Sabaniah Indjar Gama
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Profil Metabolit Sekunder dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Fraksi Etanol Akar Bajakah (Uncaria nervosa Elmer): Secondary Metabolite Profile and Antioxidant Activity Tests From The Ethanol Fraction Of Bajakah Root (Uncaria nervosa Elmer) I Putu Agus Yudiane; Sabaniah Indjar Gama; Islamudin Ahmad
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 17 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v17i1.683

Abstract

Kalimantan merupakan pulau terbesar kedua di Indonesia yang dikenal dengan keanekaragaman tumbuhan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat setempat. Potensi yang telah di data saat ini belum menunjukkan potensi tumbuhan obat hutan Kalimantan secara keseluruhan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat dan memiliki bioaktivitas adalah bajakah yang dalam bahasa Dayak berarti akar. Bajakah mengandung senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode identifikasi senyawa metabolit sekunder dari fraksi etanol akar bajakah dan untuk mengetahui potensi aktivitas dari akar bajakah. Penelitian ini dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi, fraksinasi kromatografi cair vakum (KCV), pencarian profil kromatografi lapis tipis (KLT), serta identifikasi senyawa metabolit sekunder. Hasil identifikasi ekstrak metanol akar bajakah mengandung senyawa metabolit sekunder antara lain alkaloid, fenol, terpenoid, flavonoid, dan saponin dengan rendemen sebesar 2,87%. Fraksi etanol positif mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, fenol, flavonoid, dan saponin dengan rendemen 43,5%. Untuk profil KLT dengan pemisahan terbaik pada kombinasi eluen Etil asetat:Metanol (1:3) dengan nilai rf 0,72 yang setelah diidentifikasi positif mengandung senyawa metabolit sekunder fenol, dan flavanoid serta memiliki potensi aktivitas antioksidan yang ditandai dengan adanya noda berwarna kuning pada plat KLT
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana) terhadap Bakteri Propionibacterium acnes: Phytochemical Screening and Antibacterial Activity Test of Bidara (Ziziphus mauritiana) Leaf Extract Against Propionibacterium acnes Bacteria Lia Novita Alydrus; Sabaniah Indjar Gama; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 17 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v17i1.688

Abstract

Bidara (Ziziphus mauritiana) merupakan salah satu tanaman di Indonesia yang telah banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional. Salah satu khasiat yang terdapat pada tanaman ini ialah sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui rendemen, senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri ekstrak daun bidara terhadap Propionibacterium acnes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun bidara memiliki nilai rendemen sebesar 14,97% dengan beberapa senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri, ekstrak daun bidara dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes dengan kategori sedang pada kosentrasi 15% dan 20% dengan zona hambat sebesar 5,41 mm dan 6,43mm.
Pola Pengobatan pada Pasien Malaria di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika, Kabupaten Mimika: Treatment Patterns in Malaria Patients in Timika General Hospital Christin Claritha Mote; Sabaniah Indjar Gama; Yurika Sastyarina
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 18 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v18i1.701

Abstract

Malaria is a contagious disease caused by the parasite Plasmodium (class Sporozoa) which attacks red blood cells in the human body, malaria is very high in endemic areas, one of which is in Papua Province, especially in Mimika Regency. This study aims to determine the characteristics and treatment patterns in inpatient malaria patients at Timika Hospital, Mimika Regency in the January-December 2022 period. The method used in the study was a descriptive non-experimental study with retrospective data collection of 100 medical record data of hospitalized malaria patients who met the inclusion criteria. The results showed that the male sex was more dominant than women with a total of 53 people. At the most dominant age, namely the age of 12-25 years, malaria becomes dominant with 25 people. Then in the most dominant job, namely students, became the main target of malaria infection as many as 25 people. Falciparum (tropical) malaria became dominant because the most cases of falsiparum malaria in Papua were 52 people. DHP (Dihydroartemisinin-piperaquine) treatment as many as 94 people, and artesunate as many as 98 people. For drug administration, proper dosage, and time administration, all in accordance with the management of the Ministry of Health. Keywords: Treatment pattern, patient Characteristics Abstrak Malaria merupakan penyakit yang menular disebabkan oleh parasit Plasmodium (kelas Sporozoa) yang menyerang sel darah merah pada tubuh manusia, malaria sangat tinggi di daerah endemik salah satunya dipropinsi papua kususnya dikabupaten mimika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan pola pengobatan pada pasien malaria rawat inap RSUD Timika Kab.Mimika pada periode januari-desember 2022. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu studi non eksperimental secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif terhadap 100 data rekam medik pasien malaria rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada jenis kelamin laki-laki lebih dominan di banding perempuan dengan jumlah 53 orang. Pada usia yang paling dominan yaitu usia 12-25 tahun menjadi dominan terkena malaria degan jumlah 25 orang. Kemudin pada pekerjaan yang paling dominan yaitu Pelajar menjadi target utama terinfeksi malaria sebanyak 25 orang. Malaria falciparum (tropika) menjadi dominan karena kasus malaria falsiparum terbanyak dipapua sebanyak 52 orang. Pengobatan DHP (Dihydroartemisinin-piperaquine) sebanyak 94 orang, dan artesunat sebanyak 98 orang. Untuk pemberian obat, tepat dosis, dan pemberian waktu, semua sesuai dengan penatalaksaan depkes. Kata Kunci: Pola Pengobatan, Karakteristik Pasien
Validasi Metode dan Penetapan Kadar Kafein Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis: Validation of the Method and Determination of Caffeine Levels Using UV-Vis Spectrophotometry Nia Fevniaty Rupa; Sabaniah Indjar Gama; Islamudin Ahmad
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 18 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v18i1.713

Abstract

Caffeine is one of the alkaloids contained in coffee. Caffeine in coffee has clinically useful pharmacological effects, such as stimulating the central nervous system, relieving fatigue and drowsiness. This study aims to determine the validation of the analytical method for determining caffeine content in robusta coffee, where the sample used is coffee from Kalimantan and Sulawesi. The analytical method used to determine caffeine levels in coffee is UV-Vis spectrophotometry. Parameters in method validation are linearity, LOD and LOQ, precision, and accuracy. The validation test performed showed linear results where the value of r2 was 0,9927. The limit value of detection (LOD) obtained is 25,9344 and the value limit quantity (LOQ) obtained is 78,5893. The results of the accuracy test are expressed in %recovery, which is 106,7%. In the final stage a precision test was carried out where the RSD value obtained was 1,5937%. In determining the caffeine content, the caffeine content for Sulawesi coffee was 0,466 mg/g and for Kalimantan coffee was 0,591 mg/g. Keywords: Caffeine, Spektrophotometry UV-Vis, Method validation Abstrak Kafein merupakan salah satu alkaloid yang terkandung dalam kopi. Kafein pada kopi memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis, seperti merangsang sistem saraf pusat, menghilangkan rasa lelah dan mengantuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validasi metode analisis pada penetapan kadar kafein dalam kopi robusta, dimana sampel yang digunakan adalah kopi yang berasal dari Kalimantan dan Sulawesi. Metode analisis yang digunakan untuk menetapkan kadar kafein dalam kopi adalah spektrofotometri UV-Vis. Parameter pada validasi metode yaitu linearitas, LOD dan LOQ, presisi, dan akurasi. Pengujian validasi yang dilakukan menunjukkan hasil yang linier dimana nilai r2 adalah 0,9927. Nilai limit deteksi (LOD) yang diperoleh adalah 25,9344 dan nilai limit kuantitas (LOQ) yang diperoleh adalah 78,5893. Hasil uji akurasi dinyatakan dalam %recovery yaitu 106,7%. Pada tahap akhir dilakukan uji presisi dimana hasil nilai RSD yang diperoleh adalah 1,5937%. Pada penetapan kadar kafein diperoleh kadar kafein untuk kopi Sulawesi sebesar 0,466 mg/g dan untuk kopi Kalimantan sebesar 0,591 mg/g. Kata Kunci: Kafein, Spektrofotometer UV-Vis, Validasi Metode