Afifah Nur Shobah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila Serang, Banten, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kombinasi Daya Hambat Daun Pepaya (Carica papaya L. ) dan Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Streptococcus mutans Bayi Bayi; Afifah Nur Shobah; Nurul Insani
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v9i2.886

Abstract

Daun pepaya (Carica papaya L.) dan daun teh hijau (Camellia sinensis) merupakan jenis tumbuhan yang bermanfaat sebagai antibakteri. Daun pepaya dan daun teh hijau mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan kafein khususnya pada daun teh hijau. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efektifitas dan konsentrasi berapa kombinasi infusa daun pepaya (C. papaya L.) dan daun teh hijau (C. sinensis) sebagai antibakteri Streptococcus mutans. Metode dari penelitian ini yaitu meliputi pembuatan ekstrak dengan infusa, skrining fitokimia, dan uji antibakeri kombinasi infusa daun pepaya dan daun teh hijau. Hasil penelitian menunjukan bahwa simplisia daun pepaya dan daun teh mengandung senyawa yaitu flavonoid, tanin dan saponin. Kombinasi infusa daun pepaya dan daun teh hijau dapat menghambat bakteri S. mutans dengan perbandingan konsentrasi 33,33% : 33,33% dikategorikan kuat, 50% : 50% dikategorikan sangat kuat, dan 66,67% : 66,67% dikategorikan sangat kuat. Sedangkan pada kontrol positif kloramfenikol mampu memiliki daya hambat yang sangat kuat dan kontrol negatif tidak memiliki daya hambat. Dari penelitian ini dapat disimpulkan kombinasi infusa daun pepaya (C. papaya L.) dan daun teh hijau (C.sinesis) efektif sebagai antibakteri karena menunjukan adanya zona hambat dengan konsentrasi 66,67% kombinasi infusa daun pepaya (C. papaya L.) dan daun teh hijau (C. sinensis) menunjukan zona hambat >20 mm sehingga masuk dalam katagori sangat kuat.
Kombinasi Daya Hambat Daun Pepaya (Carica papaya L. ) dan Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Streptococcus mutans Bayi Bayi; Afifah Nur Shobah; Nurul Insani
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v9i2.886

Abstract

Daun pepaya (Carica papaya L.) dan daun teh hijau (Camellia sinensis) merupakan jenis tumbuhan yang bermanfaat sebagai antibakteri. Daun pepaya dan daun teh hijau mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan kafein khususnya pada daun teh hijau. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efektifitas dan konsentrasi berapa kombinasi infusa daun pepaya (C. papaya L.) dan daun teh hijau (C. sinensis) sebagai antibakteri Streptococcus mutans. Metode dari penelitian ini yaitu meliputi pembuatan ekstrak dengan infusa, skrining fitokimia, dan uji antibakeri kombinasi infusa daun pepaya dan daun teh hijau. Hasil penelitian menunjukan bahwa simplisia daun pepaya dan daun teh mengandung senyawa yaitu flavonoid, tanin dan saponin. Kombinasi infusa daun pepaya dan daun teh hijau dapat menghambat bakteri S. mutans dengan perbandingan konsentrasi 33,33% : 33,33% dikategorikan kuat, 50% : 50% dikategorikan sangat kuat, dan 66,67% : 66,67% dikategorikan sangat kuat. Sedangkan pada kontrol positif kloramfenikol mampu memiliki daya hambat yang sangat kuat dan kontrol negatif tidak memiliki daya hambat. Dari penelitian ini dapat disimpulkan kombinasi infusa daun pepaya (C. papaya L.) dan daun teh hijau (C.sinesis) efektif sebagai antibakteri karena menunjukan adanya zona hambat dengan konsentrasi 66,67% kombinasi infusa daun pepaya (C. papaya L.) dan daun teh hijau (C. sinensis) menunjukan zona hambat >20 mm sehingga masuk dalam katagori sangat kuat.
Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius) pada Fungi Candida albicans Afifah Nur Shobah; Mae Lidiah; Sofi Nurmay Stiani
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i2.1001

Abstract

Tantangan dalam upaya pengobatan untuk infeksi fungi saat ini adalah munculnya fungi yang resisten terhadap obat antifungi yang tersedia. Hal ini mengakibatkan turunnya khasiat dari obat tersebut. Untuk mengatasi hal ini perlu dikembangkan terobosan baru dalam pengobatan infeksi fungi dengan pengobatan tradisional. Contohnya adalah daun Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius). Penelitian sebelumnya diketahui kandungan senyawa yang terdapat pada pepaya Jepang adalah flavonoid, alkaloid, tannin, saponin, fitat dan glikosida sianogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat, metabolit sekunder, serta antifungi terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan menggunakan variasi konsentrasi yang berbeda yaitu 25%,50% dan 75%. Kontrol positif menggunakan Nistatin dan DMSO 5% sebagai kontrol negatif. Manfaat penelitian sebagai dasar acuan untuk penelitian selanjutnya tentang khasiat yang terkandung dalam ekstrak daun pepaya Jepang terhadap antifungi C. albicans. Hasil yang diperoleh terdapat zona hambat yang terbentuk yaitu 25% 7 mm, 50% 12 mm, 75% mm 14 mm, kontrol positif 22,00 mm, dan kontrol negatif tidak ada daya hambat. Kesimpulannya yaitu zona hambat yang dihasilkan dari ekstrak daun pepaya Jepang (Cnidoscolous aconitifolius) kategori kuat sehingga mampu menghambat C. albicans.