Mertiara Ratih Terry Laksani
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PetaKita sebagai Upaya Awal Konservasi Lingkungan di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Vera Arida; Mertiara Ratih Terry Laksani; Aizah Fajriana Dewi Handini
Media Komunikasi Geografi Vol. 23 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v23i2.55016

Abstract

Pemetaan desa menghadapi banyak tantangan, seperti misalnya luas wilayah dan keterbatasan sumber daya manusia serta ketersediaan sumber data. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sarana prasarana Desa Warnasari, mendeskripsikan hasil pemetaan, mendiskusikan potensi desa wisata di wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung serta membahas upaya konservasi yang dapat dilakukan, mengingat Desa Warnasari terletak di hulu DAS Cisangkuy. Metode pemetaan Desa Warnasari menggunakan survey lapangan dan data sekunder. Proses pembuatan peta dimulai dari pengumpulan data sekunder, survey tagging objek peta dan observasi lapangan, inventarisasi data menggunakan Aplikasi PetaKita, dan tahap terakhir adalah pengolahan data. Hasil pengolahan peta dilengkapi dengan hasil analisis dari hasil wawancara saat survey dan data data sekunder yang ada. Hasil tersebut kemudian menjadi dasar usulan pemanfaatan peta desa. Dari hasil pemanfaatan tersebut dapat menyajikan dan menampilkan lokasi skala desa dan atribut yang lebih cepat dan akurat karena validasi di lapangan dilakukan bersamaan dengan tag lokasi. Lebih lanjut, dapat menggali dan memperkenalkan potensi Desa Warnasari dari segi area wisata Situ Cileunca, pertanian, peternakan sapi perah dan daerah konservasi sumber daya air di hulu DAS Cisangkuy sebagai upaya meminimalisir kejadian bencana banjir di hilir DAS yaitu Kabupaten Bandung. Rekomendasi pengelolaan lingkungan berkelanjutan di Desa Warnasari dapat dilakukan dengan membuat embung konservasi, agroforestri berupa pohon kopi atapun alpukat menggunakan bahan organik untuk pupuk dan pestisida. Sosialisasi, kampanye dan edukasi kepada masyarakat dapat dilakukan melalui pertemuan langsung di kantor kelurahan atau melalui video singkat dan film di media sosial. Perlu sinergi antara masyarakat dengan pemerintah desa untuk mewujudkan pengembangan potensi desa dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Histopatologi Jaringan Insang Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch,1792) Akibat Paparan Logam Berat Kromium (Cr) DI Sungai Desa Geluran Kabupaten Sidoarjo Yogi Eko Prasetyo; Indah Wahyuni Abida; Mertiara Ratih Terry Laksani; Rizka Rahmana Putri
Juvenil Vol 3, No 4 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i4.17615

Abstract

ABSTRAKKromium (Cr) merupakan salah satu logam berat, kromium di alam bebas memiliki valensi (Cr3+) dan valensi (Cr6+). Cr6+ lebih toksik dibandingkan dengan Cr3+, karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Dampak kromium bagi organisme akuatik dapat mengganggu metabolisme tubuh akibat terhalangnya enzim dalam proses fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kromium dan mengetahui pengaruh kromium terhadap histopatologi jaringan insang, usus, dan hati ikan betok di Sungai Desa Geluran Sidoarjo. Penelitian ini di ambil pada bulan Desember 2020 sampai bulan April 2021. Metode yang digunakan pada pengambilan data adalah metode purposive sampling, dimana titik 1 sebelum ada pembuangan limbah, titik 2 dekat dengan pembuangan limbah dan titik 3 pada pertemuan air setelah pembuangan limbah dengan aliran air lain. Jumlah sampel ikan yang digunakan untuk preparat histologi yakni sebanyak 3 ekor pada setiap stasiun. Hasil analisa kromium didapatkan hasil pada titik 1, 2 dan 3 masing masing berkisar antara 0,001-0,004 ppm;  0,013, - 0,028ppm dan 0,011-0,021ppm. Hasil analisa histopatologi organ ikan jaringan insang pada titik 1 ditemukan berupa hiperplasia, di titik 2 dan 3 terdapat fusi lamela. Kata kunci: histopatologi, insang, ikan betok (Anabas testudineus), logam berat kromiumABSTRACTKromium (Cr) is one of the heavy metals, kromium in nature has valence (Cr3+) and valence (Cr6+). Cr6+ is more toxic than Cr3+, because it is easily soluble in water. The impact of kromium on aquatic organisms can disrupt the body's metabolism due to the obstruction of enzymes in physiological processes. This study aims to determine the levels of kromium and determine the effect of kromium on the histpathology of the gill, intestine, and liver tissue of Betok fish in the Geluran Sidoarjo River Village. This research was taken from December 2020 to April 2021. The method used in data collection is a purposive sampling meth where point 1 is before waste disposal, point 2 is close to waste disposal and point 3 is at the confluence of water after waste disposal with other water flows. The number of fish samples used for histological preparations was 3 at each station. The results of kromium analysis obtained results at points 1, 2 and 3 each ranging between 0.001-0.004 ppm; 0.013, - 0.028ppm and 0.011-0.021ppm. The results of histopathological analysis of the gill tissue of fish organs at the first point were found to be in the form of hyperplasia, at the second and third points there was lamella fusion.Keywords: histopathology,gill, betok fish (Anabas testudineus), kromium heavy metal