputi metode dokumentasi untuk mendapatkan nilai matematika pada Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 sebagai data kemampuan awal; metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa; dan metode angket untuk data tipe kepribadian siswa. Uji prasyarat meliputi uji normalitas populasi dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi dengan menggunakan uji Bartlett. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari model pembelajaran klasikal, serta model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dari model pembelajaran klasikal; (2) Siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris, maupun Phlegmatis memiliki prestasi belajar matematika yang sama; (3) Pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Koleris, maupun Phlegmatis memiliki prestasi belajar matematika yang sama; (4) Pada masing-masing tipe kepribadian, model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dari model pembelajaran klasikal, serta model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dari model pembelajaran klasikal.
KARAKTERISASI BIJI JARAK SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PENGANTI MINYAK TANAH UNTUK PENGERINGAN TEMBAKAU VIRGINA LOMBOK Ahamad Multazam; Musmiratul Uyun
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 3 (2018): September 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tembakau virginia merupakan komponen agroindustri terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) Kurangnya kuota minyak tanah bersubsidi untuk omprongan tembakau, bahkan pemerintah pusat telah memutuskan bahwa pada tahun 2018 kuota minyak tanah bersubdi akan dihapuskan, mendatangkan masalah tersendiri. Dari permasalahan tersebut kemudian dilakukan penelitian dengan judul bagaimana karakterisasi biji jarak sebagai bahan bakar alternatif penganti minyak tanah sebagai pengganti bahan bakar untuk omprongan tembakau dengan tujuan membuktikan bahwa biji jarak bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada proses pengeringan tembakau tanpa mengurangi kualitas tembakau dan ekonomis. Penelitian ini dilakukan dengan ekperimen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan bakar biji jarak dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah untuk omprongan tembakau terbukti dari hasil uji karakteristik yaitu Nilai kalor yang dihasilkan pada penelitian ini telah memenuhi standar nasional (SNI) yaitu 5288,844 kal/gr dengn berpatokan pada standar yang telah memenuhi standar USA yaitu 4000-6500 (Sumber: Hendra, 1999 dalam Sunyata dan Wulur, 2008). aspek nilai ekonomis konsumsi bahan bakar/ 1 kg krosok kering menghabiskan 6,7 kg biji jarak dengan harga Rp 6,700 lebih rendah dari bahan bakar minyak tanah, LPG maupun bio etanol. Variabel suhu pengopenan standar dengan jarak laju pengeringan 1 m/s mengasilkan pengomprongan tembakau dengan kualitas warna dan aroma yang terbaik.
STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE LEARNING CELLL DAN TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS X MA ISLAHUDDINY KEDIRI Musmiratul Uyun
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 1 (2018): Maret 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar dan kurangnya aktivitas siswa di dalam pembelajaran matematika di kelas di sekolah MA. Putri Al-Islahuddiny Kediri. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru, ini terjadi karenakan kurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Dalam aktivitas belajar, siswa masih menjadi pihak yang pasif yang hanya menerima informasi dari guru tanpa punya inisiatif untuk menambah wawasan materi pada sumber belajar lain, mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada guru tentang hal yang belum dipahami, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe the learning cell dan tipe TTW. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the learning cell dengan yang menggunakan model pembelajaran tipe TTW. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap tiga kelas sampel yang diberikan perlakuan berbeda. Data penelitian diperoleh dengan memberikan post-test kepada ketiga kelas sampel. Setelah hasil post-test diperoleh, data dianalisis untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t satu arah. Adapun ratarata yang diperoleh kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the learning cell (eksperimen I) adalah 70,97 dan simpangan baku yang diperoleh 9,66. Dan rata-rata yang diperoleh kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW (eksperimen II) adalah 66,66 dan simpangan baku 11,90. Sedangkan rata-rata yang diperoleh kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 62,42 dan simpangan baku 8,76. Dari analisis yang telah dilakukan terhadap data post-test dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the learning cell lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW.
PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PENANAMAN KONSEP PERKALIAN SISWA III SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BAJUR Musmiratul Uyun
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 3 No. 2 (2017): Juni 2017
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi olehPembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) memegang peranan yang sangat penting untuk pembelajaran matematika pada tingkat yang lebih tinggi. Salah satu upaya agar para siswa sekolah dasar dapat termotivasi dan menyukai matematika adalah dengan menerapkan pendekatan matematika realistik indonesia.Penerapan pendekatan metematika realistik dapat membuat proses pembelajaran matematika jadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Penerapan pendekatan ini telah mampu memotivasi dan menarik perhatian siswa untuk menyukai pembelajaran matematika. Selain itu, penerapan pendekatan ini telah mampu menanamkan konsep operasi perkalian bilangan bulat dengan tingkat penguasaan siswa yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes siswa yang mampu mencapai 65% tingkat penguasaan konsep dasar operasi perkalian bilangan bulat.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN ASSESSMENT FOR LEARNING (AfL) PADA MATERI BANGUN RUANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Musmiratul Uyun
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 2 No. 3 (2016): September 2016
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1)manakah yang dapat memberikan hasil belajar matematikayang lebihbaik, siswa yang diajar denganmodel pembelajaran kooperatif tipe TAIdengan AfL, TAI,atau langsung, (2)manakah yang mempunyai hasil belajar lebih baik, siswa dengan kemampuan spasial tinggi, sedang, atau rendah, (3) pada masing-masing model pembelajaran (TAI dengan AfL, TAI, dan langsung), manakah yang mempunyai hasil belajar matematika lebih baik, siswa dengan kemampuan spasial tinggi, sedang atau rendah, (4) pada masing-masing tingkatan kemampuan spasial siswa (tinggi, sedang, dan rendah), manakah diantara model pembelajaran yang dapat memberikan hasil belajar matematika lebihbaik, model pembelajaran kooperatif tipe TAIdengan AfL,TAI,atau pembelajaranlangsung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental semu dengan desain factorial 3x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Lombok Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 280 siswa dengan banyak anggota sampel untuk kelompok eksperimen 1 berjumlah 94 siswa, kelompok eksperimen 2 berjumlah 93 siswa, dan kelompok kontrol berjumlah 93 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil belajar Matematika dan tes kemampuan spasial siswa.Uji prasyarat analisis data menggunakan ujiLillieforsuntuk uji normalitas sedangkan untuk uji homogenitas menggunakan uji Bartlett, dengan 0,05 diperoleh kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Uji keseimbangan menggunakan uji Anava satu jalan dengan sel tak sama, dengan 0,05 diperoleh kesimpulan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan seimbang. Analisis data menggunakan Anava dua jalan dengan sel tak sama.Hasil penelitianini adalah: (1) hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran TAI dengan AfL lebih baik dari siswa yang menggunakan model pembelajaran TAI dan model pembelajaran langsung. Selain itu, hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran TAI sama baiknya dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung pada materi bangun ruang, (2) hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan spasial tinggi lebih baik dari siswa yang mempunyai kemampuan spasial sedang dan rendah. Selain itu, siswa yangmempunyai kemampuan spasial sedang lebih baik dari siswa yang mempunyai kemampuan spasial rendah,(3)pada model pembelajaran TAI dengan AfL, TAI, dan pembelajaran langsung siswa yang mempunyai kemampuan spasial tinggi memperoleh hasil belajar lebih baikdibandingkan dengan siswa dengan kemampuan spasial sedang dan rendah, siswa yang mempunyai kemampuan spasial sedang mempunyai hasil belajar lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan spasial rendah, (4)pada siswa dengankemampuanspasial tinggi, sedang dan rendah model pembelajaran TAI dengan AfL mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran TAI dan pembelajaran langsung, model pembelajaran TAI mempunyai hasil belajar yangsamabaiknyadengan model pembelajaran langsung.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TEKNIK SIPIL SAAT PANDEMI COVID-19 Musmiratul Uyun
Jurnal Kependidikan Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.34 KB)

Abstract

Pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 berdampak pada seluruh sektor tak terkecuali sektor pendidikan, sehingga proses pembelajaran dilakukan secara jarak jauh atau daring (Dalam Jaringan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai efektivitas media pembelajaran pada proses pembelajara daring pada saat pandemi Covid-19 pada mahasiswa teknik sipil. sampel penelitian ini sebanyak 125 orang mahasiswa teknik sipil. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring kurang efektif untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa teknik sipil.