Yurika Sastyarina
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Jus Tomat (Solanium lycopersicum) dan Melon (Cucumis melo L.) terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi: Effect of Tomato Juice (Solanium lycopersicum) and Melon (Cucumis melo L.) on Blood Pressure Reduction in Hypertension Patients Siti Munawaroh; Dewi Rahmawati; Yurika Sastyarina
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 17 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v17i1.690

Abstract

Prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2018 sebesar 34,1%. Prevalensi hipertensi usia diatas 18 tahun tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 44,1% dan peringkat ke tiga penderita hipertensi adalah kalimantan timur sebasar 39,3%. Buah tomat (Solanium lycopersicum) dan buah melon (Cucumis melo L.) memiliki kandungan kalium yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.Tujuan penelitian pengaruh pemberian kombinasi jus buah tomat dan buah melon terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode penelitian quasi experimental dengan desain One group pre test and post test design. Pada penelitiam ini intervensi diberikan selama 7 hari dan dilakukan pengukuran tekanan darah responden sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian diperoleh hasil berbeda singnifikan dengan p value (0.000). Pemberian kombinasi jus buah tomat dan buah melon memberikan efek penurunan tekanan darah secara signifikan.
Pengaruh Hubungan Karakteristik dan Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) dan Jus Buah Pepaya (Carica Papaya L.) pada Penderita Hipertensi: Influence of Characteristic Relationship and Effect of Giving Red Dragon Fruit Juice (Hylocereus Polyrhizus) and Papaya Fruit Juice (Carica Papaya L.) in People with Hypertension Yeni Kurniasari Tri Susilowati; Satriani Badawi; Yurika Sastyarina
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 17 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v17i1.691

Abstract

Hipertensi adalah tekanan darah arteri yang meningkat dimana tekanan darah sistolik <130 mmHg dan tekanan darah diastolik <80mmHg. Prevalensi hipertensi di Kalimantan Timur sebesar 29,6% pada tahun 2018. Tingginya angka kejadian hipertensi di dunia, dipengaruuhi oleh dua jenis faktor, yaitu faktor yang tidak bisa diubah seperti umur dan jenis kelamin. Selanjutnya, faktor yang bisa diubah adalah obesitas, kurang olahraga, dan riwayat penyakit lain. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antihipertensi yaitu buah naga merah dan buah pepaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik penderita hipertensi dengan tingkat kejadian hipertensi di Klinik Bunga Bakung dan mengkaji pengaruh pemberian jus buah naga merah dan jus buah pepaya terhadap penderita hipertensi. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasi lapangan penderita hipertensi di Klinik Bunga Bakung dan kajian pustaka secara elektronik dengan mengakses situs pencarian jurnal ilmiah. Hasil observasi lapangan didapatkan bahwa karakteristik responden tertinggi memiliki jenis kelamin perempuan (86%), umur 46-55 (50%), pendidikan SD dan SMA/ SMK (29%), pekerjaan IRT (46%), IMT diatas normal (100%), dan tidak ada riwayat penyakit (50%). Hasil penelitian berdasarkan kajian literatur menunjukkan bahwa adanya pengaruh hubungan karakteristik dan pengaruh pemberian jus buah naga merah dan jus buah pepaya terhadap penderita hipertensi.
Pola Pengobatan pada Pasien Malaria di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika, Kabupaten Mimika: Treatment Patterns in Malaria Patients in Timika General Hospital Christin Claritha Mote; Sabaniah Indjar Gama; Yurika Sastyarina
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 18 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v18i1.701

Abstract

Malaria is a contagious disease caused by the parasite Plasmodium (class Sporozoa) which attacks red blood cells in the human body, malaria is very high in endemic areas, one of which is in Papua Province, especially in Mimika Regency. This study aims to determine the characteristics and treatment patterns in inpatient malaria patients at Timika Hospital, Mimika Regency in the January-December 2022 period. The method used in the study was a descriptive non-experimental study with retrospective data collection of 100 medical record data of hospitalized malaria patients who met the inclusion criteria. The results showed that the male sex was more dominant than women with a total of 53 people. At the most dominant age, namely the age of 12-25 years, malaria becomes dominant with 25 people. Then in the most dominant job, namely students, became the main target of malaria infection as many as 25 people. Falciparum (tropical) malaria became dominant because the most cases of falsiparum malaria in Papua were 52 people. DHP (Dihydroartemisinin-piperaquine) treatment as many as 94 people, and artesunate as many as 98 people. For drug administration, proper dosage, and time administration, all in accordance with the management of the Ministry of Health. Keywords: Treatment pattern, patient Characteristics Abstrak Malaria merupakan penyakit yang menular disebabkan oleh parasit Plasmodium (kelas Sporozoa) yang menyerang sel darah merah pada tubuh manusia, malaria sangat tinggi di daerah endemik salah satunya dipropinsi papua kususnya dikabupaten mimika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan pola pengobatan pada pasien malaria rawat inap RSUD Timika Kab.Mimika pada periode januari-desember 2022. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu studi non eksperimental secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif terhadap 100 data rekam medik pasien malaria rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada jenis kelamin laki-laki lebih dominan di banding perempuan dengan jumlah 53 orang. Pada usia yang paling dominan yaitu usia 12-25 tahun menjadi dominan terkena malaria degan jumlah 25 orang. Kemudin pada pekerjaan yang paling dominan yaitu Pelajar menjadi target utama terinfeksi malaria sebanyak 25 orang. Malaria falciparum (tropika) menjadi dominan karena kasus malaria falsiparum terbanyak dipapua sebanyak 52 orang. Pengobatan DHP (Dihydroartemisinin-piperaquine) sebanyak 94 orang, dan artesunat sebanyak 98 orang. Untuk pemberian obat, tepat dosis, dan pemberian waktu, semua sesuai dengan penatalaksaan depkes. Kata Kunci: Pola Pengobatan, Karakteristik Pasien
Optimasi Pembuatan Nanopartikel Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) Berdasarkan Konsentrasi Kitosan: Optimization of Making Dayak Onion Extract Nanoparticles (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) Based on Chitosan Concentration Nintra Mahdan Liranti; Muhammad Burhanudin; Yurika Sastyarina
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 18 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v18i1.714

Abstract

Dayak onion extract (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) is known to have strong antibacterial activity so it has the potential to be developed into a nanoparticle delivery system. Chitosan polymer has the advantage of delivering active substances because it has good stability, low toxicity, and the preparation method is quite simple. This research aims to determine the effect of variations in chitosan–tripolyphosphate (TPP) concentration on the size and polydispersity index of nanoparticles. Dayak onion extract was formulated in the form of nanoparticles using the ionic gelation method with varying concentrations of chitosan polymer: tripolyphosphate 0.1%, 0.2%, 0.3% and 0.4%. Test parameters include determining the size and polydispersity index of nanoparticles using a particle size analyzer. The results showed that F1, F2, F3, and F4 had particle sizes of 376.6 nm, 354.7 nm, 480.1 nm, 654.0 nm, respectively, and a polydispersity index of 1.666; 1,702; 0.949; and 1,585 with heterogeneous size distribution. Based on the results of research that has been carried out, it can be concluded that Dayak onion extract can be formulated in nanoparticle sizes with varying physical characteristics depending on the concentration of chitosan and tripolyphosphate used. Keywords: Dayak onion (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.), nanoparticles, chitosan, tripolyphosphate, ionic gelation Abstrak Ekstrak bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) diketahui memiliki aktivitas antibakteri yang kuat sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi sistem penghantaran nanopartikel. Polimer kitosan memiliki kelebihan untuk menghantarkan zat aktif karena memiliki stabilitas yang baik, toksisitas yang rendah, dan metode preparasinya yang cukup sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi kitosan–tripolifosfat (TPP) terhadap ukuran dan indeks polidisperitas nanopartikel. Ekstrak bawang dayak diformulasi dalam bentuk nanopartikel dengan metode gelasi ionik dengan variasi konsentrasi polimer kitosan : tripolifosfat 0,1%, 0,2%, 0,3%, dan 0,4%. Parameter pengujian meliputi penentuan ukuran dan indeks polidispersitas nanopartikel menggunakan particle size analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F1, F2, F3, dan F4 memiliki ukuran partikel masing-masing sebesar 376,6 nm, 354,7 nm, 480,1 nm, 654,0 nm, dan indeks polidisperisitas masing-masing 1,666; 1,702; 0,949; dan 1,585 dengan distribusi ukuran yang heterogen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak bawang dayak dapat diformulasi dalam ukuran nanopartikel dengan karakteristik fisik yang bervariasi tergantung pada konsentrasi kitosan dan tripolifosfat yang digunakan. Kata Kunci: Bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.), nanopartikel, kitosan, tripolifosfat, gelasi ionik
Pengaruh Beberapa Variasi Konsentrasi Kitosan Terhadap Potensial Zeta Nanopartikel Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa): The Effect of Several Varying Chitosan Concentrations on the Zeta Potential of Dayak Onion (Eleutherine bulbosa) Extract Nanoparticles Nurul Fadhilah; Mentarry Bafadal; Yurika Sastyarina
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 18 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v18i1.718

Abstract

Dayak onion bulb extract (Eleutherine bulbosa) contains alkaloids, flavonoids and saponin which have antioxidant and antidiabetic activity. The bioavailability of dayak onion bulb extract can theoretically be increased by reducing the particle size of the extract into nanoparticles. The zeta potential value is one of the factors that influences the surface charge and stability of nanoparticles. This research aims to determine the effect of several variations in chitosan concentration on the zeta potential of dayak onion extract nanoparticles. Dayak onion extract nanoparticle formulation was carried out with 4 variations of chitosan concentration, namely 0,1%, 0,2%, 0,3%, and 0,4%. The results of the zeta potential value for each chitosan concentration are -20,8 mV, 11,2 mV, 23,7 mV, and 29,5 mV. Keywords: extract, dayak onion, nanoparticles, zeta potential Abstrak Ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa) mengandung alkaloid, flavonoid, dan saponin yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antidiabetes. Bioavailabilitas ekstrak umbi bawang dayak secara teori dapat ditingkatkan dengan memperkecil ukuran partikel ekstrak menjadi nanopartikel. Nilai potensial zeta adalah salah satu faktor yang mempengaruhi muatan permukaan dan stabilitas nanopartikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa variasi konsentrasi kitosan terhadap potensial zeta nanopartikel ekstrak bawang dayak. Formulasi nanopartikel ekstrak bawang Dayak dilakukan dengan 4 variasi konsentrasi kitosan, yaitu 0,1%, 0,2%, 0,3%, dan 0,4%. Hasil nilai potensial zeta masing-masing konsentrasi kitosan berturut-turut adalah -20,8 mV, 11,2 mV, 23,7 mV, dan 29,5 mV. Kata Kunci: ekstrak, bawang dayak, nanopartikel, potensial zeta