Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KOPING ANAK YANG MENGALAMI STRESS PRESIRCUMCISION DENGAN SPIRITUAL MINDFULLNESS CARING Suci Ratna Estria; Dayat Trihadi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.776 KB)

Abstract

Sirkumsisi menurut sebagian ulama hukumnya wajib bagi muslim laki-laki. Prevalensi sirkumsisi di Indonesia adalah 90%. Sirkumsisi merupakan prosedur bedah minor yang pada umumnya dapat menimbulkan nyeri dan seringkali menjadi hal yang menakutkan bagi anak. Anak yang akan disirkumsisi sering merasa ketakutan dan terbayang hal yang negative dari rasa sakit yang akan dialami, hal tersebut sering menimbulkan masalahpsikologis seperti kecemasan, ketakutan, kepanikan hingga stress. Stress merupakan hal yang paling sering terjadi dialami oleh anak yang akan disirkumsisi. Stress jika dibiarkan akan menimbulkan masalah kesehatan jiwa yang lebih serius, salah satunya adalah Post Traumatic Stress Disorder. Stress pada anak yang akan disirkumsisi sering kali tidak mendapat perhatian yang serius, baik oleh orang tua maupun tenaga kesehatan. Stress pada anak dapat diatasi dengan berbagai intervensi, salah satunya adalah spiritual mindfulness caring. Tujuan pengabdian ini adalah anak akan memiliki koping yang adaptif saat mengatasi masalah stress ketika disirkumsisi dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam menghadapi berbagai masalah. Metode pengabdian yang digunakan adalah dengan metode pretest untuk mengukur stress, melakukan diskusi, sharing, praktek, roleplay dan posttest stress. Hasil: anak-anak mampu mempraktekkan mindfulness spiritual dan memiliki skor stress yang lebih rendahdibanding sebelumnya. Kesimpulan: mindfulness spiritual mampu menurunkan masalah stress pada anak yang dilakukan sirkumsisi.
UPAYA MENINGKATKAN SELF MENTAL HEALTH AWARENESS PADA ANAK YANG MENGALAMI GANGGUAN RASA NYAMAN PADA FASE PEMULIHAN SIRKUMSISI DENGAN TERAPI KOMPLEMENTER BERBASIS SPIRITUAL Suci Ratna Estria; Dayat Trihadi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.087 KB)

Abstract

Sirkumsisi menurut sebagian ulama adalah hal yang wajib bagi laki-laki muslim. Sirkumsisi atau yang biasa disebut dengan sunat/khitan dilakukan dengan cara bedah minor yaitu dengan membuang kulit penis yang akan meninggalkan luka yang cukup mengganggu bagi anak. Proses pemulihan luka sirkumsisi tergantung oleh beberapa factor, salah satunya kondisi psikologis. Salah satu masalah kondisi psikologis anak adalah gangguan rasa nyaman yang masih sering terabaikan oleh tenaga kesehatan, keluarga maupun anak yang disurkimsisi. Gangguan rasa nyaman pada anak jika diabaikan akan menimbulkan masalah psikologis lebih lanjut dan jika dibiarkan akan memberikan efek yang lebih berat lagi seperti post traumatic syndrome disorder.Gangguan rasa nyaman pada anak dapat diatasi dengan berbagai intervensi komplementer, antara lain relaksasi otot progresif dimodifikasi spiritual, mindfulness spiritual dimodifikasi khusus untuk anak dan terapi dzikir. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran anak terhadap kesehatan jiwa sendiri dengan intervensikomplementer. Metode yang dilakukan adalah dengan serangkaian kegiatan berupa diskusi, ceramah, simulasi, praktek & evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah, anak yang disirkumsisi memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah gangguan rasa nyaman yang dialami. Kesimpulannya kegiatan tersebut bahwa terapi komplementer berbasis spiritual selain dapat meningkatkan kemampuan koping anak juga dapat meningkatkan iman anak.
PERBEDAAN INTERVENSI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN MINDFULNESS SPIRITUAL THERAPY TERHADAP KECEMASAN MAHASISWA EARLY EXPOSURE DALAM MENGHADAPI KLIEN GANGGUAN JIWA Suci Ratna Estria; Dayat Trihadi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.908 KB)

Abstract

Mayoritas mahasiswa keperawatan menunjukkan kecemasan, ketidaknyamanan dan ketakutan ketika harus berinteraksi dengan klien yang memiliki diagnose gangguan jiwa. Kecemasan yang dimiliki oleh mahasiswa disebabkan karena pandangan negative terhadap ODGJ Mayoritas mahasiswa keperawatan yang menunjukkan kecemasan, ketidaknyamanan dan ketakutan ketika harus berinteraksi dengan klien yang memiliki diagnose gangguan jiwa. Kecemasan yang dialami mahasiwa dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan prestasi. Relaksasi Otot Progresif merupakan salah satu cara yang dikembangkan oleh seorang psikolog Chicago yaitu Edmund Jacobson untuk menanggulangi kecemasan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan intervensi relaksasi otot progresif dan mindfulness spiritual islam terhadap kecemasan mahasiswa pra klinik stase jiwa Sampel Sampel dalam penelitian ini berjumlah 177 responden. Data dianalisa menggunakan uji t berpasangan. Instrument penelitian menggunakan STAI. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor kecemasan sebelum dan sesudah intervensi relaksasi otot progresif (p 0,0001) dan intervensi mindfulness spiritual islam (0,0001) Saran dari penelitian adalah diperlukan adanya intervensi relaksasi otot progresif dan mindfulness spiritual islam untuk menurunkan kecemasan mahasiswa menghadapi ODGJ.