Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penurunan Glukosa Darah dan Peningkatan Jumlah Sel Beta Pankreas Dengan Pemberian Ekstrak Etanol Pleurotus Ostreatus Asmarani Dira; Lia Puspitasari
Media Farmasi XXX Vol 17, No 2 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i2.2285

Abstract

Herbal medicine has been widely used for generations, one of which is oyster mushrooms. Therefore, a study was conducted to determine the decrease in blood glucose and the increase in the number of pancreatic beta cells. Modeling diabetes mellitus using alloxan-induced wistar rats. Rats were divided into 3 treatment groups, namely negative control group (Aquades), treatment group (Pleurotus ostreatus ethanol extract 1000 mg/kgbw) and positive control (glibenclamide 5 mg/kgbbw). Blood glucose levels were taken on day 0 and 15 and pancreatic beta cells were observed. The results showed that the average blood glucose level when induced by alloxan and after the 15th day, the ethanol extract of Pleurotus ostreatus decreased significantly (p˂0.05) compared to the negative control. Hispathological results showed the average number of beta cells in rats induced by ethanol extract of Pleurotus ostreatus was higher than the negative control (p<0.05). Keywords: Pleurotus ostreatus, blood glucose, beta cellsObat herbal telah banyak digunakan secara turun-temurun salah satunya jamur tiram. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui penurunan glukosa darah dan peningkatan jumlah sel beta pankreas. Pemodelan diabetes melitus menggunakan tikus wistar yang diinduksi aloksan. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (Aquades), kelompok perlakuan (ekstrak etanol Pleurotus ostreatus 1000 mg/kgbb) dan kontrol positif (glibenklamide 5 mg/kgbb). Kadar glukosa darah diambil saat hari ke-0 dan ke-15 dan dilakukan pengamatan sel beta pankreas. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar glukosa darah saat diinduksi aloksan dan setelah hari ke-15, ekstrak etanol Pleurotus ostreatus mengalami penurunan secara signifikan (p˂0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif. Hasil hispatologi menunjukkan jumlah rata-rata sel beta pada tikus yang diinduksi ekstrak etanol Pleurotus ostreatus lebih banyak dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05). Kata kunci: Pleurotus ostreatus, glukosa darah, sel beta
Formulasi dan Evaluasi Krim Body Scrub Kombinasi Ekstrak Moringa oleifera dan Oryza sativa Sebagai Eksfolian Made Asmarani Dira; Kadek Maya Cyntia Dewi
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i2.242

Abstract

Kosmetik pada umumnya mengandung senyawa kimia. Untuk menjaga keamanan diperlukan senyawa aktif yang aman sehingga digunakan bahan alami. Masa pandemi mengharuskan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga tren merawat kesehatan dan kecantikan kulit semakin meningkat. Antioksidan membantu mengatasi kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. Saat ini orang lebih mengarah pada kosmetik yang mengandung bahan alami. Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan yaitu daun kelor (Moringa oleifera L.). Selain itu beras putih (Oryza sativa L.) memiliki kandungan tokoferol dan tokotrienol yaitu vitamin E alami sebagai zat yang bermanfaat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan evaluasi krim body scrub kombinasi ekstrak daun kelor dan beras putih sebagai eksfolian. Serbuk kering simplisia daun kelor direndam dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% lalu diuapkan menggunakan rotary evaporator sampai menjadi ekstrak. Beras putih dioven lalu diayak. Dilakukan formulasi krim body scrub dengan konsentrasi ekstrak daun kelor 10% (F1), 20% (F2) dan 30% (F3). Pengujian sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji stabilitas, uji tipe emulsi, uji hedonik dan uji efektivitas kelembaban. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang dibuat memenuhi evaluasi fisik sediaan yaitu tekstur semipadat, F1 hijau, F2 hijau kecoklatan dan F3 coklat, aroma bau khas kelor, setiap sediaan homogen terdapat butiran scrub, pH berkisar 5,9-6,2, memiliki stabilitas yang baik, tipe emulsi m/a, hasil uji kesukaan ketiga formulasi diperoleh F1 yang paling disukai dan pada uji kelembaban menunjukkan pemakaian body scrub ekstrak daun kelor selama 4 minggu dapat melembabkan kulit (p<0,05). Kesimpulan penelitian yaitu ekstrak Moringa oleifera  dan Oryza sativa dapat diformulasikan sebagai krim body scrub dan memberikan efek melembabkan kulit.
DAGUSIBU Drug Management Counseling (Get, Use, Save, Dispose) in Banjar Kodok Darsana, Karangasem Regency Made Asmarani Dira; Lia Puspitasari
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Abdimas ITEKES Bali September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v1i1.403

Abstract

Dagusibu is one of the efforts to improve health for the community which is carried out through health service activities by pharmaceutical personnel. Health services that can be provided by pharmacists to the community include, among others, providing information on the use and storage of pharmaceutical preparations and medical devices. People need to know the importance of managing drugs from getting prescriptions to throwing them away if they are not needed. Thus, the impact of community abuse errors can be prevented. Lack of public curiosity about this is very dangerous. They should not underestimate the procedures for drug management. Starting from the beginning they get a prescription from a doctor, to how to dispose of it if it can no longer be used. In fact, if we mismanage the drug a little, it will be very fatal for the consumer of the drug. The results of counseling on Dagusibu Drug Management (Get, Use, Save, Dispose) in Banjar Kodok Darsana, Karangasem Regency can provide insight and education on drug management from getting prescriptions to throwing them away if not needed. Thus, the impact of community abuse errors can be prevented. Participants can apply the knowledge that has been obtained in the family and community environment.