Nafila Nafila
Fakultas Ilmu Kesehatan Dan Sains Teknologi - Universitas Borneo Lestari

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FENOL-FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI AIR DAN ETIL ASETAT DARI DAUN BINJAI (Mangifera caesia Jack. Ex. Wall) Hafiz Ramadhan; Putri Indah Sayakti; Rutbatul Ulya; Mahfuzah Hidayati; Zelita Perdani Putri; Abdul Rauf; Nafila Nafila
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v9i1.378

Abstract

Binjai (Mangifera caesia Jack. Ex. Wall) adalah tanaman endemik Kalimantan yang berpotensi antioksidan. Penggunaan metanol sebagai pelarut dalam ekstraksi daun Binjai menghasilkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dibanding penggunaan etanol. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan, kadar total fenol dan flavonoid pada fraksi etil asetat dan fraksi air dari ekstrak metanol daun Binjai. Daun binjai diekstraksi dengan metanol menggunakan soxhlet dan selanjutnya difraksinasi. Aktivitas antioksidan secara kualitatif dan kuantitatif diuji dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Kadar total fenol dan flavonoid ditentukan secara spektrofotometri menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dan AlCl3. Hasil penelitian menunjukkan fraksi air (782 ± 0,983 mg GAE/g fraksi) memiliki kadar total fenol lebih tinggi dibandingkan fraksi etil asetat (430 ± 0,288 mg GAE/g fraksi). Sedangkan kadar total flavonoid fraksi etil asetat (274,32 ± 0,082 mg QE/g fraksi) lebih tinggi dari fraksi air (118,8 ± 0,013 mg QE/g fraksi). Aktivitas antioksidan dengan Kromatografi Lapis Tipis pada kedua fraksi menghasilkan noda kuning berlatarbelakang ungu setelah disemprot DPPH. Fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas peredaman DPPH yang sangat kuat (IC50 = 5,356 ppm) dibandingkan fraksi air (IC50 = 23,175 ppm). Kesimpulannya yaitu fraksi etil asetat dan fraksi air dari ekstrak metanol daun Binjai menghasilkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dapat dikembangkan menjadi obat tradisional.
PERBANDINGAN RENDEMEN DAN SKRINING FITOKIMIA DARI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN, BUAH DAN KULIT BUAH TERAP (Artocarpus odoratissimus Blanco) Hafiz Ramadhan; Lisa Andina; Vebruati Vebruati; Nafila Nafila; Kristina Anes Yuliana; Duratul Baidah; Novi Puji Lestari
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v11i2.876

Abstract

Pulau Kalimantan sangat kaya akan bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya adalah Terap (Artocarpus odorratissimus Blanco) karena mengandung metabolit sekunder yang berperan dalam menghasilkan aktivitas biologis. Penelitian lain membuktikan bahwa skrining fitokimia pada bagian daun dan kulit batang Terap yang dimaserasi dengan pelarut etanol 96% dapat menarik lebih banyak metabolit sekunder dibanding pelarut metanol. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan rendemen dari perbandingan rasio jumlah pelarut ekstraksi yang berbeda dan perbedaan hasil skrining fitokimia pada bagian daun, buah, dan kulit buah Terap yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Metode esktraksi simplisia menggunakan maserasi dengan etanol 96% yang pada bagian daun Terap menggunakan rasio pelarut 1:25, sedangkan bagian buah dan kulit buah dengan rasio perbandingan 1:10. Skrining fitokimia meliputi uji fenolik, flavonoid, alkaloid, saponin, dan steroid-triterpenoid. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol 96% daun Terap memiliki % rendemen paling tinggi karena diekstraksi menggunakan jumlah pelarut dengan rasio lebih tinggi, diikuti oleh bagian kulit buah dan buah Terap berturut-turut yaitu 85,64%; 37,23%; dan 25,006%. Hasil skrining fitokimia pada kulit buah memiliki jumlah golongan metabolit sekunder yang sama dengan bagian daun, serta lebih banyak dibandingkan pada bagian buah. Skrining fitokimia dari daun, buah, dan kulit buah Terap yang dimaserasi dengan etanol 96% teridentifikasi lebih banyak mengandung golongan metabolit sekunder meliputi fenol, flavonoid, saponin dan alkaloid, dibanding maserasi menggunakan metanol. Kata kunci: Skrining fitokimia, ekstrak etanol, Terap.
Identification of Essential Oils From The Bark of Balik Angin (Alphitonia Incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. Ex Kurz) Tika Nurjanah; Hafiz Ramadhan; Nella Faradillah; Putri Indah Sayakti; Dyera Forestryana; Nafila Nafila
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Suppl. 4, No. 1 (2022)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v1i1.42498

Abstract

One of the components that make up essential oils is phenolic compounds which are widely containedin the leaves and bark of the Balik Angin plant (Alphitonia incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. ex Kurz).This study aimed to identify phenolic compounds and antioxidant activity of essential oils from thebark of the Balik Angin plant. The essential oils isolation using hydrodistillation and the compoundswere analyzed using gas chromatography-mass spectroscopy (GC-MS). Qualitatively antioxidantactivity test used thin layer chromatography (TLC) and quantitatively by measuring the absorbance of2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) radicals residue that did not react against compounds reducer.The results showed the essential oils contain major compounds which are methyl salicylate followedby methyl palmitate, 2,2-Dimethyl-1,3-dioxane-4,6-dione, and methyl 12-acetoxyoleate. Qualitativetest results of antioxidant activity with TLC there were four yellow spots on a purple background. Thescavenging activity showed the essential oils had an IC50 of 229.056 ppm, while the gallic acid as acomparative standard obtained an IC50 of 0.618 ppm. The conclusion is the essential oils of BalikAngin bark that produces very weak antioxidant activity.